merajut senja

Table of Contents
merajut senja

Rangkaian hari melewati senja, setelah lelah menjalani hari. Senja terasa seperti sebuah gerbang, gerbang menuju pergantian hari terang menjadi gelap. Malam pun menyambut estafet senja. Membawanya dalam keheningan menuju fajar kemudian terang hari kembali. Merajut senja demi senja apakah ada artinya.

Begitu seterusnya hari melaju berganti minggu, berganti bulan, tahun dan sebagainya. Tiada pernah satupun senja absen dan rangkaian perhari yang selalu saja indah. Tak peduli apa yang dihadapi, semua masalah maupun kebahagiaan. Senja selalu tampil menyajikan kebahagiaan tersendiri bahwa hari akan berganti, berubah seperti harapan baru yang dilisankan dalam doa di saat senja menjelang petang.

Senja terasa sangat agung, tidak seperti pagi yang teramat sibuk dan penuh dengan eksekusi harapan. Senja seakan menjadi sebuah tanjakan yang perlu dijalani dengan pelan, dengan doa dan pengharapan apa yang terjadi tadi siang akan membuahkan hasil yang membahagiakan.

Pun juga ada yang menganggap menuju gelap malam adalah menakutkan. Ya itu biasa memang gelap juga memberikan rasa takut karena inedra mata yang kerjanya terhambat karena tak adanya cahaya matahari. Meskipun sekarang banyak sekali lampu, namun fitur hitam dan gelap yang membayanginya ada juga yang tidak suka. Bebas-bebas saja.

Gelap seakan adalah diri, diri yang gelap, diri yang tak kita ketahui, siapa diri ini. Ada apa dalam diri ini, meski ada pelajaran biologi yang mengajarkan anatomi, namun diri kita sepertinya ada di dalamnya, sebagai jiwa, nyawa ataupun roh yang bisa mencecap rasa. Semua rasa baik dari dalam maupun rasa dari luar. Meski ada prosesor yang bernama otak, dengan berbagai persepsi baik yang ada di kepala maupun di dada.

Senja seakan mengingatkan, kita akan menuju pada diri, diri yang harus dirajut hari demi hari, senja demi senja, pagi demi pagi maupun siang. Ketika malam hari setelah merajut senja, bisa saja kita lupakan apa yang terjadi pada pagi hingga senja untuk merajut harapan selanjutnya. Ya dan biasanya memang lupa, untuk merajut kembali besok sore jika sempat.

Posting Komentar