hoax
mungkin ketika saat ini sekolahan dan para cerdik cendekia sudah semakin bertaburan serta kemungkinan banyak yang menganggur sehingga agak kritis dalam menanggapi apapun yang dilakukan oleh penguasa. meski memang sangat memalukan ketika seorang nomer satu di sebuah negara diprotes melalui media sosial semacam twitter hanya karena setiap hari pulang kerumahnya. memalukan karena kenapa juga harus sampai diprotes dan dipergunjingkan. serta entah iseng atau dilandasi ideologi tertentu ketika seorang artis atau apapun namanya yang berani mencoret-coret atap kura-kura gedung para punggawa wakil rakyat dengan tulisan 'jujur, adil, tegas', sendirian dan tanpa tedeng aling-aling. cukup aneh ketika sehari sebelumnya terjadi bentrok antar umat yang mengaku beragama di sebuah kampung manis lor di bawah gunung ciremai.
belum lagi ketika ada isyu bahwa ibukota jakarta akan dipindahkan ke palangka raya atau mana, yang hanya sekedar omongan hoax saja. dan lagi-lagi alasanya hanyalah kemacetan lalu lintas, dimana pelakunya adalah kita-kita sendiri, entah mungkin jalan raya yang memang sudah tidak bisa diperlebar atau memang nasib ketika melamar kerja mendapatkan tempat yang jauh dari rumah atau lain sebagainya yang membuat semuanya jadi terasa lama dan memicu emosi yang memang seharusnya tidak perlu dan hanya menghabiskan energi sebagaimana bahan bakar untuk kendaraan yang menjadi percuma karena kemacetan itu.
alih-alih mencari solusi, mungkin sudah tidak mungkin, siapa yang mau sengsara dengan harus berjalan kaki atau berlarian mengejar angkutan umum, berdesak-desakan bahkan malah tidak dianggap sebagai manusia lagi meski harus membayar tiket dan karcis yang tentunya hanya manusia yang bisa membelinya.
sudah malu untuk pentung-pentungan dan tembak-tembakan di kota, ah endak juga, justru malah ditambahi dengan segala aturan yang rasanya lebih menyakitkan ketimbang pentungan, dan rasanya memang orang-orang yang pintar dan terlihat selalu tidur ketika rapat disana, adalah sangat ahli untuk membuat aturan untuk orang lain namun tidak untuk dirinya sendiri. mereka disana mungkin memang sudah tak bisa lagi disodori permasalahan dan protes untuk memberikan penyelesaian yang memuaskan. sudah tidak perlu lagi karena mungkin malah menjadi bumerang karena semuanya ditanggungkan kepada semua warga sebagaimana helm SNI yang jadinya mahal, kompor dan tabung gas yang tidak murah namun suaranya nyaring menakutkan bagaikan menyimpan bom di rumah, menyalakan lampu untuk sepeda motor disiang hari, bagai menteror rakyat sendiri dan berbagai aturan yang lebih keras rasanya daripada pentungan.
hanya bersabar, ngomong halus atau sekalian leleh luweh sajalah sepanjang kehidupan pribadi bisa aman dan tenteram. karena toh sebagai mahluk sosial yang malah dianggap bukan manusia namun komoditi ketika ada pemilu untuk bisa dipilih menjadi wakil rakyat yang bisa tidur disana, atau alih-alih bersosialisasi dengan menggunakan angkutan umum yang hanya dihargai ketika membeli karcis saja, atau rombongan demonstran yang ujung-ujungnya cuma di halau seperti ketika ada ayam mematoki gabah pak tani di desa. memang sudah saatnya membangun kerajaan sendiri-sendiri dengan suka-suka sendiri asal nggak bergesekan apalagi dengan kelompok-kelompok iseng penyuka olah raga pentung mementung yang meski tak disukai keberadaannya oleh nalar waras, namun masih saja dipelihara dan eksis.
One | Metalica
Songwriters: Hetfield, James Alan; Ulrich, Lars;
"Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use."
belum lagi ketika ada isyu bahwa ibukota jakarta akan dipindahkan ke palangka raya atau mana, yang hanya sekedar omongan hoax saja. dan lagi-lagi alasanya hanyalah kemacetan lalu lintas, dimana pelakunya adalah kita-kita sendiri, entah mungkin jalan raya yang memang sudah tidak bisa diperlebar atau memang nasib ketika melamar kerja mendapatkan tempat yang jauh dari rumah atau lain sebagainya yang membuat semuanya jadi terasa lama dan memicu emosi yang memang seharusnya tidak perlu dan hanya menghabiskan energi sebagaimana bahan bakar untuk kendaraan yang menjadi percuma karena kemacetan itu.
alih-alih mencari solusi, mungkin sudah tidak mungkin, siapa yang mau sengsara dengan harus berjalan kaki atau berlarian mengejar angkutan umum, berdesak-desakan bahkan malah tidak dianggap sebagai manusia lagi meski harus membayar tiket dan karcis yang tentunya hanya manusia yang bisa membelinya.
sudah malu untuk pentung-pentungan dan tembak-tembakan di kota, ah endak juga, justru malah ditambahi dengan segala aturan yang rasanya lebih menyakitkan ketimbang pentungan, dan rasanya memang orang-orang yang pintar dan terlihat selalu tidur ketika rapat disana, adalah sangat ahli untuk membuat aturan untuk orang lain namun tidak untuk dirinya sendiri. mereka disana mungkin memang sudah tak bisa lagi disodori permasalahan dan protes untuk memberikan penyelesaian yang memuaskan. sudah tidak perlu lagi karena mungkin malah menjadi bumerang karena semuanya ditanggungkan kepada semua warga sebagaimana helm SNI yang jadinya mahal, kompor dan tabung gas yang tidak murah namun suaranya nyaring menakutkan bagaikan menyimpan bom di rumah, menyalakan lampu untuk sepeda motor disiang hari, bagai menteror rakyat sendiri dan berbagai aturan yang lebih keras rasanya daripada pentungan.
hanya bersabar, ngomong halus atau sekalian leleh luweh sajalah sepanjang kehidupan pribadi bisa aman dan tenteram. karena toh sebagai mahluk sosial yang malah dianggap bukan manusia namun komoditi ketika ada pemilu untuk bisa dipilih menjadi wakil rakyat yang bisa tidur disana, atau alih-alih bersosialisasi dengan menggunakan angkutan umum yang hanya dihargai ketika membeli karcis saja, atau rombongan demonstran yang ujung-ujungnya cuma di halau seperti ketika ada ayam mematoki gabah pak tani di desa. memang sudah saatnya membangun kerajaan sendiri-sendiri dengan suka-suka sendiri asal nggak bergesekan apalagi dengan kelompok-kelompok iseng penyuka olah raga pentung mementung yang meski tak disukai keberadaannya oleh nalar waras, namun masih saja dipelihara dan eksis.
The cerebrum has suffered massive and reparable damage You never know what has happened to him If I have not been sure of this, I would not have permitted him to live Where am I? Father, what happened? I need help What is democracy? What is democracy? It got something to do with young men killing each other, Arthur What if its my turn, will you want me to go? For democracy, any man would give his only begotten son It is impossible for any severed individual to experience pain Pleasure, memory, dream or thought of any kind This young man will be as unfeeling as unthinking as the dead Until the day joins them I don't know weather I'm alive or dreaming or dead or remembering How can you tell what's a dream and what's real When you can't even tell when your awake and when your asleep Where am I? I cant remember anything Can't tell if this is true or dream Deep down inside I feel to scream This terrible silence stops with me Now that the war is through with me I'm waking up, I cannot see That there's not much left of me Nothing is real but pain now Hold my breath as I wish for death Oh, please God, wake me They kept my head and chopped off everything Oh, God, please make them hear me They won't listen, they wont hear me They got to wake me up Ill be like this for years, hear me Back in the womb it's much too real In pumps life that I must feel But can't look forward to reveal Look to the time when I'll live Fed through the tube that sticks in me Just like a wartime novelty Tied to machines that make me be Cut this life off from me Hold my breath as I wish for death Oh, please God, wake me It's like a piece of meOne lyrics
Songwriters: Hetfield, James Alan; Ulrich, Lars;
"Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use."
yo ben (lmao)
BalasHapusbener2 negara beling :(
BalasHapusSumpah gue stress bener baca berita ttg Indonesia..huhuhu gak mau pulang...
BalasHapusngeplurk utk cari karma, ngetweet untuk cari follower atau ambisi jadi influenzer, ngefesbuk utk membranding diri... dlsb...
BalasHapusnek kenyataane ora podho, kuwi termasuk hoax pora kang??? (thingking)
maap, ora ngrungokake mas Wan, soale rambute nggilani, gondrong gambus
BalasHapuskomentar anonim kuwi hoax opo dudu yo?
BalasHapus