Sunday, July 4, 2010

semesta diri

tidak perlu harus dibuat-buat, ketika semua telah tersambung tiada pernah terputus sekalipun detik demi detik dalam hidup, setiap hela nafas maupun denyut nadi pastilah selalu dalam keadaan bersama entah berada atau dalam harap maupun jarak geografis yang sangat berjauhan, dia kan menantimu.


sudah selalu terjadi biarpun tak bisa dikatakan sebagai sebuah kepastian sebab selalu saja goda menghambat, raung mesin raung energi kerja maupun raung pikir yang selalu saja menjadikan semuanya menjadi ranum untuk selalu segar dalam mengingat, oh indahnya dirimu.

tidak harus menjadi laki-laki ataupun perempuan, cukup salah satu sajalah, toh didalam laki-laki selalu saja ada jiwa keperempuanan, demikian juga wanita pun didalam jiwanya terpampang kejantanan yang tak kalah elok dibanding laki-laki sendiri. tiada yang harus saling ditonjolkan toh semuanya memiliki rasa dan prasangka yang hampir sama, sebagai manusia, apalagi ketika semuanya terbalut dalam buai asmara, tak pelak lagi, tak ada lagi pembedaan didalamnya, semua terpaut menjadi satu gelombang yang alang kepalang tak bisa diwakilkan dengan banyaknya kata di seluruh kamus.

tiada lagi saling caci, hanyalah saling memberi dan berkorban tanpa terasa apapun, bukan harus dipermasalahkan mengapa, karena ketika ada soal atau tantangan barulah semuanya bisa dijadikan alat senjata untuk saling menikam karen luka yang terlalu dalam pada ronta hati yang terdalam ketika sakit mulai menghentak, yang tentunya dipicu oleh sesuatu yang bagaimanapun sebenarnya bisa diobati dengan tanpa rasa dan logika mengada-ada dan muncul karena kesalahan dan referensi yang mungkin sama sekali tak berkonteks dan berhubungan. entah.

terlalu banyak contoh indah maupun memabukan serta juga terlalu banyak kejadian yang juga sangat dibenci sekte saru karena memang patut dibenci. namun keberanian untuk mengungkapkan keindahan serta kejujuran untuk melampirkannya sebagai langkah hidup adalah sumbangan tertinggi bagi diri tanpa pernah harus berkonteks dengan harga diri sebagai penyempitan rasa dan semesta hidup yang luas.





Better Man | Pearl Jam


Waitin', watchin' the clock, it's four o'clock, it's got to stop
Tell him, take no more, she practices her speech
As he opens the door, she rolls over...
Pretends to sleep as he looks her over

She lies and says she's in love with him, can't find a better man...
She dreams in color, she dreams in red, can't find a better man...
Can't find a better man
Can't find a better man
Ohh...

Talkin' to herself, there's no one else who needs to know...
She tells herself, oh...
Memories back when she was bold and strong
And waiting for the world to come along...
Swears she knew it, now she swears he's gone

She lies and says she's in love with him, can't find a better man...
She dreams in color, she dreams in red, can't find a better man...
She lies and says she still loves him, can't find a better man...
She dreams in color, she dreams in red, can't find a better man...
Can't find a better man
Can't find a better man
Yeah...

She loved him, yeah... she don't want to leave this way
She feeds him, yeah... that's why she'll be back again

Can't find a better man
Can't find a better man
Can't find a better man
Can't find a better... man...

6 comments:

  1. menikmati kesaruan tanpa pandang jembhute, yang nda menikmati kesaruan tnpa pandang jembhute ya 'red mousquito-nya' (music)

    ReplyDelete
  2. jujur njelujur, menggok sikat! kakakakaa....

    ReplyDelete
  3. Judul Posting ini pasti "This is The Reality"

    ReplyDelete
  4. memandang rendah orang lain berarti merendahkan diri kita sendiri, memandang rendah diri sendiri juga merendahkan diri kita sendiri. Yang layak adalah menjadikan diri kita tinggi pada waktunya dan menjadikan diri kita rendah pada saatnya

    ReplyDelete

Message from the green side