Merah Putih One Piece

Table of Contents

Ada apa setelah ramai bendera One Piece kemudian muncul film busuk Merah Putih : One for All?. Warga Indonesia rupanya memang selalu di prank oleh penguasanya. Tidak sejak jaman penjajahan namun juga hingga jaman pergantian penjajah, yang dilakukan orang lokal, ya sesama mereka sendirilah.

One Piece vs Merah Putih One for All

Komentar-komentar di platform X memang menohok. Mereka mengomentari Film Merah Putih One For All laksana film Huma yang pernah mengudara puluhan tahun silam, dengan kualitas animasi bahkan dibawah karya otomatis AI saat ini.

Orang-orang pekerja di gedung tinggi milik pemerintah memang seakan kakinya tidak menapak di bumi. Mereka merasa aman berada di balik tembok gedung-gedung tinggi dan birokrasi dibawahnya. Merasa terlindungi dan memiliki bumper anak buah. Namun sekarang hal itu hanyalah khayalan karena sebenarnya mereka sedang hidup di akuarium atau tempat yang transparan, siapapun dapat melihat dan mengomentarinya.

UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan tidak mempermasalahkan adanya bendera-bendera lain selain merah putih kecuali yang bendera yang dipergunakan dan bermasalah secara politis dengan negara RI.

Tekanan Aparat

Tekanan yang dilakukan aparat dan negara kepada perilaku masyarakat pecinta kisah fiksi one piece, sungguh diluar nurul. Jalan berlobang menganga sebesar gajah tak digubris, namun ketika ada jalan yang dikasih gambar straw hats langsung didatangi pemerintah, tak main-main, mereka memakai doreng.

Jenderal Giveaway

Ya kita tahu, sebelum perayaan kemerdekaan ini. Presiden membagi-bagikan bintang kepada para petinggi militer yang dekat dengan Presiden. Ada berapa tambahan jenderal kehormatan dan sebagainya. Jenderal giveaway ini lumrah-lumrah saja sih. Nggak ada pengaruhnya dengan kehidupan masyarakat luas.

Hal pemberian anugerah tinggi kepada para jenderal dengan adanya rencana penulisan sejarah ulang memang menunjukkan ketersambungan yang sistematik. Secara hukum negara dan secara politis akan diubah sesuai dengan keinginan pemenang pesta demokrasi. Penguasa akan mengubah landscape pemikiran dan politik yang sudah ada.

Prank Libur Nasional

Sebagaimana rasan-rasan di Libur Nasional dan UMKM bahwa libur 18 Agustus hanyalah untuk para penguasa dan staf-stafnya. Pihak swasta apalagi UMKM jangankan melakukan libur, aktivitas liburan akan membunuh mereka. Karena meski tak libur pun pemasukan keuangan masih mengajukan cuti bersama.

Susah memang ketika ekonomi dan keuangan melakukan cuti bersama. Tabungan dan dompet akan selalu terkuras. Kelasnya memang beda dengan aktivitas cuti bersama yang dimiliki para nayaka praja negara, untuk kerjaan cuti bersama mereka masih mendapatkan pesangon yang luar biasa. Ya karena cuti dan liburan adalah pekerjaan luhur.

Entah media besar yang suka memberitakan hal-hal yang belum pasti. Atau memang juga karena sumber beritanya mengubah dari yang tadinya libur nasional menjadi cuti bersama. Ya alam pun melakukan hal yang drastis dengan merampok hari libur nasional, yang kemudian diantisipasi menjadi hari senin yang libur untuk cuti bersama. Namun hanya berlaku untuk yang terdampak dengan keputusan tersebut. Memang untuk transparansi dan audit semua harus ada dasar hukumnya meskipun apa yang dilakukan adalah hal lucu dan tak bermutu.

Hal yang sering dilakukan para penguasa, utamanya dalam film-film yang menfitnah perilaku bajak laut yang tak wajar. Namun kali inipun kita menghadapi sebuah jaman yang tak wajar, diluar nalar. Seperti yang dilakukan presiden amerika misalnya. Kita menghadapi hal-hal baru yang memacu untuk berbuat lebih baik, bukan untuk harus mengikutinya.

Masa-masa indah Garongnomics dan Tamaknomics masih akan berlangsung lama. Akan memberikan kemudahan dan kenikmatan bagi yang mampu berseluncur di atasnya. Akan membuat banyak orang girang dengan kesewenang-wenangan dan perkataan yang bersimbiosis dengan niatan untuk mencari kekayaan dunia secara maksimal. Untuk apa hidup tidak maksimal, selama masih ada jalan dan restu dari keadaan. Jalan apapun akan ditempuh, tak usah ada perbaikan, hanya menghabiskan biaya.

Jadi begitulah kisah sementara mengapa ada pelarangan pengibaran bendera One Piece dan munculnya fenomena film aneh Merah Putih One for All yang biayanya menjadi sorotan masyarakat. Merah Putih One Piece menjadi masa gelap penuh tantangan masih berkibar di depan mata. Merdeka!

Posting Komentar