Meradang ? sepertinya bukan, beku? juga bukan, memar? ah apalagi. Sepi menyendiri mencuri senyap seperti biasa yang selalu dan selalu harus dilakukan ketika sekelebat wajah itu mengerumuni isi kepala. Alang kepalang, membuat segala arah tak bernama. Namun begitu terasa sangat nyaman meski tak harus dengan dibantu menyalahgunakan narkoba.
Saturday, February 25, 2012
Tuesday, February 21, 2012
in bloom
Nakal atau memang sudah hilang jati diri sebagai manusia, atau memang manusia sudah berubah dan tidak pernah dewasa. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan, beku, seakan seperti para politikus yang berlagak sok tahu dan memecahkan masalah. Atau memang seperti itu yang dinamakan kedewasaan berpikir saat ini. Seperti yang katanya waras pun cuat-cuit di twitter tidak jelas apa yang dimaksud. Mungkin saja memang tidak ada maksudnya alias pukul ya pukul saja, tembak, bacok, sikat, urusan belakangan. Kemarahan memang tak akan pernah habis namun, mau marah sama siapa? tanpa alamat yang jelas kemarahan hanya akan menambah rasa lapar dan dahaga.
Labels:
alang kepalang,
amarah,
living,
thinking
Saturday, February 18, 2012
safe & sound
Airmata dan sepi akan menjadi saksi setelah perang besar berlangsung. Perang antar preman yang sering terjadi hanyalah gambaran, betapa rapuhnya hati. Rapuhnya rasa tentang menghargai sesama manusia. Ketidakadilan yang semakin merata akan membawa penderitaan baik yang merasa memberi maupun merasa selalu berbagi. Kemanusiaan selalu di uji setiap saat, setiap detik, menjadi manusia macam apa yang bisa diimpikan saat menghadapi detik demi detik tanpa kepastian.
Labels:
alang kepalang,
brainstorming,
living,
thinking
Thursday, February 16, 2012
mencuri senyap
Berbekal sepi mengarungi malam, menuju tempat bergelayut sepi dan remang. Tiada ceria berkata miring, semua hening dalam sayupnya ria. Melupakan apa yang terjadi hanya untuk sementara, mencuri malam, mencuri hening dan mencuri senyap. Kedalam hingar yang hanya seberkas namun kan menggores dalam jalannya hidup. Siapa tersandung dalam senyap bersemilir goda ini akan mendekap rindu setiap harinya.
Monday, February 13, 2012
kepala batu
Kesima akan datang menghantar menuju luasan ruang tak berinterior. Ruang lapang indah namun hampa tanpa cinta. Seluas mata memandang sekuat hidung menghirup udaranya. Tanpa jiwa tanpa ada aroma cinta. Meski bagaimana kau berekspresi hanya kecam dan maki tumbuh di jiwa. Ketika tak ada batu cinta yang sanggup menyandung membelalakkan mata dan mengguggah sadar. Antuk kelembutan akan menyadarkan, bahwa alam raya tanpa roh tak ada artinya. Semata bagai sebatang pohon tanpa daun, buah dan bahkan tempat untuk satwa bercanda.
Labels:
alang kepalang
desir
Hadirmu adalah bahagia, tak pelak lagi, tak ada sangkal. Bahkan hanya ketika melihat sebuah bayang yang itu adalah pertanda hadir atau lewatmu. Apalagi ketika jemari tersebut beradu dengan jemariku, tak hilang rasanya meski terbasuh air berkali-kali. Tak terasakah berapa nilai sepi ketika tiada hadir dan bayang tersebut. Jiwa haus ini hanya bisa meraba dan menerka sejauh mana bayangan itu berharap atau bahkan tak.
Monday, February 6, 2012
Love Ain't No Stranger
Berjalan menyusuri pematang hidup, tak menyerah sebesar apa angin dan rerumputan menggoda kaki untuk berjalan lurus, menatap ujung surya di sana. Seharian berpeluh menyusuri pematang demi pematang dalam kotak-kotak lahan yang berbeda satu dengan lainnya. Menyeimbangkan badan agar tak roboh menyangga sebuah keheningan di kepala dan dada. Hening tanpa terganggu angin dan rerumputan yang mengejar dan menghalang.
Labels:
alang kepalang,
brainstorming,
cinta,
living,
loving,
thinking,
zaman
Thursday, February 2, 2012
blogger dicipok #ndesodev #xlalucintaindonesia
Dicipok, semua sudah tahu artinya, bukan cipokan semata yang menjadi harus diangkat sebagai sebuah kegiatan belajar bersama, namun semangat yang dilandasi cinta kasih. Dicipok, Digital Cipta Kreatif Lokal, bermaksud dengan landasan cinta mengajak kawula digital untuk mencoba lagi mencintai dan mendalami kekayaan budaya lokal dengan basis kreatifitas berdasarkan kewadahan masing-masing individu. Kekayaan khasanah dan persepsi individu akan menghasilkan berbagai bentuk kreatifitas yang memiliki jati diri. Jati diri minimalnya adalah di mana bumi dipijak di situ kita juga menghirup udara yang gratis, namun juga bisa berkarya kreatif mencipta aplikasi mobile yang akan mendunia.
Subscribe to:
Posts (Atom)