Sunday, June 17, 2012

beautiful

Apatah artinya kehidupan ketika bumi mulai menistakan hal-hal indah. Dunia yang disusun dengan anasir-anasir keindahan akan layu dan selalu digantikan dengan kekerasan, dan celakanya mereka bahu membahu untuk menistakan dan memendam kecantikan budaya maupun apapun demi seonggok ego dan mimpi tentang kuasa dalam arti yang terluas.

Kearifan-kearifan yang tampaknya ketinggalan jaman bukan saatnya untuk dibunuh dan ditinggalkan meski dengan hitungan statistik dan riset mungkin sudah tak berguna lagi lantaran ditinggalkan dan dibunuh dengan semena-mena demi materialisme dan standar yang mengacu pada bukan milik bumi dan cenderung merusaknya.

Betapa asap-asap kemewahan itu merusak dan menambah panasnya dunia. Belum lagi berisik yang ditimbulkan. Memang membuat mudah dan mengirit waktu untuk berkeliling dunia, namun apa indahnya ketika tak lama berselang mencipta ketidakadilan dan penistaan kepada kemanusiaan dengan rasa sakit dan menjamurnya obat-obatan yang memacu manusia menjadi mirip robot yang justru diciptakannya sendiri.

Bagaimana memberi kehidupan lagi kepada keilmuan-keilmuan yang terbungkus menjadi budaya dan dinistakan sebagai hanya tradisi. Kemampuan manusia yang dapat beranjangsana, berkomunikasi bahkan bernegosiasi dengan alam tanpa mediasi alat elektronik maupun sertifikasi perijinan yang diproyekkan bahkan bukan oleh pemilik ilmu pengetahuan atau gurunya sendiri.

Mereka akan berguguran digantikan dengan besi dan plastik yang akan memunculkan bahaya yang sulit dimengerti. Meski letusan gunung berusaha untuk menggempur dan menimbun sampah-sampah serta memberi hawa baru dari tanah yang masih panas. Entah sampai kapan bumi dapat merecycle dan mencernanya.





Marillion | Beautiful


Everybody knows we live in a world
Where they give bad names to beautiful things
Everybody knows we live in a world
Where we don't give beautiful things a second glance
Heaven only knows we live in a world
Where what we call beautiful is just something on sale
People laughing behind their hands
As the fragile and the sensitive are given no chance

And the leaves turn from red to brown
To be trodden down
To be trodden down
And the leaves turn from red to brown
Fall to the ground
Fall to the ground

We don't have to live in a world
Where we give bad names to beautiful things
We should live in a beautiful world
We should give beautiful a second chance

And the leaves fall from red to brown
To be trodden down
Trodden down
And the leaves turn green to red to brown
Fall to the ground
And get kicked around

You strong enough to be
Have you the courage to be
Have you the faith to be
Honest enough to stay
Don't have to be the same
Don't have to be this way
C'mon and sign your name
You wild enough to remain beautiful?
Beautiful

And the leaves turn from red to brown
To be trodden down
Trodden down
And we fall green to red to brown
Fall to the ground
But we can turn it around

You strong enough to be
Why don't you stand up and say
Give yourself a break
They'll laugh at you anyway
So why don't you stand up and be
Beautiful

Black, white, red, gold, and brown
We're stuck in this world
Nowhere to go
Turnin' around
What are you so afraid of?
Show us what you're made of
Be yourself and be beautiful
Beautiful
Lyrics: Hogarth
Music: Hogarth/Kelly/Mosley/Rothery/Trewavas

12 comments:

  1. Blog dan artikelnya bagus, komentar juga ya di blog saya www.indojobfair.com

    ReplyDelete
  2. ayo mulai dari diri sendiri, sayangi bumi

    ReplyDelete
  3. bahasannya tingkat tinggi.. kiasannya perlu dipahami dan dijelaskan kali ya...

    ReplyDelete
  4. Intinya apa mase..? #GakFokus *ditimpuk sendal*

    ReplyDelete
  5. Blog dan contentnya bagus, komentar juga ya di blog saya www.ekstranews.blogspot.com

    ReplyDelete
  6. sayangi dan cintai negri ini dengan seksama.

    ReplyDelete
  7. dipikir pikir, kenapa harus negara ketiga yang notabene miskin mesti harus menjaga lingkungan, realitanya negara industri barat dengan tingkat polusi tertinggi bahkan tidak memiliki hutan sama sekali, mereka menyalahkan habisnya hutan di negara ketiga tanpa kompensasi sama sekali?

    ReplyDelete

Message from the green side