mimpi indah
toyor, sebuah kata yang baru terdengar bagi saya, menurut apa yang sudah ada dalam bahasa jawa padan katanya adalag jeguk, atau saya lebih suka dengan 'jagur', dalam bahasa indonesia baku bisa diartikan dengan 'pukul'. entah dari mana asal kata 'toyor' ini, sayangnya saya tak peduli dengan itu, toh semuanya adalah bahasa manusia, yang asal usulnya juga dari keragaman cara melihat keindahan masing-masing dari akal maupun budi, disesuaikan dengan apa yang menjadi kesukaan dan persetujuan bersama secara lokalitas. hingga berkembang menjadi dipakai banyak orang, meskipun hal itu tentunya tidak harus diperjuangkan dengan banjir darah karena apa sih pentingnya identitas, kelokalan dan lain sebagainya yang malah diplesetkan menjadi personal brondong, eh personal branding, sebuah makna aneh dalam menjual pesona diri pribadi.
mengapa harus branding, apakah ada unsur sesuatu didalamnya, entah.. mungkin memang harus di toyor, sebagaimana toyoran pengawal presiden pada hari anak nasional 2010 pada 23 juli 2010 yang ternyata hari anak nasional 23 juli adalah juga hari ulang tahun salah satu anak presiden soeharto tanpa ada makna tanggal yang lebih berarti terkecuali dengan kejadian 23 juli 2010, mungkin akan bermakna karena ada kekerasan terhadap anak secara nyata dengan perwakilan negara oleh pasukan pengawal yang terhormat kepada anak indonesia secara langsung dan live, sebagai gambaran betapa hari anak nasional hanyalah sesuatu yang mengada-ada, hanya seremonial, dan malah pada saat seremoni kekerasan terhadap anak malah disuguhkan secara benar dan oleh tentara yang setiap saat adalah perwakilan bentuk kenegaraan.
sungguh celaka ketika pada perayaan hari anak nasional 2010 yang bertema "ANAK INDONESIA BELAJAR UNTUK MASA DEPAN" dan sub thema "KAMI ANAK INDONESIA, JUJUR, BERAKHLAK MULIA, SEHAT, CERDAS DAN BERPRESTASI", pada puncak perayaannya di tandai dengan Pencanangan Gerakan Nasional "INDONESIA SAYANG ANAK" yang ternyata memang hanya sebatas sebagai bahasa pidato saja, tanpa ada praktek yang benar, apalagi mengacu pada pendidikan yang seharusnya memang sangatlah berkaitan apalagi dengan rencana mimpi besar tentang pendidikan karakter yang akan dilakukan secara holistik, namun apa daya semuanya seakan hanya sebuah mimpi indah yang berakhir dengan terbangun tiba-tiba karena terkena toyoran.
kondisi semacam ini memang tidak patut untuk diingat, namun harus menjadi pelajaran yang nyata, sebagai bekal untuk menjalani apa yang tersedia dan diproduksi oleh negara tercinta yang memang sudah di toyori oleh banyak hal, semacam utang yang selangit namun masih dianggap proporsional, bencana lapindo yang hanya dilihat sebelah mata, ledakan tabung gas elpiji 3 kiloan yang hanya dirasakan sebagai toyoran empuk, hingga kasus-kasus bentrok berdarah di pasar-pasar tradisional, pasar pinggir jalan, perkebunan-perkebunan milik negara yang hanya dianggap lelucon, padahal sebuah perang saudara yang tak bisa hanya dianggap sebagai saling toyor antar warga saja.
aneh bin ajaib, anak-anak perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia yang tengah melangsungkan Kongres Anak Indonesia (21-24 Juli) di Pangkal Pinang, telah menghasilkan delapan butir pernyataan. biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, hasil rumusan diskusi akan dibacakan pada puncak peringatan Hari Anak yang dihadiri oleh presiden. sayangnya, “Suara Anak Indonesia” demikian tajuk dari delapan butir itu disebut, tiba-tiba dibatalkan oleh panitia untuk dibacakan di depan SBY. alasan panitia ada perintah dari istana tanpa ada penjelasan lebih lanjut, meskipun acara ini toh hanya membutuhkan waktu lima menit saja.
bagaimanapun semoga tahta pak presiden masih mampu bertahan, demi pengiritan dan hemat energi karena biaya kampanye dan pemilihan lagi yang tidak sedikit, dan menghabiskan banyak kertas serta menyibukkan para tukang cetak, yang mending mencetak uang lebih banyak saja, untuk dibagi-bagikan kepada para petinggi agar hidupnya lebih makmur dan cukup melayangkan toyoran saja kepada musuhnya tanpa harus dengan kekerasan yang lebih keji, apalagi harus mempersenjatai paramiliter yang semakin banyak saja yang mendaftar menjadi member.
sultan of swing | dire straits
mengapa harus branding, apakah ada unsur sesuatu didalamnya, entah.. mungkin memang harus di toyor, sebagaimana toyoran pengawal presiden pada hari anak nasional 2010 pada 23 juli 2010 yang ternyata hari anak nasional 23 juli adalah juga hari ulang tahun salah satu anak presiden soeharto tanpa ada makna tanggal yang lebih berarti terkecuali dengan kejadian 23 juli 2010, mungkin akan bermakna karena ada kekerasan terhadap anak secara nyata dengan perwakilan negara oleh pasukan pengawal yang terhormat kepada anak indonesia secara langsung dan live, sebagai gambaran betapa hari anak nasional hanyalah sesuatu yang mengada-ada, hanya seremonial, dan malah pada saat seremoni kekerasan terhadap anak malah disuguhkan secara benar dan oleh tentara yang setiap saat adalah perwakilan bentuk kenegaraan.
sungguh celaka ketika pada perayaan hari anak nasional 2010 yang bertema "ANAK INDONESIA BELAJAR UNTUK MASA DEPAN" dan sub thema "KAMI ANAK INDONESIA, JUJUR, BERAKHLAK MULIA, SEHAT, CERDAS DAN BERPRESTASI", pada puncak perayaannya di tandai dengan Pencanangan Gerakan Nasional "INDONESIA SAYANG ANAK" yang ternyata memang hanya sebatas sebagai bahasa pidato saja, tanpa ada praktek yang benar, apalagi mengacu pada pendidikan yang seharusnya memang sangatlah berkaitan apalagi dengan rencana mimpi besar tentang pendidikan karakter yang akan dilakukan secara holistik, namun apa daya semuanya seakan hanya sebuah mimpi indah yang berakhir dengan terbangun tiba-tiba karena terkena toyoran.
kondisi semacam ini memang tidak patut untuk diingat, namun harus menjadi pelajaran yang nyata, sebagai bekal untuk menjalani apa yang tersedia dan diproduksi oleh negara tercinta yang memang sudah di toyori oleh banyak hal, semacam utang yang selangit namun masih dianggap proporsional, bencana lapindo yang hanya dilihat sebelah mata, ledakan tabung gas elpiji 3 kiloan yang hanya dirasakan sebagai toyoran empuk, hingga kasus-kasus bentrok berdarah di pasar-pasar tradisional, pasar pinggir jalan, perkebunan-perkebunan milik negara yang hanya dianggap lelucon, padahal sebuah perang saudara yang tak bisa hanya dianggap sebagai saling toyor antar warga saja.
aneh bin ajaib, anak-anak perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia yang tengah melangsungkan Kongres Anak Indonesia (21-24 Juli) di Pangkal Pinang, telah menghasilkan delapan butir pernyataan. biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, hasil rumusan diskusi akan dibacakan pada puncak peringatan Hari Anak yang dihadiri oleh presiden. sayangnya, “Suara Anak Indonesia” demikian tajuk dari delapan butir itu disebut, tiba-tiba dibatalkan oleh panitia untuk dibacakan di depan SBY. alasan panitia ada perintah dari istana tanpa ada penjelasan lebih lanjut, meskipun acara ini toh hanya membutuhkan waktu lima menit saja.
bagaimanapun semoga tahta pak presiden masih mampu bertahan, demi pengiritan dan hemat energi karena biaya kampanye dan pemilihan lagi yang tidak sedikit, dan menghabiskan banyak kertas serta menyibukkan para tukang cetak, yang mending mencetak uang lebih banyak saja, untuk dibagi-bagikan kepada para petinggi agar hidupnya lebih makmur dan cukup melayangkan toyoran saja kepada musuhnya tanpa harus dengan kekerasan yang lebih keji, apalagi harus mempersenjatai paramiliter yang semakin banyak saja yang mendaftar menjadi member.
You get a shiver in the dark It's raining in the park but meantime South of the river you stop and you hold everything A band is blowin' Dixie double four time You feel alright when you hear that music ring And now you step inside but you don't see too many faces Comin' in out of the rain you hear the jazz go down Competition in other places Oh but the horns they blowin' that sound Way on down south, way on down south London town You check out Guitar George, he knows all the chords Mind he's strictly rhythm he doesn't wanna make it cry or sing Yes and an old guitar is all he can afford When he gets up under the lights to play his thing And Harry doesn't mind if he doesn't make the scene He's got a daytime job, he's doin' alright He can play the honky tonk like anything Savin' it up for Friday night With the Sultans... with the Sultans of Swing And a crowd of young boys they're fooling around in the corner Drunk and dressed in their best brown baggies and their platform soles They don't give a damn about any trumpet playing band It ain't what they call rock and roll And the Sultans... yeah the Sultans play Creole Creole And then the man he steps right up to the microphone And says at last just as the time bell rings 'Goodnight, now it's time to go home' And he makes it fast with one more thing 'We are the Sultans... We are the Sultans of Swing'
toyor = kata baru juga buat saya...
BalasHapusnek koyor wes ngerti aku
opo maneh sandung lamur (mmm)
BalasHapusbangun..bangun..udah siang..mimpinya sudah bubar
BalasHapussaya juga baru dengar kawan, terima kasih sudah menambahkan kosa kata baru buat saya...
BalasHapuswah dah lama ga mampir ke sini :) . pemerintah harus sering-sering di toyor kang :)
BalasHapustoyor.. kata yang bagi saya masih aneh, seaneh tindakan sang pengawal..
BalasHapusHiduplah Indonesia Raya..... :)
BalasHapuskampanye menghamburkan banyak uang. jadi nanti gimana T_T
BalasHapusselera musiknya keren juga :D ....
BalasHapustoyor itu bahasa betawi dech kalau enggak salah ...
Oh itu toh artinya...di koran2x yg aku baca, sedang ngtrend kata toyor. Cuma aku males baca isinya. Abisnya jd heboh gitu.
BalasHapusSelamat Hari Pejabat Nasional 23 Juli 2010, semoga di hari-hari mendatang kita disuguhkan lagi toyor-mentoyor di layar kaca biar rahayat negeri begajul ini merasa senang diberi tontonan action haratis *heu heu heu*
BalasHapussaya juga baru dengar toyor...
BalasHapusWhen i woke up i was filled with sadness about the reality...I really wished it wasn't just a dream! What makes an imagination so powerful that conquers the reality and leads us to a world of elevation that is so beautiful?
BalasHapustoyor itu apaan mas ??
BalasHapussaya pernah mimpi indah dulu
BalasHapus