Kau datang dari belahan bumi yang jauh, teramat jauh dari tanah tempatku berpijak sejak dilahirkan oleh perempuan mulia berjejuluk bunda, perangkat tuhan yang mengantarkan roh dan ragaku ke dunia fana, sebuah dunia alam kehidupan yang nantinya akan berisi cita-cita, mimpi, perjuangan dan cinta. Entah apa yang sudah digariskan oleh kuasa pada sebuah pohon di arsy yang berdiri kokoh dengan rimbun daun yang bertuliskan nama, nasib dan takdir bahkan mungkin secara detail detik demi detik, alunan hembus nafas hingga detak jantung permili detik. Sebuah pohon kehidupan dengan tautan pada kelangsungan hidup insan yang diberi kebebasan untuk memilih, memiliki, mencintai hingga menyembah dan menemukan tuhan dalam diri maupun tuhan besar penguasa alam raya.
Masih sangat terasa indahnya hingga hari dan detik ini bahkan kapanpun semenjak kehadiranmu yang mengisi kehampaan jiwa, sebuah jiwa kering kerontang akan hembusan dan tetesan embun kasih, entah mengapa kau hadir membawa sumber mata air, mata air yang indah, menyejukkan, ya sebuah sumber energi kehidupan untuk dapat menjadi jembatan antara anak kita dengan tuhannya, dan tentunya aku menjadi salah satu tiang di jembatan itu, oh bahagianya. Haus akan dahaga kasih terus menerus kau guyur dengan pesona yang memancar dari mata, hati dan perlakuanmu. Kumerasakan tlah kau beri sebuah ruangan seluas chamber gua luweng jaran yang pernah ditemukan oleh kakak kita hingga dia menjadi agak linglung setelahnya, meski sudah diakui bahwa syaraf rasa takutnya sudah putus, ternyata oh ternyata luweng jaran pacitan membuatnya terhenyak pula, bukan hanya itu bahkan ruangan luas boleh kupergunakan semauku hingga diriku salah mempersepsi rasa yang tuangkan seluruhnya kepada diri ini.
Entah mengapa pula karena tak tahu apa yang tertulis di dedaunan pohon yang tumbuh di lauhud mahfudz itu, banyak cahaya seperti itu yang mengalir dan menerangi perjalanan kehidupan ini, sehingga mungkinkah aku salah memilih jalur sinar-sinar bercahaya itu, oh maafkanlah. Betapapun aku masih bisa mengingatnya dan hembusan-hembusan wangi nafas dari rongga paru-parumu hingga saat ini masih terekam indah tanpa noise di telinga dan memori otak ini, dan bagaikan rolling stone gunung merapi ketika kumendakinya menggelegar dan menembus hati hingga ke sekar pisang, hingga penat kepala ini selalu ketika tautan rasamu berkelebat sekarang ini dan entah hingga kapan, pertautan ini sudah menembus ruang, jarak dan waktu, dahsyat hingga kuberharap dapat menemukanmu kembali untuk dapat sekedar bersua meski dalam dimensi yang lain, ah, bukan ku berjanji namun seakan saat-saat seperti itu memang akan datang, biarlah saat ini kita saling mengupgrade kemampuan kita menuju illahiah kekekalan atas nama cinta sejati, bukan untuk saling memiliki namun menuju keterwujudan esa sejati, kan kubimbing meski ku tak akan mengunduh wohing pakerti. Betapapun alasannya hanya itulah kesepakatan kita beberapa hari yang lalu, saling membebaskan untuk menuju satu kungkungan keabadian....
"Just for you", irama yang kerapkali bersama kita senandungkan, saling memberi, menerima, mencinta, dan ternyata "just for you" inipun telah memberikan hayat bagi perkembangan jiwa kita, bukankah dirimu pernah berjanji tidak ingkar sehidup semati, meski dalam simbol sebuah batu dan mata cincin, yah cincin, mata dan batu yang kupecah untuk kubagi agar ketika di alun-alun mahsyar aku bisa mengenalimu, entahlah mungkin banyak orang kafir akan menganggap kita kafir juga, entah.... Tak ada yang tahu karena mereka mengharamkan apa yang kita anggap halal dan menghalalkan apa yang kita anggap haram, dunia memang terasa terbalik dalam cinta kita yang aneh, aneh seaneh-anehnya, meski lagu "just for you" dari Richard Cocciante ini bukan agama kita, hanyalah sebuah pertanda dari lahirnya keindahan bonus kehidupan, yang akan membawa kita dunia yang kita mau, tak usah ada embel-embel ajaran yang menyesatkan logika dan rasionalitas kita, asmara telah mengubah kita, sebuah asmara abadi menuju tuhan yang sebenarnya... atas nama cinta dan segala yang mesra-mesra kita akan saling menuntun, membelai, membangkitkan menuju keabadian, abadi kemesraan tanpa syahwat dan tipuan semesta kebumian.... cinta suci sejati just for you...
JUST FOR YOU
Richard Cocciante
I can't stay now and just wait now, my hands then go so impatient, many things I've got to do now for the first ray of the morning.
Though she dream in peaceful slumber, sleep to me just doesn't come, when she wake I have to tell her, everything I have to say.
And the night so dark inside me, makes me finaly understand, with the love that she has given me, she can light the sky forever.
It's the way she give so freely, it's the way she takes my hands, I just ask the sun shine brightly, got to see her smile again.
Then I sing a song I've writen, and I'll make the whole world listen, in the silence just for you, like no one has ever heard.
And I'll wake up all the lovers and I'll give them back for hours, and we'll do the things we wanted, the way that lovers do.
Then we'll run into the street and we'll start to dance like crazy, cos she want only to feel joy, in the love she gives and needs.
And we'll taking tab of coral, and we'll paint the street and building, rainbow colours everyone, those she wants colours to sing,
And we'll paint full fill with flowers, make the street alive with spring, make a place where lovers go, to love the way that lovers do.
Then we'll fly into the sky and we'll choose it to the stars, and our stars return the whole world, the love we have we are.
The love we share is sweet, the love we know is real, that love is not to dream, but last, we know that alone
Because you love and mine begin without dreaming all we need, and the love that you have given, return to us to win.
cos your love for me is not begining and the end, your love and mine its now, for me, forever, you love for me forever...
Richard Cocciante - Just for you.mp3
Sepeda Bambu
8 hours ago