ganda dewata
Apa itu Ganda Dewata? #kode Katanya namanya lebih terkenal dengan Gandang Dewata ? #mdrcct #jinguk Mungkin iya mungkin iya pula entah, sudah lama gak berkecimpung di dunia persilatan yang itu #kode lagi. Terkenal dengan Gandang Dewata karena bentuknya seperti gendang raksasa, benar saking raksasanya maka dinamakan dewata... apakah dewata itu raksasa... entah, jelas itu pola pemikiran yang keliru dan terlalu menyederhanakan. Memang luas sekali, dan benar kalau gendang raksasa karena untuk sampai ke titik paling atasnya dibutuhkan waktu seminggu berjalan kaki. Mungkin bisa lebih cepat jika memang kakinya bisa melangkah dengan kecepatan yang lebih :D.
Gunung Ganda Dewata
Gunung Ganda Dewata, atau yang juga dikenal dengan Gunung Gandang Dewata ini terletak di Toraja Barat, di mana di sana ada sebuah kota kecil yang sepertinya sekarang sudah cukup ramai yaitu kota Mamasa. Mamasa berjarak sekitar 200 kilometer dari Makassar. Jika dari Makassar menaiki angkutan darat menuju Polewali kira-kira 6 jam perjalanan hingga 9 jam tergantung supirnya juga mungkin. Setelah dari Polewali maka menuju Mamasa dengan jalan yang berkelok dan kecil menuruni bukit mendaki bukit selama 3 sampai 6 jam, barulah menemui yang bernama sebuah kecamatan Mamasa.
Mamasa
Mamasa sebuah tempat yang damai, indah dan entah mengapa tidak membuat lupa dan selalu ingin ke sana. Dikelilingi bukit-bukit yang tinggi, persis seperti suasan Bandung yang dikelilingi gunung dan bukit memutar. Ada jalan ke Tana Toraja dari Mamasa ini, bisa naik kuda atau jalan kaki selama 2 hari. Mamasa dikenal juga sebagai Toraja Barat jadi mungkin ada persaudaraan dalam hal budaya maupun adat istiadatnya, dan bangunan tradisionalnya pun sangat mirip. Upacara-upacara adatnya juga. Nah, dari Mamasa jika ingin berkeliaran di hutan, ada yang namanya Gunung Ganda Dewata, yang jalurnya paling jelas dan aman di tempuh dari kota ini.
Mamasa dan Gunung Ganda Dewata
Gunung Ganda Dewata memiliki ketinggian diatas 3000 mdpl. Bukan masalah tingginya ketika dulu pernah berusaha membuka jalur hingga ke puncak dalam salah sebuah ekspedisi yang memang bertajuk tentang Sulawesi Selatan. Gunung Ganda Dewata baru dapat terlihat di depan mata setelah seminggu naik turun bukit dari Mamasa. Bukan hanya itu, ketika melihat puncak Ganda Dewata di depan adalah jurang yang sangat dalam, jadi untuk menuju puncaknya pas waktu itu diperlukan waktu 4 hari, karena memang sulitnya menentukan jalur.
Setelah dari ketinggian tersebut terlihat puncak gunung memang tak terkira girangnya hati tim saat itu. Kami menamakan tim kami saat itu adalah "Tim Ndasmu" lucu bukan dan tentunya ini memang #kode juga. Turun menuruni bukit yang lumayan curam tersebut dan menemukan sebuah sungai yang benar-benar bisa membuat semuanya ingin keramas karena saking jernih dan sejuknya.
Entah berapa posko yang kita tinggali dan buat ketika itu, namun pada sore harinya kita juga negepos juga. Mengapa, karena perjalanan malam di gunung yang belum diketahui juntrungnya amat sangat membahayakan keselamatan. Lha siang aja bisa tersesat apalagi malam :-)
Gunung Ganda Dewata
Gunung Ganda Dewata, atau yang juga dikenal dengan Gunung Gandang Dewata ini terletak di Toraja Barat, di mana di sana ada sebuah kota kecil yang sepertinya sekarang sudah cukup ramai yaitu kota Mamasa. Mamasa berjarak sekitar 200 kilometer dari Makassar. Jika dari Makassar menaiki angkutan darat menuju Polewali kira-kira 6 jam perjalanan hingga 9 jam tergantung supirnya juga mungkin. Setelah dari Polewali maka menuju Mamasa dengan jalan yang berkelok dan kecil menuruni bukit mendaki bukit selama 3 sampai 6 jam, barulah menemui yang bernama sebuah kecamatan Mamasa.
Mamasa
Mamasa sebuah tempat yang damai, indah dan entah mengapa tidak membuat lupa dan selalu ingin ke sana. Dikelilingi bukit-bukit yang tinggi, persis seperti suasan Bandung yang dikelilingi gunung dan bukit memutar. Ada jalan ke Tana Toraja dari Mamasa ini, bisa naik kuda atau jalan kaki selama 2 hari. Mamasa dikenal juga sebagai Toraja Barat jadi mungkin ada persaudaraan dalam hal budaya maupun adat istiadatnya, dan bangunan tradisionalnya pun sangat mirip. Upacara-upacara adatnya juga. Nah, dari Mamasa jika ingin berkeliaran di hutan, ada yang namanya Gunung Ganda Dewata, yang jalurnya paling jelas dan aman di tempuh dari kota ini.
Mamasa dan Gunung Ganda Dewata
Gunung Ganda Dewata memiliki ketinggian diatas 3000 mdpl. Bukan masalah tingginya ketika dulu pernah berusaha membuka jalur hingga ke puncak dalam salah sebuah ekspedisi yang memang bertajuk tentang Sulawesi Selatan. Gunung Ganda Dewata baru dapat terlihat di depan mata setelah seminggu naik turun bukit dari Mamasa. Bukan hanya itu, ketika melihat puncak Ganda Dewata di depan adalah jurang yang sangat dalam, jadi untuk menuju puncaknya pas waktu itu diperlukan waktu 4 hari, karena memang sulitnya menentukan jalur.
Setelah dari ketinggian tersebut terlihat puncak gunung memang tak terkira girangnya hati tim saat itu. Kami menamakan tim kami saat itu adalah "Tim Ndasmu" lucu bukan dan tentunya ini memang #kode juga. Turun menuruni bukit yang lumayan curam tersebut dan menemukan sebuah sungai yang benar-benar bisa membuat semuanya ingin keramas karena saking jernih dan sejuknya.
keramas |
masak dan bikin tenda tiap sore |
Foto memang kurang bagus mungkin karena hasil scan, tapi masih untung sebab foto gambar yang lainnya mungkin sudah hilang atau hancur saking lamanya. Masih berkesan adalah setelah keramas di sungai, di bawah bukit tadi, adalah dengan mesranya ada lintah yang sembunyi di kuping dan membuat kebingunan, meskipun nggak berbahaya, ya hanya bikin bingung saja.
Menuju Puncak Ganda Dewata
Jalur di gunung ini sungguh indah dan seperti di dunia lain, karena diselimuti selimut dari lumut, jadi jalannya seperti empuk, namun kalo sepatunya nggak pas kalo hujan bisa jadi jalur seperti ini akan sangat licin. Pernah melihat anoa, dan hewan-hewan yang lainnya, asik memang kalau masuk hutan yang benar-benar jarang di lewati manusia. Meskipun katanya ada ular raksasa yang tingginya sebesar pohon, namun juga karena niatnya mau jalan-jalan, siapa yang peduli. Hanya kode etik normal seperti berbuat sopan, menjaga bicara yang kurang berguna memang bermanfaat dan diterapkan, karena untuk mencegah terlalu capek dan tidak modar cocote. Hingga setelah susah payah kala itupun "tim ndasmu" berhasil sampe puncak Ganda Dewata.
Tim "nDasmu" |
Banyak cerita kala itu, dalam pendakian dan perjalanan yang lebih dari 2 minggu, yang jelas ketik turun, melihat nasi dan sayuran, terasa sangat nikmat sekali :-). Sudah terlalu lama untuk mengingat-ingatnya namun memang gara-gara banyak yang posting tentang "Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan", mengingatkan tentang keindahan Ganda Dewata yang sangat misterius bahkan sudah membuat banyak petualang harus meninggal dunia.
Rush | Marathon
Tetep memaksimalkan bantimurung :D
BalasHapusInfo yg menarik mas, saya jadi tau ternyata ada cukup banyak gunung di Indonesia ini
BalasHapusternyata ada bnyk gunung di Indonesia yg blm terpublish yah .. hmm, nice info mas :)
BalasHapuswah jeh enom
BalasHapuswuis..jamane..ijik gondrong.....
BalasHapusMencoba baca serius tapi karo ngampet ngguyu...
BalasHapusEh photo sing kaya lukisan kuwi le njepret tahun pira taa...?
wkwkwkwk jebul yo mbiyen e roker :))
BalasHapustep sangar bero, pokok e aku bocah mu aku yo pecinta alam, tapi alam gaib
nek ono rejeki pengen nang sulawesi
sedap gan infonya
BalasHapussedang kemping ya gan???heheh
BalasHapussepertinya seru yaa :D
BalasHapusthanks infonya ":)
BalasHapushmm, rame tuh :D
BalasHapusternyata waktu muda demange ngegemesin... :))
BalasHapuskalo dekat.. ane pergi tuch...
BalasHapussayang ane tinggal di manado ...
bener iku bang katae mas idebagus, lek cedak aku yo ikut.. lha toraja kono e...
BalasHapussedap petualangan nya
BalasHapusslam kenal ya:)
wah...keren sangat pak.. baru tahu ada gunung ganda dewata..
BalasHapusekspedisi sangarr! rambute pean apik.... eh, mbake iku saiki mestine wes dadi budhe... :)
wah tempat2 yang baru saya liat tuu seru juga sepertinya jika pergi ke tempat itu ya gan,,,
BalasHapusdi tunggu postingan terbarunya ya gan
wah jaman nom nomane pakdhe suryaden :D
BalasHapussampean nang sulawesi kok gak mampir manado ?
BalasHapuseh jaman semono dimana diriku ya?
baru tau deh gan kalo ada gunung itu .
BalasHapusthanks for share .
ditunggu ya postingan terbarunya
mantap mas bro:)
BalasHapuslanjutkan
saya jadi inget masa kuliah dulu.. badan masih enak di bawah beraktifitas ke alam.. nah sekarang bengkak di bagian seputar perut.. (weks kenapa ini bisa terjadi?)
BalasHapusCintai alam, lestarikan alam, lestarikan Ganda Dewata.
BalasHapuswakakakak... wis dakira enek bantimurunge
BalasHapusora to ya.. hihi
BalasHapusTolooooooong jagalah lingkungan agar ttp lestari dan indah,,,,,,,,!
BalasHapusinfonya keren gan...
BalasHapus