Monday, July 5, 2010

kebencian

ketika keran informasi media dibuka selebar-lebarnya apapun bisa terjadi, apapun bisa diberikan, apapun bisa diakses. bahkan hingga status kondisi pribadi, keinginan pribadi ataupun kebencian atau ketidaksukaan tanpa alasan pun bisa dibroadcast dengan jelas dan bahkan tersimpan dalam server media jejaring sosial yang ada.

membuat grup atasnama kepentingan dan kesepahaman kelompok pun terbuka lebar, bahkan kelompok yang berseberangan pun dapat mengakses dengan mudah bahkan bisa bertanya jawab dengan terang-terangan, tanpa harus ada perang dan cekcok fisik. namun apakah semua dapat mentolerir karena tingkat kepahaman, keragaman dan penerimaan yang berbeda. misalnya tidak suka pun dapat dengan mudah siapapun yang tidak disukai dalam mengungkapkan kondisi atau statusnya tanpa harus menjadikannya korban atau kambing hitam atas permasalahan tertentu.

semua akan jadi mudah untuk dipetakan terutama untuk saling mengadu domba plus para pengacara yang mengerti strategi hukum atau kondisi agar tidak dipermasalahkan sementara korban akan selalu berjatuhan, bukan tidak mungkin hal ini akan memproduksi ketidakadilan versi yang sangat berlainan, yang bahkan mungkin akan berbentuk sebagaimana layaknya manipulasi anak kecil kepada orang tuanya untuk mendapatkan sesuatu dalam konteks yang lebih rumit.

sudah menjadi sangat mudah dan simpel bagaikan menanggap konser sebuah grup yang menjadi idola dan dengan mudah dapat dimainkan dengan kualitas suara yang hampir sama dengan sebuah alat sebesar jari kelingking, lebih murah dan praktis daripada harus menyewa lapangan plus pemainnya dengan tumpukan alat sound system dan energi listrik ribuan watt, hmm.. semua menjadi super mudah.

ada apakah ini, sudah bukan menjadi pertanyaan penting, sebab semua ingin memiliki dan ingin mendapatkan kemudahan untuk mengaksesnya. bisa jadi positif bisa jadi negatif adalah menjadi urusan pribadi sekaligus kemudahan untuk menjadi cerdas ataupun kreatifitas berkejahatan yang sudah tak perlu lagi menggunakan penjara sebagai media sosial networking konservatif meski dengan keterikatan persekawanan yang lebih rumit lagi.

begitulah semoga media informasi penuh manipulasi sosial tersebut tidak menjadi final countdown ajang untuk saling benci ataupun menumbuhkannya. bagaimanapun user hanyalah pemanfaat dengan sedikit keuntungan dibandingkan para penguasa dan kepentingan yang lebih besar dibalik itu. meski kadang berkata rugi, namun siapakah yang tidak merasa rugi ketika pencapaian tujuan dan keuntungan masih bisa menjangkau untuk lebih, lebih dan lebih banyak lagi. bahkan meski harus membuat kalang kabut banyak rumah yang meledak dan celaka seperti pada panen bom karena tabung gas yang seharusnya memberikan kegunaan namun menjadi sebaliknya, tanpa tahu harus pergi kemana untuk mendapatkan siapa yang bertanggung jawab. ataukah untuk kebencian versi lain...











the final countdown | europe


We're leaving together
But still it's farewell
And maybe we'll come back
To earth, who can tell?
I guess there is no one to blame
We're leaving ground
Will things ever be the same again?

It's the final countdown
The final countdown

Ohh
We're heading for Venus and still we stand tall
'Cause maybe they've seen us and welcome us all, yea
With so many light years to go and things to be found
(To be found)
I'm sure that we'll all miss her so

It's the final countdown
The final countdown
The final countdown
(The final countdown)
Ohh ho ohh

The final countdown, oh ho
It's the final countdown
The final countdown
The final countdown
(The final countdown)

Ohh
It's the final countdown
We're leaving together
The final countdown
We'll all miss her so
It's the final countdown
(The final countdown)
Ohh, it's the final countdown

14 comments:

  1. Forum Ariel Gas IndoNesiA (FAGINA) hauhauhaa....

    ReplyDelete
  2. hus.. anake ra diajari elek .. wakakkaka

    ReplyDelete
  3. pemerintah harus bertanggung jawab penuh atas semua elpiji yang meledak. Kalo perlu dilakukan class action untuk itu.

    Goverment Suck

    ReplyDelete
  4. ancene kok malahan menyengsarakan to yo, bukannya mensejahterakan

    ReplyDelete
  5. Harus hati2 memaki dalam sebuah situs jejaring sosial..kalau yg dimaki tidak terima, bisa berujung kejeruji besi... *kayak ariel dunk* lho?

    ReplyDelete
  6. Bukan uang lagi sbg tolok ukur, manakala tujuan tercapai. Walaupun untuk mrncapainya tetap kudu menggunakan uang. Mencuci otak dan mengisi otak dengan program yang baru secara massal merupakan revolusi terbesar dalam sejarah manusia, memanfaatkan media komunikasi tanpa kontak, dg jopa-japu mantra mbah dukun google et all.

    ReplyDelete
  7. selang wae dikorup...
    mulane bola-bali njebluk...

    matane akik!!!

    ReplyDelete
  8. ancuk!!!
    bul urung tak leboke nang aggregator...
    pantesan ono apdetan anyar kok ra weruh...

    sing jelas.., jancukan kabeh!!!
    yo yusril...
    yo hendarman...
    yo sby...
    yo elpiji...
    yo kabeh sing jarene ngurus negoro...

    ReplyDelete
  9. kebebasan dibatasai oleh kebebasan org lain.
    hak dibatasi hak org lain.

    ReplyDelete
  10. huwah... pak suryaden wong jowo tho...
    ADUL bae....>> Ada Duit Urusan Lancar

    ReplyDelete
  11. This is nothing but sets of interlocking metal bands buy pandoraand the bride must arrange it in order to form a single ring out of it. Traditionally men wryly give this type of ring as a test of their womens monogamy. With the time passing this ritual has been obsolete any intellectual women can solve the ring puzzle pandora bracelets ukwith little bit of practice and little effort. In North America we got to see a different picture. In North America and in European countries it is seen that women wear two different rings cheap pandora braceletson the same finger. Those are a plain wedding band and an engagement ring. They buy such rings as a pair of bands designed to fit together.pandora bracelets saleAnd moreover it is also seen that women who are married for a long time wears three rings on their finger, from hand to tip of finger.

    ReplyDelete
  12. This is nothing but sets of interlocking metal bands buy pandoraand the bride must arrange it in order to form a single ring out of it. Traditionally men wryly give this type of ring as a test of their womens monogamy. With the time passing this ritual has been obsolete any intellectual women can solve the ring puzzle pandora bracelets ukwith little bit of practice and little effort. In North America we got to see a different picture. In North America and in European countries it is seen that women wear two different rings cheap pandora braceletson the same finger. Those are a plain wedding band and an engagement ring. They buy such rings as a pair of bands designed to fit together.pandora bracelets saleAnd moreover it is also seen that women who are married for a long time wears three rings on their finger, from hand to tip of finger.

    ReplyDelete
  13. Kita harus buang rasa kebencian yang ada pada diri kita

    ReplyDelete

Message from the green side