terkapar

Bukan untuk membuat pertautan suci menjadi hilang, hanyalah mewarta bahwa betapa taut itu membawa rasa dan pedih ketika sangat kencang, bahkan menusuk-nusuk dalam hati yang sangat lemah ini ketika semakin kencang dan kencang saja. Terpaksa mulut harus mengaduh dan mengatakan apa maksud dan dibalik rasa tautan tersebut ketika harus diterjemahkan dalam perbuatan yang tentu saja bukan ejawantah atau pelaksanaan atas rasa yang selalu ingin dekat, tak mau sedetikpun kehilangan apalagi dua detik.


Bukan untuk sekedar tidak terlihat perih ketika harus bangun dari keterkaparan demi sebuah kebanggaan untuk bersua. berjalan penuh energitas, semangat agar tak memilukan. Memang semua hanya sandiwara untuk terlihat tabah, mata yang berbinar murni semata atas pandangan indah di depannya. Namun dibalik itu kucuran bak banjir terus menerus selalu saja menyejukkan dan mendinginkan pikir untuk selalu menjaganya dalam kewarasan yang selalu saja berkurang persen demi persen.

Apa yang terasa ketika bermimpi menggenggam sekerat roti, yang sudah di kunyah untuk kemudian di telan namun terbangun dan sadar bahwa itu hanyalah mimpi. Tentu saja bukan seperti itu saja rasa ingin yang terbentur keadaan dan kesalahan mengapa harus bangun dan sadar. Lebih dari itu ketika hati sudah salah jalan dan sangka, bukan urusan logika lagi yang harus dikunyah, ketika perangkat kejiwaan yang halus tersebut harus memar dan tercabik, tiada arti lain yang bisa menggantikannya selain hanya terkapar menahan sembilu.

Hingga kemudian waktu akan berbicara dan memberikan nasehat, betapa apa yang terjadi adalah sebuah pertanda akan masa lalu sekaligus masa depan, namun proyeksi akan masa kini sebagai bagiannya. Untuk menyadarkan bahwa rasa sakit itu memang hari ini, dimana kemarin dan masa depan adalah juga sekarang adanya.



Komentar

  1. Terkapar sama halnya modyar. Seperti bermimpi memahabiak roti, namun ketika bangun kekasih sudah tak di samping lagi. #mdrcct

    BalasHapus
  2. bangkit,...jgn terkapar terlalu lama,karena hidup adalah hari ini bukan kemarin atau esok.

    selamat malam sobat :)

    BalasHapus
  3. terkapar.. hemmm puitis artikelnya bro.. kadang ketika diri sedang mengalami masalah, hidup terasa jatuhhhh hingga terkapar.. namun ya hidup masih berjalan, harus tetap dihadapi, karena hidup itu nyata bukan mimpi..
    ^_^ salam blogging

    BalasHapus
  4. Jangan melihat terlalu dekat,nanti tidak tahu apa yang ada di jarak yang jauh.

    BalasHapus
  5. tetap semangat...

    berjuang..

    tak boleh ptus asa

    BalasHapus
  6. terkapar d kasur yah karena kecapean, asal nebak.

    BalasHapus
  7. mmmzzz..
    meskipun terkapar tpi tetep semangat terus.
    salam kenal semuanya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

asyura

Tattoo

tes otak, apakah masih logis atau tidak :-)

Gunung Raung

Selaput dara dan gangguannya

Permintaan Maaf yang tak akan diterima

Kumpulan Artikel Tentang ASI

larut