tdl, tarif dasar lain-lain
entah apa yang dicari mengapa kemiskinan dan ketidakteraturan selalu menjadi masalah, keseimbangan macam apa sebenarnya yang dibutuhkan. ataukah kemalasan untuk selalu mendapatkan sesuatu yang baru menjadi sebuah kendala. betapa detik demi detik adalah perubahan, perubahan dalam hal apapun meskipun secara makro tak terlihat. atau bagaimanakah ketika sebuah keniscayaan untuk berbuat baik harus dibombardir dengan segala maca video saru yang memang tak akan pernah habis selama tidak ada ukuran yang jelas untuk memahaminya. sangat memalukan memang ketika saru ditutup dengan kemesuman, serta ketika kotor dan miskin harus dipunahkan dengan kemiskinan, dimana kemiskinan melawan kemiskinan dalam arti yang lain.
lain kata ketika persaingan yang tak pernah memberikan impas modal ditengah permainan politik para tikus. seberapapun menabung beras pastilah ukurannya akan segitu terus karena memang ada gerakan tikus untuk menyeimbangkannya dalam arti ada penabung ada pembobol ada pencuri dan ada yang pura-pura nabung. disisi lain pun ada yang pura-pura berbuat ksatria untuk mengeruk apapun yang dimauinya, dalam setiap hal, baik hal yang halal maupun yang haram, apabila memang tidak ada konversi atas halal haram sebagaimana arah kiblat yang harus pas menunjuk ke arahnya, meleset sedikit tak akan dapat onta di surga.
berjudi memang tidak baik karena merugikan namun ketika sumber nilai alat tukar tidak akan pernah ditambah maka sudah barang tentu teori ada gula adam semith akan berlaku karena memang dibuat begitu. lain halnya ketika memiliki perspektif keadilan untuk semua dimana semua harus diimbangi dari satu kenaikan dengan kenaikan yang lain sebagai alat tukarnya. memang hidup menjadi tidak ada tantangan sebab yang kaya ataupun yang miskin tidak akan pernah merasa kekurangan, bahkan para penganggur pun mendapatkan jatahnya sebagai seorang penganggur yang bagaimanapun adalah seorang manusia yang memiliki kebutuhan dasar yang harus dicukupi oleh yang berwenang.
bagaimana lagi ketika mencari ilmu setinggi langit hanya untuk mengakali dan ikut arus dalam sistem yang memang pada dasarnya tak bisa dipercaya. dengan menyediakan alat tukar yang tidak sebanding lagi dengan jumlah manusia yang setiap detik lahir ke bumi. tanpa dihargai dan tanpa diberi atau diperhitungkan aspek dan kebutuhannya. mengapa juga harus berpikir seperti itu karena memang kotak itu sudah dibuat ketika berhadapan dengan kuasa dunia, sebuah rejim ciptaan manusia sendiri, meski tidak diamini bersama namun dijaga oleh tentara, polisi dan bahkan satpol keple.
tak masuk akal ketika TDL, tarif dasar listrik, tarif dasar lombok, tarif dasar lalu lintas, ataupun tarif dasar lain-lain yang bagai dikomando serentak naik, untuk apa, dan mengapa, ataukah hanya karena semakin tinggi permintaan maka harga akan naik, tentunya bukan itu jika memang dengan rasa cinta yang total akan kemanusiaan dan sesama untuk memecahkannya. betapa bodoh ketika bercita-cita untuk merdeka namun hanya untuk secara gagah memasuki pintu ruang kasino tanpa modal dan tanpa keinginan memiliki kasino tersebut. cukupkah puas hanya menjadi pelakon permainan dengan bayaran ala kadarnya?.
i love you | omar faruk tekbilek
lain kata ketika persaingan yang tak pernah memberikan impas modal ditengah permainan politik para tikus. seberapapun menabung beras pastilah ukurannya akan segitu terus karena memang ada gerakan tikus untuk menyeimbangkannya dalam arti ada penabung ada pembobol ada pencuri dan ada yang pura-pura nabung. disisi lain pun ada yang pura-pura berbuat ksatria untuk mengeruk apapun yang dimauinya, dalam setiap hal, baik hal yang halal maupun yang haram, apabila memang tidak ada konversi atas halal haram sebagaimana arah kiblat yang harus pas menunjuk ke arahnya, meleset sedikit tak akan dapat onta di surga.
berjudi memang tidak baik karena merugikan namun ketika sumber nilai alat tukar tidak akan pernah ditambah maka sudah barang tentu teori ada gula adam semith akan berlaku karena memang dibuat begitu. lain halnya ketika memiliki perspektif keadilan untuk semua dimana semua harus diimbangi dari satu kenaikan dengan kenaikan yang lain sebagai alat tukarnya. memang hidup menjadi tidak ada tantangan sebab yang kaya ataupun yang miskin tidak akan pernah merasa kekurangan, bahkan para penganggur pun mendapatkan jatahnya sebagai seorang penganggur yang bagaimanapun adalah seorang manusia yang memiliki kebutuhan dasar yang harus dicukupi oleh yang berwenang.
bagaimana lagi ketika mencari ilmu setinggi langit hanya untuk mengakali dan ikut arus dalam sistem yang memang pada dasarnya tak bisa dipercaya. dengan menyediakan alat tukar yang tidak sebanding lagi dengan jumlah manusia yang setiap detik lahir ke bumi. tanpa dihargai dan tanpa diberi atau diperhitungkan aspek dan kebutuhannya. mengapa juga harus berpikir seperti itu karena memang kotak itu sudah dibuat ketika berhadapan dengan kuasa dunia, sebuah rejim ciptaan manusia sendiri, meski tidak diamini bersama namun dijaga oleh tentara, polisi dan bahkan satpol keple.
tak masuk akal ketika TDL, tarif dasar listrik, tarif dasar lombok, tarif dasar lalu lintas, ataupun tarif dasar lain-lain yang bagai dikomando serentak naik, untuk apa, dan mengapa, ataukah hanya karena semakin tinggi permintaan maka harga akan naik, tentunya bukan itu jika memang dengan rasa cinta yang total akan kemanusiaan dan sesama untuk memecahkannya. betapa bodoh ketika bercita-cita untuk merdeka namun hanya untuk secara gagah memasuki pintu ruang kasino tanpa modal dan tanpa keinginan memiliki kasino tersebut. cukupkah puas hanya menjadi pelakon permainan dengan bayaran ala kadarnya?.
meskipun TDL naik, gaji saya sebagai seorang operator SOPP kok tidak naik ya? huft
BalasHapus(Maaf) izin mengamankan KEDUAX dulu. Boleh, kan?!
BalasHapuskata Bu Menteri; kenaikannya masih wajar.
Emang bener kata beliau. Lha emang dari dulu WAJAR kalau kenaikan harga selalu bikin susah rakyat. Kalau kenaikan bikin senang, baru gak wajar
dari sisi produsen: harga pokok naik, harga jual harus naik...
BalasHapusdari sisi konsumen: gaji pns naik, pns dapat gaji ke-13, trus dianggap daya beli meningkat, kenaikan harga tidak menjadi beban...
MODYAR COCOTE...
susah men urip nang Endonesa iki ya..
BalasHapussemoga akan tiba musim hujan bumbon di indonesia :D
BalasHapusTDG = tarif dasar gila
BalasHapusJMWK = janji manis waktu kampanye
AJP = aku jadi puyeng
Teror Dasar Listrik dibungkus oleh Satpol Keple...wakwakwakwak...
BalasHapusMana janji2 mereka yang mengatakan murah.. murah ini murah itu murah ono murah gini murahh.... yang ada mahal ini mahal itu mahal ono mahal gini... Semakin lama bukan semakin membaik mlah smakin malah memburuk...
BalasHapussing penting gabah terus larang aku marem2 ae..mumpung panen
BalasHapusTAgihan listrikku naik, tagihan PDAM juga, telefon juga, modem juga hiks....bahkan cabe merah jugaa :(
BalasHapusAda yang tahu cara perhitungan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk Industri per tahun 2010?thanks..
BalasHapuswaduh, lucu juga gambarnya
BalasHapusyang menjadi korban selalu rakyat kecil, harga biasa saja mereka ngos2an untuk memenuhi kebutuhan perut kini beban mereka bertambah berat, nasibb...nasibbb
BalasHapusketika tdl kau naikkan
BalasHapuskalu harga cabe kau permainkan
kalau pajak kendaraan kau tinggikan
maka aku sebagai rakyatmu.....tak punya daya tawar atas kemarahan TUHANKU pada kalian para pemimpin!!!
Kemiskinan kok dilawan....(annoyed)
BalasHapusTarif dasar lalu lintas itu opo?
BalasHapusMari nanam cabe...
iku maksudku transportasi.. hahaha.. pokoke dadi singkatane tdl ngono lah...
BalasHapuswakakak ... cabe mahal ... jangan makan sambal .... bener kan?
BalasHapus*apa hubungannya sama omar faruk? dia tukang cabe yah? LOL*
gak ada hubungannya LOL
BalasHapuspara penggede memang ndak pernah memikirkan nasib rakyat, mas surya. eh, harga barang2 melonjak naik, nasib petani kok ya ndak berubah, ya?
BalasHapus