Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

perempuan itu ibuku

Perempuan bukan hanya tubuh dan lekuk-lekuknya saja yang dieksploitasi, suara bahkan eksistensinya pun kadang tidak diakui sepenuhnya. Apa yang telah dia kerjakan, cipta maupun inovasi setelah sekian lama berlalu akan dikooptasi oleh jenis manusia berkelamin laki-laki. Baik untuk kekuasaan demi nama baik ataupun demi membunuh karakter, dengan perempuan sebagai senjata maupun pemanis semuanya bisa terjadi dan selalu saja terjadi. Kematian demi kematian dialami oleh perempuan bukan hanya dalam memperingati hari ibu yang didengungkan namun tanpa suara tersebut. Ibu memang sebuah sebutan atau biro jasa untuk membawa pengkotakan pada perempuan itu sendiri. Tidak mau mereka mengakui kehebatan para perempuan yang berada disamping ataupun pada level yang sama, mengapa harus mengakui kehebatan perempuan setelah menjadi ibu, ya.. karena dia ibunya, coba jika bukan ibunya sendiri merekapun hanya akan menganggap sebagai perempuan dan entahlah apa yang ada dalam benak dan paradigma yang dibangung...

terucap dan selesailah sudah

Apa yang telah terjadi biarlah begitu dan tidak akan pernah disesali kembali meski kejatuhan yang meruntuhhkan dan meluluhlantakkan segenap jiwa dan nuansa yang mengelilinginya. Tak mungkin akan seperti ini selamanya sebab jiwa dan hati ini laksana pamor keris prambanan yang ketika hancur pun akan segera menyatu dan membentuk sendiri keindahannya, seperti semula tanpa cacat dan cela. Meski kau merasa menang dan berdiri di atas angin namun masa lalu sudah sangat berbeda dengan keadaan sekarangmu, bukannya ku tidak bisa membaca namun semuanya terasa dan rem-rem yang seakan menghantam bagai bumerang itu hari demi hari semakin menyadarkan diri bahwa kumasih terjaga dalam kesucian sebagaimana yang dijanjikannya untuk dapat kembali dalam keadaan lebih bercahaya dibandingkan ketika kudilahirkan meski semua harus melalui padang ilalang dan lumpur yang mengotori namun itu semua tidak pernah menempel sebagaimana keimanan yang selalu terasah dan menuntun dalam rimba kegelapan yang beberapa saat...

save me from myself

Bahwasanya seperti Negeri Begajul yang diliputi permasalahan memalukan namun tetap saja dua ratus juta rakyatnya yang memiliki otak dan inteligensi bahkan kekuatan fisik tidak mampu menepisnya, sebagian besar hanya memperhatikan, menyaksikan, misuh-misuh, menunggu waktu, berdoa dan lebih pahit lagi adalah diam sahaja tanpa berpendapat sama sekali dan mempercayakannya kepada sistem acak adul yang katanya dibuat oleh para punggawa yang gelar akademiknya lebih indah dan panjang dibanding nama pemberian kedua orangtuanya. Tidak terkecuali saya sendiri, hahaha.. tidak bisa apa-apa, bahkan buta sama sekali dengan permasalahan tersebut ketakutan karena mungkin borok itu adalah rahasia negara yang harus dijaga dan keluar menjadi informasi yang ranum dan harum bak para artis yang meski seronok tidur dimana-mana entah dengan siapa namun tetap saja tampil di headline majalah dengan wajah inosense dan para penggemarnyapun membawa poster bertuliskan 'bite me', weleh-weleh... kepada siapa...

menunggu adonan

Semua dari kita mafhum bahwa adonan cinta dalam hati dan rahsa terpadu dengan logika dengan berjuta rasa takut, takut tentang apapun namun bukan berarti cinta adalah rasa takut dan suka saja, masih ada ragam adonan dan warna ajaib yang selalu saja membuat mata hingga syaraf-syaraf yang terkait menjadi berbinar laksana ledakan nuklir yang sebenarnya indah namun menakutkan karena mematikan. Adonan itupun kadang menyembul kesana kemari mencari ruang dan waktu untuk sekedar menunjukkan eksistensinya maupun mewarnai apapun yang disukai, semuanya tidak akan pernah berkurang, tumbuh dan tumbuh apabila kanker itupun bernama cinta maka sukalah orang yang mengidapnya. Diapun bisa memiliki warna terang maupun gelap sebagaimana apa yang kadang kita rasa, ada duka hingga gembira yang semuanya bersatu dalam adonan bernama aneh yang sangat dipuja banyak insan. Bagaimanapun waktu juga yang akan berbicara dan memutuskan, bukan siapa-siapa, kenikmatan terasa penderitaan itupun pastilah akan selesai ...

Postingan populer dari blog ini

asyura

Tattoo

tes otak, apakah masih logis atau tidak :-)

Gunung Raung

Selaput dara dan gangguannya

Permintaan Maaf yang tak akan diterima

Kumpulan Artikel Tentang ASI

larut