Afterglow
Kau bak anggur yang selalu memberikan kenikmatan dan perasaan malayang-layang ketika menenggaknya. Raut wajahmu selalu saja berada dimanapun kuberada, meski ku berlari bahkan hingga menyepi ke sebuah gunung yang sangat terkenal itu, ketika pulang dan berangkatpun melewati tempat dimana dahulu kurasakan kebahagiaan bersamamu, memandangi sawah, gunung, jurang dan birunya langit di angkasa raya, bilakah kau benar-benar ada saat sekarang dalam senyap sepi tanpa hadirmu ataukah kau bertajali. Dirimu telah mengisi ruang-ruang kosong bathin, kau sediakan sebuah chamber raksasa dalam semangat cinta namun belum ada titik-titik terang untuk dapat bersama. Entah mengapa harus ku mencari lagi dan menyusuri jalan-jalan kehidupan panjang dan berliku hanya untuk sekadar mencarimu, mencari, mencari dan selalu menunggu panggilan hatimu. Kerinduanmu tidak lebih dalam dari kerinduanku saat sekarang ini, i miss you more... Kerinduan yang menempel selalu dan pekat laksana debu pabrik gula Madukismo ke...