Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

hoax

mungkin ketika saat ini sekolahan dan para cerdik cendekia sudah semakin bertaburan serta kemungkinan banyak yang menganggur sehingga agak kritis dalam menanggapi apapun yang dilakukan oleh penguasa. meski memang sangat memalukan ketika seorang nomer satu di sebuah negara diprotes melalui media sosial semacam twitter hanya karena setiap hari pulang kerumahnya. memalukan karena kenapa juga harus sampai diprotes dan dipergunjingkan. serta entah iseng atau dilandasi ideologi tertentu ketika seorang artis atau apapun namanya yang berani mencoret-coret atap kura-kura gedung para punggawa wakil rakyat dengan tulisan 'jujur, adil, tegas', sendirian dan tanpa tedeng aling-aling. cukup aneh ketika sehari sebelumnya terjadi bentrok antar umat yang mengaku beragama di sebuah kampung manis lor di bawah gunung ciremai.

leleh luweh

tampil perkasa, garuk sana garuk sini, sikut kanan sikut kiri, hantam sana hantam sini,... menang nggak ada lawan, atau nggak ada yang peduli sama kelakuannya. penting cari makan sendiri yang sudah terlalu pahit menelan ludah untuk bekerja berpeluh seharian, mau disikut silahkan paling kasih duit rampung dan pergi, karena memang maunya itu. untuk apa lagi cari masalah, terlalu pusing untuk berpikir panjang, berpikir perspektif apalagi berpikir demi kemajuan sesama, mana ada pemikiran ke arah itu, beragama pun bermasalah.

piala adipura

berkacalah pada kurcaci di sela-sela keramaian lalu lintas disana, mereka menengadahkan tangan bukan karena malas atau apa, mereka menjadi sesuatu yang dianggap tak bermartabat, tak memiliki harga diri, menjadi penderita karena dosa para leluhurnya. mereka hanya bisa menengadahkan tangan. meski tak patut dipandang dan menjadi musuh besar kebersihan kota dan piala adipura yang bergengsi namun tak bisa membuat perut yang lapar menjadi terasa kenyang.

mimpi indah

toyor, sebuah kata yang baru terdengar bagi saya , menurut apa yang sudah ada dalam bahasa jawa padan katanya adalag jeguk, atau saya lebih suka dengan 'jagur', dalam bahasa indonesia baku bisa diartikan dengan 'pukul'. entah dari mana asal kata 'toyor' ini, sayangnya saya tak peduli dengan itu, toh semuanya adalah bahasa manusia, yang asal usulnya juga dari keragaman cara melihat keindahan masing-masing dari akal maupun budi, disesuaikan dengan apa yang menjadi kesukaan dan persetujuan bersama secara lokalitas. hingga berkembang menjadi dipakai banyak orang, meskipun hal itu tentunya tidak harus diperjuangkan dengan banjir darah karena apa sih pentingnya identitas, kelokalan dan lain sebagainya yang malah diplesetkan menjadi personal brondong, eh personal branding, sebuah makna aneh dalam menjual pesona diri pribadi.

que sera

semakin tua bumi mewadahi dan memfasilitasi milyaran hidung yang membutuhkan udara dan mulut yang setiap harinya harus mengunyah makanan, untuk kemudian dibuang sebagian dan sebagian lainnya menjadi energi gerak dan panas atau apapun yang bisa merusak atau jika memang manusia itu memiliki karakter yang baik maka dia akan menjaga bumi. namun berapa persenkah orang yang bisa dikatakan berkarakter baik. tentunya dikembalikan lagi kepada manusia lagi yang mau-maunya membeda-bedakan karakter seseorang.

tdl, tarif dasar lain-lain

Gambar
entah apa yang dicari mengapa kemiskinan dan ketidakteraturan selalu menjadi masalah, keseimbangan macam apa sebenarnya yang dibutuhkan. ataukah kemalasan untuk selalu mendapatkan sesuatu yang baru menjadi sebuah kendala. betapa detik demi detik adalah perubahan, perubahan dalam hal apapun meskipun secara makro tak terlihat. atau bagaimanakah ketika sebuah keniscayaan untuk berbuat baik harus dibombardir dengan segala maca video saru yang memang tak akan pernah habis selama tidak ada ukuran yang jelas untuk memahaminya. sangat memalukan memang ketika saru ditutup dengan kemesuman, serta ketika kotor dan miskin harus dipunahkan dengan kemiskinan, dimana kemiskinan melawan kemiskinan dalam arti yang lain.

laknat

apatah menjadi kemauan untuk hidup selain mewarnai sekitar demi sebuah pemandangan indah nan menyejukkan pula menambah umur agar betah menghuni jasad yang makin lama makin tak ranum lagi dipandang oleh diri apalagi orang lain. apapun itu haruslah dilakukan tanpa mengharap apa nanti kembalinya bagi diri yang memang tanpa makna ketika keluh dan kesah bermunculan setiap detik hanya demi kepuasan pribadi tanpa melihat betapa bijaksananya lingkungan mewadahi segala hasrat maupun sampah yang selalu saja tertumpah.

tanpa pendar

bunga nan indah tersebut, yang kuketahui bahkan sebelum berjumpa, bukan bunga biasa, dia adalah bunga teristimewa yang sejak saat itu bagaimanapun hingga membuat putus dan robohnya asa, bukanlah harga termahal sebab apapun akan tiada berarti dihadapan bunga bercahaya bahkan tanpa pendar. apa yang terjadi ketika harap yang hilang, hanyalah salah serta keliru meski untuk menyambung harap yang memang sudah terlalu dalam terpendam.

as tears go by

apatah yang bisa dilakukan lagi ketika hanya akan saling tindih dan tubruk tanpa melihat lagi norma-norma atau apapun yang menjadikan manusia berbeda dengan binatang atau dengan kata lain hanyalah kepentingan sesuatu yang kadang tanpa pretensi apapun, selain kepuasan akan kuasa atau kemenangan semu belaka tanpa maksud namun memberikan nilai celaka dan kehancuran akan kehidupan seseorang.

robek

ksatria tersebut berpakaian seragam kebesaran dengan senyum dan wajah sendunya yang membuat rasa welas dan kasihan atas derita serta perjuangannya, terlihat sangat meyakinkan, cerdas, tulus dan tidak banyak memiliki kata untuk diucapkan selain janji yang melambung setinggi langit namun betapapun para bijak bestari dan cendekia membuat peringatan atas apa yang akan terjadi toh... sang ibu memilihnya untuk menjadi pangeran untuk bersama melampaui badai angin penuh kekuatan menghadang di depan. dengan imbalan tinggi dan betatapun apa semua harus dijalani meski sudah diketahui kekejaman dan kelicikannya namun apa daya tiada yang mampu menyentuhnya.

bengis

bukan manipulasi ataupun rekayasa seperti para punggawa diatas sana yang katanya mendewakan keadilan namun ternyata dipersempit bahwa itu hanyalah untuk dirinya sendiri. bukan itu sebab memang disini bukanlah masalah punggawa munafikin yang demi dirinya sendiri harus mengorbankan dan menisbikan hal lain yang menyangkut kepentingan banyak orang. jelas bukan karena ini hanya kepentingan diri saya sendiri saja tanpa menyenggol siapapun apalagi kepentingan umum yang katanya sudah tidak perlu diumumkan lagi.

titik nol koma nol

mereka akan menyadari betapa telah dipermainkan demi sesuatu, ketika semuanya terbuka menghilangkan segala ketertutupan yang sama sekali tak bermakna, saat mengetahui telah banyak hal yang dimilikinya dimanfaatkan. meski itu untuk kesatuan ataupun apa yang menghilangkan keniscayaannya sebagai pribadi. pribadi yang memiliki segala potensi untuk berkembang. berilah jalan untuk mereka agar bisa mengembangkan apa yang ada dalam otak dan hatinya betapapun apa motivasi yang ada. pembelajaran demi pembelajaran atas nama refleksi pribadinya dengan lingkungannya pastilah akan menjadikan semuanya baik. tanpa perlu siapapun yang kadang malah mengotori dan menilai niat bersih sebagai suatu keinginan kuasa karena mengganggu kuasanya akan sesuatu.

nistaku

mengapa juga cinta pada akhirnya akan menunjuk ke sebuah tempat yang diyakini sebagai sebuah biduk dalam lautan air kasih untuk melalui dan menapaki badai, angin, cahaya, mentari maupun hujan dan panas yang menghadang. mengapa juga cinta harus diuji dengan proses seperti itu. mengapa juga cinta harus memiliki rasa penghentian dalam tempat dan kalbu yang sama ataupun juga cinta harus memadukan kedua pemerannya untuk selalu dan selalu sahaja berjalan serta berproses bersama, ataukah itu sebuah pembatasan ataukah sebuah pintu menuju ketakterbatasan lainnya.

selalu

tlah tertanamkan dalam nadi-nadi yang mengalir bahkan sebelum degup pertama kedua ketiga dan seterusnya, dalam desah hirup nafas satu dua tiga hingga nanti ketika semuanya terhenti. dari diri tak ada lagi alasan untuk tidak melakukannya. betapa pun miring dan dalamnya jurang yang telah terlewati meski ketika lelah dalam kekalahan yang tiada henti selalu mengikuti namun bagaimanapun kekalahan itupun sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk menjadi sebuah tangga menuju ke sesuatu yang ternyata harus menelan dahulu pahit getir serta tiada keindahan ketika semua di berikan dalam kemenangan yang katanya selalu menjemukan.

nafas terakhir

semakin ku sadari segala kesalahan saat itu yang tiada pernah termaafkan bahkan oleh diri ini menjunjung semua rahsa semakin tak menentu menjadikan segala setan kemarahan menjalar di nadi-nadi yang bersemayam dalam dagingku. tiada siapapun dapat memahami apa arti yang pernah terjadi bahkan diri sendiri tak menyadari mengapa bisa terjadi, meski bukan hanya kesombongan saat itu, namun angkara yang membelenggu dan membangkitkan berbagai bentuk iblis untuk selalu menuju ke titik yang bernama kesalahan fatal. tiada dimaafkan bahkan untuk diulangpun tiada pernah bisa dialami oleh siapapun yang bisa berkata untuk menguasai waktu betapapun positif apa yang keluar dari mulutnya, ya.. tiada pernah bisa terlepas sekian berat dosa dan hanya harap untuk bisa memperbaiki kembali, nafas terakhir mungkin dapat memberikanmu suasana yang bisa memahamkan betapa aku mencintaimu, tanpa harap dan semua mimpi yang memang sudah tertepis meski tiada henti kumenangisinya.

heaven

menggapaimu dibutuhkan kemampuan superman untuk mengangkat dan terbang tinggi kesana dengan keberanian yang luar biasa, meski hanya lembar-lembar foto tersimpan bagai rumah yang dikhabarkan surga itu tetep saja deg, selalu plash didada tanpa ada tanya maupun kabar selanjutnya untuk apa dan mengapa selalu saja terjadi deg yang kedua ketiga keempat dan selanjutnya dan selanjutnya tanpa pernah menyisakan ruang napas, meski ku tlah berlari kesana kemari tak karuan ujungnya toh ketemu lagi dengan bayangan tersebut yang selalu menjadi hantu sekaligus pelecut semangat untuk selalu bernapas mengarungi kehidupan sambil selalu mendesahkan raungan deg yang kelima keenam dan selanjutnya dan selanjutnya.

kebencian

ketika keran informasi media dibuka selebar-lebarnya apapun bisa terjadi, apapun bisa diberikan, apapun bisa diakses. bahkan hingga status kondisi pribadi, keinginan pribadi ataupun kebencian atau ketidaksukaan tanpa alasan pun bisa dibroadcast dengan jelas dan bahkan tersimpan dalam server media jejaring sosial yang ada.

semesta diri

tidak perlu harus dibuat-buat, ketika semua telah tersambung tiada pernah terputus sekalipun detik demi detik dalam hidup, setiap hela nafas maupun denyut nadi pastilah selalu dalam keadaan bersama entah berada atau dalam harap maupun jarak geografis yang sangat berjauhan, dia kan menantimu.

getir

Gambar
kemana hati ini akan berteduh, kemana bisa mencari tempat belajar lagi, dimana semua yang pernah ada dalam mimpi ini pergi, kemanakah asal muasal cahaya itu bersembunyi, hati yang teguh tanpa prasangka, ditunggu yang ditunggu. mengapa juga harus mencari, mencari dan mencari sesuatu yang tak mudah. semakin dicari semakin banyak jurang dan belukar yang tak luput dari duri yang mematikan, dan adalah pahit dan getir untuk mendapatkannya.

shine

beberapa generasi nenek moyang kami memang sudah meringis kesakita dalam ketidakberdayaan dan penghancuran budayanya yang sangat adiluhung meski kadang bertolak belakang dengan apa yang dinamakan tehnologi modern karena bertumpu pada keharmonisan semesta, tidak memimpikan persilangan keserakahan yang dibalut dengan seragam coklat apalagi mengumpulkan angka-angka bersimbol curency yang berasal dari keringat dan darah saudara atau tetangga sendiri. bukannya bodoh tak mampu menyerap pembaruan karena toh semuanya hanya perlambang yang tidak masuk di akal karena cukup dengan 3 piring nasi lauk sehari pun hidup akan terasa menyenangkan ketika bisa berinteraksi dengan sesama dan lingkungan sekitar dengan nyaman tanpa perlu mengusik kekayaan alam ataupun menyulut masalah dan aib orang lain.

Postingan populer dari blog ini

asyura

Tattoo

tes otak, apakah masih logis atau tidak :-)

Gunung Raung

Selaput dara dan gangguannya

Permintaan Maaf yang tak akan diterima

Kumpulan Artikel Tentang ASI

larut