nikmat dunia
Alam memanglah tidak bisa berbicara entah mungkin kalo ada saatnya bisa mengeluarkan kata-kata siapa yang bisa menyangka ataupun meramalkan sementara memang alam tak memiliki mulut apalagi jika lebih dalam lagi tidak memiliki pita suara mungkin. Tanda-tanda yang diberikannya pun seakan tak beraturan dan sangat sulit untuk ditebak masa berlakunya entah seratus hari, seribu hari ataukah beberapa abad kemudian tidak bisa disimpulkan dan dibuatkan formula rumusnya dengan mudah hanya sesuatu yang bisa dipercaya sebagai sebab dan akibat dapat dicerna dengan mudah oleh akal sebagaimana aksi reaksi, stimulus respon dan sebagainya yang jelas dan erat kaitannya baik secara tercatat ataupun bisa di pertanggungjawabkan dengan mudah di muka khalayak.
Bukankah hal tersebut merupakan interaksi dialektik antara kondisi dan seterusnya adalah sesuatu yang sangat perifer, bisa dirasakan dan dinyatakan dengan mudah tanpa harus dengan diskusi yang mendalam atau dengan kata lain masih bisa dilakukan dengan sekedar cuap untuk bisa memahamkan semuanya akan keadaan tersebut. Seperti kemudahan hidup saat ini yang sedang terbuka dengan lebarnya, tiada aturan yang jelas dan menjerat selain hanya untuk memenangkan salah satu pihak diantara pihak yang lainnya namun overall semuanya bisa dilakukan apabila tidak harus ada perjenjangan maupun kelas sosial yang lagi-lagi dibuat hanya untuk saling membeda-bedakan agar mempermudah pengkategorian untuk bisa dimasukkan dalam sebuah database dan sekali lagi hanya untuk kepentingan tertentu untuk sebuah keinginan untuk saling menguasai sesama manusia maupun dimana manusia tersebut tinggal agar bisa digunakan dengan mudah serta membuat nilai-nilai takaran betapa mana manusia memiliki arti ataupun tidak ketika harus terjadi saling penghilangan dan pemusnahan.
Betapa sangat sederhana ketika semua yang disediakan alam bisa dimanfaatkan dengan kepintaran manusia untuk mengolahnya seperti halnya air yang bebas di alam raya namun akan menjadi berharga ketika berada dalam botol plastik atau kotak kertas, betapa mahalnya bahan bakar sementara di banyak daerah di jawa bisa mengalir dan ditimba seperti di sumur yang kesehariannya bisa digunakan langsung atau hanya dengan proses sederhana tanpa harus melibatkan korporasi besar yang menghabiskan uang banyak hanya untuk saling membayar manusia karena kepintaran atau tingkat pendidikannya yang tinggi. Semua bisa dimaklumi dan disepakati untuk bisa digunakan dan diuangkan demi sebuah kehidupan karena jasa yang dipakai serta dengan ukuran yang dibuat sendiri pula berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.
Kemudahan demi kemudahan dimunculkan dan merata untuk kemudian secara tidak sadar akan menumbuhkan juga keangkaramurkaan secara mudah dimana harga diri dan akses penguasaan pun dengan mudah didapatkan ditambah dengan kemudahan menciptakan hukum-hukum untuk selanjutnya dipergunaan untuk menguatkan diri namun lupa bahwa semua itu adalah bukan milik siapa-siapa, betapa hak guna pun bisa diperuntukkan untuk menguasai dan meninggi rendahkan satu sama lain atas nama jabatan ataupun kepemilikan kecerdasan untuk mengatur dan membuat permainan persaingan yang lama kelamaan pun menimbulkan gesekan dan korban yang diyakini sebagai efek atas hukum sebab akibat dan banyak lagi. Meski umur kemanusiaan terbatas namun hasrat untuk saling menguasai dan menimbun harta seakan sebagai jaminan untuk berumur panjang tanpa akan pernah menyadari kapan akhir dari nafas dan detak jantungnya sendiri.
Siapa yang bisa menjalankan arti garis lurus memanjang bagaikan sebuah jalan raya ditengah sawah nan luas, ketika fenomena langit yang indah tersebut bisa diterjemahkan secara gamblang, tanpa harus dengan teori kemanusiaan, matematika, perbintangan, fisika ataupun ketuhanan model sana, sana, sana dan situ. Seperti ketika fenomena hujan meteor, ketakutan, kelucuan kiamat 2012, ngerinya tsunami, bikin traumanya gempa ataupun hal-hal lain yang sulit dilihat kaitannya selain dengan ilmu geologi yang bisa menjelaskan mengapa lempeng benua bergeser, rongga yang runtuh di dalam bumi, namun juga mengapa tidak semua hunian bisa rusak dengan getaran yang sama ataupun mengapa rongga itu harus ada juga mengapa harus ada kecelakaan saru dalam pengeboran oleh PT. Lapindo. Semua bisa saling sangkal, membenarkan, membuat teori sendiri, menyusun paradigma baru atau apapun dengan mudah berbekal tumpukan buku yang dibelinya atau dibaca di perpustakaan juga diskusi-diskusi mendalam yang dibiayaai dengan mahal secara sangat mudah terbuka dan transparan, namun tentunya bukan hal itu yang kita cari. Entahlah.
Bukankah hal tersebut merupakan interaksi dialektik antara kondisi dan seterusnya adalah sesuatu yang sangat perifer, bisa dirasakan dan dinyatakan dengan mudah tanpa harus dengan diskusi yang mendalam atau dengan kata lain masih bisa dilakukan dengan sekedar cuap untuk bisa memahamkan semuanya akan keadaan tersebut. Seperti kemudahan hidup saat ini yang sedang terbuka dengan lebarnya, tiada aturan yang jelas dan menjerat selain hanya untuk memenangkan salah satu pihak diantara pihak yang lainnya namun overall semuanya bisa dilakukan apabila tidak harus ada perjenjangan maupun kelas sosial yang lagi-lagi dibuat hanya untuk saling membeda-bedakan agar mempermudah pengkategorian untuk bisa dimasukkan dalam sebuah database dan sekali lagi hanya untuk kepentingan tertentu untuk sebuah keinginan untuk saling menguasai sesama manusia maupun dimana manusia tersebut tinggal agar bisa digunakan dengan mudah serta membuat nilai-nilai takaran betapa mana manusia memiliki arti ataupun tidak ketika harus terjadi saling penghilangan dan pemusnahan.
Betapa sangat sederhana ketika semua yang disediakan alam bisa dimanfaatkan dengan kepintaran manusia untuk mengolahnya seperti halnya air yang bebas di alam raya namun akan menjadi berharga ketika berada dalam botol plastik atau kotak kertas, betapa mahalnya bahan bakar sementara di banyak daerah di jawa bisa mengalir dan ditimba seperti di sumur yang kesehariannya bisa digunakan langsung atau hanya dengan proses sederhana tanpa harus melibatkan korporasi besar yang menghabiskan uang banyak hanya untuk saling membayar manusia karena kepintaran atau tingkat pendidikannya yang tinggi. Semua bisa dimaklumi dan disepakati untuk bisa digunakan dan diuangkan demi sebuah kehidupan karena jasa yang dipakai serta dengan ukuran yang dibuat sendiri pula berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.
Kemudahan demi kemudahan dimunculkan dan merata untuk kemudian secara tidak sadar akan menumbuhkan juga keangkaramurkaan secara mudah dimana harga diri dan akses penguasaan pun dengan mudah didapatkan ditambah dengan kemudahan menciptakan hukum-hukum untuk selanjutnya dipergunaan untuk menguatkan diri namun lupa bahwa semua itu adalah bukan milik siapa-siapa, betapa hak guna pun bisa diperuntukkan untuk menguasai dan meninggi rendahkan satu sama lain atas nama jabatan ataupun kepemilikan kecerdasan untuk mengatur dan membuat permainan persaingan yang lama kelamaan pun menimbulkan gesekan dan korban yang diyakini sebagai efek atas hukum sebab akibat dan banyak lagi. Meski umur kemanusiaan terbatas namun hasrat untuk saling menguasai dan menimbun harta seakan sebagai jaminan untuk berumur panjang tanpa akan pernah menyadari kapan akhir dari nafas dan detak jantungnya sendiri.
Siapa yang bisa menjalankan arti garis lurus memanjang bagaikan sebuah jalan raya ditengah sawah nan luas, ketika fenomena langit yang indah tersebut bisa diterjemahkan secara gamblang, tanpa harus dengan teori kemanusiaan, matematika, perbintangan, fisika ataupun ketuhanan model sana, sana, sana dan situ. Seperti ketika fenomena hujan meteor, ketakutan, kelucuan kiamat 2012, ngerinya tsunami, bikin traumanya gempa ataupun hal-hal lain yang sulit dilihat kaitannya selain dengan ilmu geologi yang bisa menjelaskan mengapa lempeng benua bergeser, rongga yang runtuh di dalam bumi, namun juga mengapa tidak semua hunian bisa rusak dengan getaran yang sama ataupun mengapa rongga itu harus ada juga mengapa harus ada kecelakaan saru dalam pengeboran oleh PT. Lapindo. Semua bisa saling sangkal, membenarkan, membuat teori sendiri, menyusun paradigma baru atau apapun dengan mudah berbekal tumpukan buku yang dibelinya atau dibaca di perpustakaan juga diskusi-diskusi mendalam yang dibiayaai dengan mahal secara sangat mudah terbuka dan transparan, namun tentunya bukan hal itu yang kita cari. Entahlah.
Armageddon it! - Def Leppard
Ya better come inside when you're ready to But no chance if ya don't wanna dance You like (a) four letter words when you're ready to But then you won't 'cos you know that you can You got it But are you gettin' it? You say that love is (a) won when you get some But then your finger won't trigger the gun You know you (ya) can't stop it, so don't rock it You know you got it Hey, but are you gettin' it? Ooh, really gettin' it? (Oh) Come get it from me Uh oh You try comin' on when you need some But then you don't 'cos you already did Yeah, you jangle your jewels while your shakin' ya And drive the pretty boys outta their heads You got it But are you gettin' it? You flash your bedroom eyes like a jumpin' jack Then play it pretty with a pat on the back C'mon get it Yeah Do, do, do (Gimme all of you lovin') Ev'ry little bit (Gimme all that you got) Ev'ry bit of it (Ev'ry bit of your lovin) Oh, c'mon live a bit (Never wanna stop) Yeah, but are you gettin' it? (Armageddon it!) Ooh, really gettin' it? (Yes, Armaggedon it!) C'mon, Steve, get it Huh! Take it, take it, take it from me I got an itchy finger following me Pull it, pull it, c'mon trigger the gun 'Cos the best is (a) yet to come I say ('Cos the best is yet to come) Oh, are you gettin' it? Oh, really gettin' it? Yes, are you gettin' it? Whooh, really gettin' it? (Oh) Come get it from me (Gimme all of you lovin') Ev'ry little bit (Gimme all that you got) Ev'ry bit of it (Ev'ry bit of your lovin') Oh come on live a bit (Never want it to stop) Oh, are you getting it? (Gimme all of your lovin') Ooh really gettin' it? (Gimme all that you got) Oh are you getting it? (Gimme all of your lovin') Oh live a bit (Gimme all that you got) No Live a bit You've gotta live it (Gimme all of your lovin') Ooh baby live it (Gimme all that you got) C'mon and give it (Ev'ry bit of your lovin') Oh come on and give it (Never want it to stop) Oh are you gettin' it? (Gimme all of your lovin') Ooh really gettin' it? (Gimme all that you got) Oh are you gettin' it? (Ev'ry bit of your lovin') Oh live a bit (Never want it to stop) Whoah (Gimme all of your lovin') (Gimme all that you got)
tak mudah menghindari kenikmatan duniawi, karena memang diciptakan utuk dinikmati. tak sadar bahwa ada hal lain yang lebih dari sekedar kenikmatan duniawi
BalasHapusLangit sorenya apiik banget,kang..mataharinya ketutupan apa yak kok bisa mbentuk garis gitu?
BalasHapusmari menikmati alam dengan konsep keseimbangan (mmm)
BalasHapusAlamnya siapa inih? Koq diacak-acak saenakke dewe... dupeh nduwe modal..hahaha
BalasHapusKadang aku pikir enak banget ya Tuhan..menciptakan boneka, digoda dg kenikmatan, tp kalo gak ngikuti aturanNya, disediain neraka.
BalasHapusKunjungi situs saya
BalasHapus@ mercuryfalling : jadinya kan banyak yang pengin jadi tuhan juga.. hihihi
BalasHapusnikmat dunia sama ma surga dunia gak (blushing)
BalasHapus@ aRai : pernah ke surga ya?
BalasHapuswuiiih kok pelangine aneh kang..satu warna tok
BalasHapusnice post,,,,
BalasHapuskjngi jg blog saya : areeve
dan website kami : Biodata Mahasiswa
thanks,,,
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustenane kui gan??? le njepret dimana jew??
BalasHapusSerius Nug, iku tanggal 11 Juni 2010, nang ngomahku yo ketok, nang nggading, bahkan semin, nek foto kui nang kulon gedung pusat UGM kae...
BalasHapusMengapa yang enak enak, itu diharamkan....
BalasHapusMengapa yang asik asi, itu yang dilarang....
*dangdutan.com :)
kita tak bisa mengingkari nikmat dunia, terkadang bisa menjerumuskan kita ke lembah kemaksiatan, nah yang ini wajib dihindari.
BalasHapusThis is nothing but sets of interlocking metal bands buy pandoraand the bride must arrange it in order to form a single ring out of it. Traditionally men wryly give this type of ring as a test of their womens monogamy. With the time passing this ritual has been obsolete any intellectual women can solve the ring puzzle pandora bracelets ukwith little bit of practice and little effort. In North America we got to see a different picture. In North America and in European countries it is seen that women wear two different rings cheap pandora braceletson the same finger. Those are a plain wedding band and an engagement ring. They buy such rings as a pair of bands designed to fit together.pandora bracelets saleAnd moreover it is also seen that women who are married for a long time wears three rings on their finger, from hand to tip of finger.
BalasHapusyang ada dinikmati aja, toh tuhan menciptakan buat kita..
BalasHapuskita bisa bersyukur, diplanet lain mungkin ga kaya di bumi,,