Palsu
Beralas teguh, dibingkai pelangi bersandar pada cahaya ketika menapak demi setapak karunia cerah hari demi hari, tanpa harus berkaca meski remuk tulang yang dipaksa berlari dan lari dari nyata hasrat selalu saja tak dirasa, hanya lari dan lari sejauh-jauhnya mencari nyata dari harap tipis nan semakin tipis berselimut palsu. Palsu, ya teguh, pelangi dan cahaya itu palsu, bukan aslinya, itu hanyalah buatan demi memanjangkan jarak berlari ini.
Bagaimana bisa ketika harus berani memapah kepalsuan entah demi harga diri atau apa yang disebut kesesusaian bermarsyarakat, jenuh tak terperikan. Tusukan demi tusukan pun harus tanpa rasa lagi saking bertubi-tubinya, masih bisalah mengatasi rasa itu ketika hentak dan dentum cerca berasal dari luar diri, namun ketika apa akhirnya dari dalam pun mengaku akan semua salah dan entah mau apalagi terjadi ketika kepalsuan itu harus menjadi permanen. Entah mau kemana lagi hati dan kaki ini mengajak untuk berlari, semakin jauhpun terasa semakin sakit, bahkan tak ayal lagi ketika berhenti sejenak pun tak dapat lagi rasakan segarnya udara.
Ketika itu berawal dengan baik, maka harus berakhir dengan kebaikan pula. Meski itu palsu. Sedemikian renyahnya palsu, tak bisa mengalahkan betapa indah rasa pait yang memang dari dalam, tak ada pendar warna yang mengelilingnya. Semakin gila rasanya untuk segera meninggalkan perih itu menuju obat penyembuh, betapa harap itu semakin saja mencari wujud dan makin perih serasa panen duri saat menoleh melihat gelapnya jalan mewujudnya.
Sampai titik mana akan berujung, tiada lagi terpikir dan terasa lagi, Hanya berlari dan bergerak untuk menghilangkan perih itu atau tepatnya memalsukannya lagi, menjadi sebuah kepalsuan lain. Entah berapa banyak lagi kepalsuan-kepalsuan itu tercipta, hanya dan hanya untuk sebuah tes, atau dua tetes, hingga ribuan tetes air tercurah, demi sebuah rasa yang asli yang harus dipertahankan dan diperjuangkan meski hanya menumbuhkan jutaan kepalsuan lain demi luluhnya sebuah hati, sebuah tujuan terindah yang pernah tercipta dan selalu saja mencari jalan untuk mewujud, meski jauh terasa jarak lari ini tak pungkiri semuanya.
Semakin tak menyerah semakin salah, semakin berontak semakin remuk redam. Tak ada lagi yang terasa indah untuk dilalui, kepalsuan demi kepalsuan itu semakin menyayat, mengiris dan melebur menjadikan diri sebagai monster tak memiliki hati, hati yang luruh pada murninya hendak, melainkan hati yang mencipta sendiri kebencian dan kepalsuan demi mengobati rasanya sendiri. Sudah runtuh semuanya tak brarti lagi, maka biarlah ku menjura pada kepalsuan yang tercipta untuk menambah rentet daftar hitam tak terperikan.
Save ME | Queen
Demikianlah semoga Agustus di Ceritaeka meriah dan sesuai keinginan yang punya blog, hanya inilah yang mungkin bisa saya lakukan semoga ae sumbangan yang bisa dianggap menyenangkan. Pokoke, aku wis nyumbang.
Bagaimana bisa ketika harus berani memapah kepalsuan entah demi harga diri atau apa yang disebut kesesusaian bermarsyarakat, jenuh tak terperikan. Tusukan demi tusukan pun harus tanpa rasa lagi saking bertubi-tubinya, masih bisalah mengatasi rasa itu ketika hentak dan dentum cerca berasal dari luar diri, namun ketika apa akhirnya dari dalam pun mengaku akan semua salah dan entah mau apalagi terjadi ketika kepalsuan itu harus menjadi permanen. Entah mau kemana lagi hati dan kaki ini mengajak untuk berlari, semakin jauhpun terasa semakin sakit, bahkan tak ayal lagi ketika berhenti sejenak pun tak dapat lagi rasakan segarnya udara.
Ketika itu berawal dengan baik, maka harus berakhir dengan kebaikan pula. Meski itu palsu. Sedemikian renyahnya palsu, tak bisa mengalahkan betapa indah rasa pait yang memang dari dalam, tak ada pendar warna yang mengelilingnya. Semakin gila rasanya untuk segera meninggalkan perih itu menuju obat penyembuh, betapa harap itu semakin saja mencari wujud dan makin perih serasa panen duri saat menoleh melihat gelapnya jalan mewujudnya.
Sampai titik mana akan berujung, tiada lagi terpikir dan terasa lagi, Hanya berlari dan bergerak untuk menghilangkan perih itu atau tepatnya memalsukannya lagi, menjadi sebuah kepalsuan lain. Entah berapa banyak lagi kepalsuan-kepalsuan itu tercipta, hanya dan hanya untuk sebuah tes, atau dua tetes, hingga ribuan tetes air tercurah, demi sebuah rasa yang asli yang harus dipertahankan dan diperjuangkan meski hanya menumbuhkan jutaan kepalsuan lain demi luluhnya sebuah hati, sebuah tujuan terindah yang pernah tercipta dan selalu saja mencari jalan untuk mewujud, meski jauh terasa jarak lari ini tak pungkiri semuanya.
Semakin tak menyerah semakin salah, semakin berontak semakin remuk redam. Tak ada lagi yang terasa indah untuk dilalui, kepalsuan demi kepalsuan itu semakin menyayat, mengiris dan melebur menjadikan diri sebagai monster tak memiliki hati, hati yang luruh pada murninya hendak, melainkan hati yang mencipta sendiri kebencian dan kepalsuan demi mengobati rasanya sendiri. Sudah runtuh semuanya tak brarti lagi, maka biarlah ku menjura pada kepalsuan yang tercipta untuk menambah rentet daftar hitam tak terperikan.
Demikianlah semoga Agustus di Ceritaeka meriah dan sesuai keinginan yang punya blog, hanya inilah yang mungkin bisa saya lakukan semoga ae sumbangan yang bisa dianggap menyenangkan. Pokoke, aku wis nyumbang.
ilmu suwung iki ketok e
BalasHapuspasti... :D
BalasHapusbulan ramadhan adalah moment yang paling tepat untuk mengurangi kepalsuan tersebut..
BalasHapusinsya allah...
BalasHapusWah, ilmu saya belum nyampe sini mas :D
BalasHapusmakane bu guru, belajar itu jangan yang baik-baik saja... nanti tahunya cuman pembenaran loh.. :D
BalasHapuswah...kok palsu kabeh kang..sing orisinil ono ora...he..he..
BalasHapusmulane iku mas... hiaha
BalasHapushanya dengan kejujuran yang dapat menghancurkan segala kepalsuan :)
BalasHapusiki wis jujur e mas.. tetep entuke palsu.. :D
BalasHapustiada yang hakiki... semua imitasi...
BalasHapusserujuk.. langit sing asline abang ae.. katon biru jue
BalasHapusSekedar ingin menyampaikan salam kenal dari komunitas keluarga miskin. Semoga berkenan mengunjungi blog kami untuk menyumbang kesempatan meraih masa depan yang lebih baik dan harmonis.
BalasHapusTerima kasih
rasa nyeri, teriakan dan senyuman itu cuma fatamorgana....kepalsuan dari alam sadar manusia...iyo ora mas...?
BalasHapusho oh mas, plasu kabeh jare suwung plasu...
BalasHapusSepertinya Aspal yah?
BalasHapusAspal = asli tapi palsu
hehe...
setuju: awal baik akhir juga harrus baik
BalasHapusSemoga berhasil dengan kontesnya ya pak. Terus semangat dan sukses selalu.
BalasHapusMinyak habis, wang habis, tapi pencuri masih banyak...
BalasHapusbiar gak tertipu dengan yang palsu maka harus diterawang, dilihat dan diraba he he...
BalasHapussemua orang pasti ingin memulai segala sesuatu dengan baik dan mengakhirnya dengan baik pula.. namun kondisi dan situasi serta orang yang berhubungan dengan kita, sering kali tidak sepaham dengan itu karena berbagai hal..
BalasHapuspilihannya antara jujur atau tetap menjaga semuanya seimbang dan terlihat baik2 saja..
bukan begitu om suryaden? ;)
mbak luvie... bijaksana sekali ya...kudu berguru rupanya...
BalasHapusra komentar ah...
BalasHapus*ngrungokake queen sik*...
waaah ikutan lomba ya mas....heheheh
BalasHapusEM
yurine teko... hahaha
BalasHapusitu bukan lomba, motivasiku nyebarin kabar ae... salah besar kalo ikutan, lha tulisan bikin langganan ke apotik terdekat jue... masih lumayan itu daripada bunuh diri.. wkwkwkwkwk
Mas'eeee :)
BalasHapusMa kasih yah udh ikutan memeriahkan ultah CE!
salam takzim hehehe
Eka
Eh btw mas.. ping backnya gak masuk.. krn ping ke home page.. seharusnya ping back ke artikel lombanya. Wtung aku BW kesini, jd bisa tau :)
BalasHapusskali lg, thank u mas!
:)
yah.. begiculah blogspot, blogspot masuknya nggak ke pingback tapi di blog reactions biasanya sih...
BalasHapuswaduh... gak paham blass aku... hiks...
BalasHapuswah, masih buta sayah
BalasHapus@ addehf (kepruk korsi)
BalasHapusini lagu yang aku taruh di wall FBku beberapa hari yg lalu...Suka!
BalasHapusdan prosamu mas...gak mudeng deh artinya apa :D
aku dukung kontesnya
BalasHapussemoga sukses
salam kenal ya ....
aku pasang link kamu di blogroll
semoga berkenan untuk bertukar link
Kaya main teka-teki silang kang..
BalasHapus