Man on the Corner
Table of Contents
Rinjani, Merapi sampai Slamet menunjukkan gejala keaktifannya, ah.. itu nggak ada hubungannya dengan gejolak politik maupun ekonomi, itu hanyalah fenomena alam biasa yang terjadi dan tidak ada kaitannya dengan suhu pemanasan otak yang lain, semua sudah menyibukkan diri, persetan alam dengan fenomenanya gak ngaruh dengan suasana yang lain, mereka punya konteks sendiri. Yah... memang begitulah, sudah lepas semuanya keterikatan antara kehidupan ini dengan alam, atau karena tidak ada yang menyambungkannya. Hidup di kota bergelimang kemudahan, jarang ketemu dengan tanah, karena diaspal dan sudah paving block semuanya. Tanah sudah menjadi barang antik, disimpan di sebuah pot yang harus disiram tiap hari, berbahagialah tanah yang dipenjara.
Tanah yang dipenjara bagaikan sebuah akhir dari sebuah pertarungan besar yang terselenggara pada warsa ini. Banyak yang kemudian harus duduk sendiri di pojok kamar atau apapun, merenung mengapa semua harus terjadi meninggalkan kelu yang dalam, malu yang memukul-mukul hati dan otak, atau bahkan malu tersebut tiba-tiba hilang entah kemana. Barisan rambut itupun akan berkurang satu persatu, menjadikan wajah tersebut semakin kuyu, meski bergudang-gudang simpanan uang dibelakang rumah, namun untuk apa karena harus tinggal di penjara, bahkan penjara pilihan diri sendiri, ya penjara hati dan pikiran karena kegagalan, yang dipacu ego, udah kepalang basah katanya.
Sedih sekali meihat banyaknya wajah penuh kebingungan dan ambisi. Seakan sudah musnah namanya sedekah senyum itu, semua sudah bukan sedekah. Investasi ya investasi mereka menamakannya, ketika merugi tidak menjadi apa jika bisa di terima dengan sportif, tidak harus menjual atau menggadaikan ideologi ataupun kekayaan orang banyak meski hanya dalam bentuk komisi. Jadi paham ketika semua bernama komisi, komisi pemeberantasan korupsi, komisi pemilihan umum, komisi apalah mengapa namanya komisi, huahaha... ngarang bener. Namun seseorang disana yang sedang gundah gulana dalam permsalahannya sendiri yang dibuatnya sendiri juga berharap adanya komisi kesedihan, komisi keuntungan atas pengorbanannya meskipun bersedih didalam hati masih ada harapan, dapat komisi berapa ya...
Man on the Corner
See the lonely man there on the corner,
What hes waiting for, I dont know,
But he waits everyday now.
Hes just waiting for something to show.
And nobody knows him,
And nobody cares,
cos theres no hiding place,
Theres no hiding place - for you.
Looking everywhere at no one,
He sees everything and nothing at all - oh.
When he shouts nobody listens,
Where he leads no one will go - oh.
Hes a lonely man, there on the corner,
What hes waiting for, I dont know,
But he waits everyday now.
And hes just waiting for something to show - oh.
Nobody knows him,
And nobody cares,
cos theres no hiding place,
Theres no hiding place - for you and me.
Are we just like all the rest,
Were looking too hard for something hes got
Or moving too fast to rest.
But like a monkey on your back you need it.
But do you love it enough to leave it - ah.
Just like the lonely man there on the corner,
What hes waiting for, I dont know - oh.
But he waits every day now.
Hes just waiting for that something to show - oh.
Whos the lonely man there on the corner,
What hes waiting for, I dont know.
But hes there every day now.
And hes just waiting for something to show - oh.
Whos the lonely man there on the corner,
What hes waiting for, I dont know.
Oh but he waits every day now.
Hes just waiting for that something to show.
Berbahagialah mereka yg dinyatakan bersalah semoga mendapat ampunan dari Sang Pencipta
Man = Manusia, Corner = Pojok. Brarti manusia pojok? (thinking)
ada seseorang yang sedang dipojokkan...
Pondokku
selalu ada tanda-tanda alam untuk orang-orang yang mau menggunakan common sense-nya...
hidup adalah perjuangan atau perjuangan utuk hidup. beda-beda tipis
Trus apa kebo2 bakalan pada mlongo karena gak ada lagi lahan tuk dibajak? Atau mereka mlongo karena dah "merelakan" seonggok rumput utangan tuk bikin kambing2 pada mundur teratur, memberi jalan menuju lahan bajakan, dan tenyata lahan dah dihajar dengan kebo besi yang hobi menenggak bensin?
Matilah kebo2 dungu, yang tlah gadaikan kandang tuk sekedar merasakan sensasi "dag-dig-dug" gebrakan music hitungan, tuk dicocokan dengan ramalan?
Sak karepmu bo kebo, sing penting gak nyruduk tanduranku, nek nekad yo tak srampang sikilmu...!!
sebenernya lagi ngomongin apa sih...
Ato akunya aja yang kebegoan,
kalo peramal sih emang suka kayak gitu, tapi ngga tau juga sih ramalan mereka bener ngga
salam kenal, jangan lua kunjungi balik ya
Tak ada lg yg memikirkan mereka mereka yg berselimut kardus dibawah jembatan.
Joss kang... biarin semuanya menggelinding apa adanya, kita perankan saja peran kita masing-masing... yang penting menikmati Genesis (dance)
btw bagoosss..
Kalau menurut saya yang salah belum tentu di penjara, kadang kalah yang di perjara hanyalah budaknya. namun yang saya perlu akui saya sendiri juga senang melihat berita ataupun acara infotainmen. walaupun itu hanya saya tonton dan dengar tanpa efek apapun.
terima kasih
wassalam
daripada berebutan simpati mending rebut
cinta Sang Khalik aja aaaahhhh....
bagus mas...
salam kenal...
apalagi klu yg senyum... orang yg kita sayang :)
ck ck ck...
kadang2 kita perlu jadi man on the corner...jadi pengamat...melihat..mencoba memahami lingkungan sekitar.....membuat kita makin mengerti hidup ini...haiyaaaa......sok tau gw hahaha
tiap kata2nya mengalir begitu indah. natural.
aku jadi merasa bodoh sendiri...:D/
Yup !