Warna lain aroma sama
Table of Contents
Para ksatria yang ingin mendapatkan simpati para jelata, mulai berebut, meskipun mereka juga sudah tidak seratus persen lagi percaya terhadap proposal yang diajukan oleh para broker suara sialan itu. Namun dana sudah terlanjur dicairkan, maka prinsip kehati-hatian plus beberapa prosen kecurigaan mulai menggelayuti pikiran mereka. Siapakah lagi yang menjadi korban atas nama pembangunan prasarana umum yang dibutuhkan itu, kalo bukan para jelata lagi.
Sepertinya komoditas pilu ini memang sangat menggiurkan sekaligus mencelakakan produsen dan konsumennya, hanya kelompok marketinglah yang mengatasnamakan dirinya menjadi mesin politik yang tidak pernah dirugikan. Kelompok penyedia isu politik dan sponsornya, serta para jelata sebagai sasaran akan menjadi kelompok yang paling dirugikan. Dalam dunia pragmatis inipun terjadi juga bottle neck aspirasi, berbahaya sekali dan merupakan sekam konflik yang sangat potensial meledak setiap saat.
Jika pada saat kemaren banyak korban yang telah dirugikan, maka pada kontes memanah rembulan yang akan datang korban ini akan lebih mengerucut kepada pribadi-pribadi peserta kontes. Semoga saja mereka dikaruniai kesabaran dan ketabahan dalam menghadapinya. Toh selama ini para jelata selalu open mind kepada pembaharuan yang selalu dihembuskan meskipun tertatih namun super sabar dalam menghadapi hidup dalam kemandiriannya.
Bukan karena kebodohan tidak menagih janji-janji itu, namun karena memang pada awalnya sudah tidak percaya kepada janji-janji yang muluk-muluk itu, muak serta memang tidak ada hasrat yang jelas untuk menepatinya. Semuanya sudah terbaca dengan jelas, namun memang kuasa untuk mengubah segala kebijakan itu tidak ada, karena sudah dipagari dengan sangat kuat dan kokoh. Meski saat ini memang benteng itu sudah berubah warna, dan para jelata pun harus dengan riang dan gembira menyambut perubahan warna, meski aromanya tetap sama.
Merekalah yang berjuang mati-matian, smoga siapapun yang terpilih bisa memperhatikan akar rumput. Minimal ada air (air got sekalipun), yang bisa menyiraminya, karena air gotpun akan mampu menegakkan akar rumput yang sudah tergilas.
tentu dikemasa dengan lebih indah.
Namun isinya tetaaaapppp......, pilu...
tapi mungkin negeri kita masih butuh waktu lama untuk membentuk suatu kultur politik yang sehat dan dinamis.
saya masuk ke thesuryaden.com kok ngga bisa ya kang? gak muncul tampilannya, atau karena pake chrome ya..mbuhlah
setidaknya angka golput bisa di tekan
Kita tunggu lagi pertarungan antar "Gajah Bangkak"
bete ahh liatnya, masa ada caleg yg gak menang, dia ambil lagi tabungan2 warga yg dia udh isi 50rb, geblek!!
kaya model band sekarang aransemen lagu lawas
Warnanya memang beda, tapi aromanya sama, aroma bangkai!.
Politisi kita mayoritas tikus semua.
Puluhan partai, tapi tujuannya sama, kekuasaan!!!
bunga mawar tak lagi harum, bunga matahari tak lagi berseri.
Aku seh tetep riang gembira, karena ku tak pernah menganggap "MEREKA" ada....
Cuma bayang2 semata yang kan hilang saat lampu tak lagi menyala...
politik, aku berguru dulu deh sama om iwan fals.
heee
semangat lah para elit politik, jangan banyak janji, buktikahlah !
Yup !
Merekalah yang berjuang mati-matian, smoga siapapun yang terpilih bisa memperhatikan akar rumput. Minimal ada air (air got sekalipun), yang bisa menyiraminya, karena air gotpun akan mampu menegakkan akar rumput yang sudah tergilas.
Aku suka komentar yang ini, jadi aku paste saja lagi...hehee...
sungguh para elit harus terus belajar memahami demokrasi.
nyaleg gagal, uang dan barang habis, dikejar-kejar tukang ijon lintah darat kutu kupret pula. Gila..
drama kesengsaraan rakyat pun dipolitisir.
dan aku cuma bisa makan pisang sesisir.
di pantai yang berpasir.
lagi mules dan males mikirin geto...xixixixi
oiya, kemaren ntuh lagi obrak abrik templit...wkwkwkwk, jadi lemot tuh server waktu mau save, mule ngeyel lagi klo save themes perdetik...xixixi
Tp boleh dong ya, optimis....
Komentar yang penuh makna untuk moment ini.
jika warna, masih mungkin bisa disembunyikan...
wewewewee...
http://bungaliani.wordpress.com/2009/04/23/pemboikotan-pemilu-bukan-buat-kepentingan-rakyat/
tikam dari belakang, lawan lengah ditendang, lalu sibuk mencari kambing hitam (music)