Cobaan datang lagi kemudian setelah cobaan-cobaan lain silih berganti, random, kadang diulang-ulang, kadang sekali dalam setahun atau seumur hidup, namun ada pula yang hitungannya per detik seakan hal itu datang untuk mengisi kehidupan dan sekaligus untuk mematikan kehidupan ketika salah dalam mencari jalan keluar dari jaring aneh kehidupan yang menjadi hantu bagi setiap insan entah apa lagi nanti ketika sudah mati yang katanya adalah sebuah kehidupan lain dalam dunia dan dimensi yang lain, ataukah sebuah kematian lain dalam dunia kematian yang lain pula, ataukah tidak ada bedanya selain lawan kata antara mati dan hidup tersebut. Bisa jadi saat ini adalah kematian untuk kemudian dimatikan lagi di alam sana yang tentu saja bagi logika atheisme akan sangat aneh binti mustahil karena mereka sedang menjalani kematian-kematian yang setiap hari namun tidak ada sebersitpun pikiran akan perjumpaan dengan ketiadaan, karena dalam otak buluknya sudah terpateri bahwa 'aku berpikir maka aku ada', sebuah idiom kuno perbudakan akan kehidupan duniawi dimana ketika 'dunia ada maka aku ada' maklum seakan orang yang hidup diruangan pengap namun tidak mengakui apa yang dilihatnya bahwa kemana perginya asap rokok itu, atau api yang bisa dipanggil dengan sebuah pemantik namun hilang dengan sendirinya setelah tidak ada yang bisa dibakarnya, ataukah itu hanya sebuah kebetulan tentang hukum alam ataukah memang hanya begitu seharusnya, bahkan tidak bisa membedakan dengan sebuah film buruk opera sabun jelek itupun dibelakangnya berdiri banyak kru dengan macam-macam kematiannnya sendiri-sendiri atas nama otaknya masing-masing.