dirgahayu

Table of Contents
Sudah bukan seumuran jagung lagi, sudah beberapa generasi tepatnya apalagi ketika rata-rata umur kehidupan di negeri ini yang lumayan tidak panjang-panjang. Mengisi sesuatu demi orang banyak memang sulit, bukan semudah yang biasa diomongkan di gardu-gardu ronda ataupun di angkringan-angkringan pinggir jalan. Rumit bin ajaib plus ditambah dengan bumbu-bumbu pedas kekerasan ataupun belut permasalahan yang tentu saja sangat sulit untuk dipegang apalagi dimasak sebagaimana yang biasa jadi kulakan di pasar Godean. Dinasti demi dinasti akan di lahirkan, mewarnai peta politik, untuk saling menguasai ataupun untuk saling mendepak demi kemaujudan keinginan kelompoknya atau keyakinan yang menjadi aras perjuangannya. Kadang hanya sekotak, sepotong ataupun remah-remah, sulit mencapai yang bisa dipakai untuk bersama, terkecuali harus dipaksakan. Toh memang perbedaan masih menjadi belenggu yang seharusnya adalah rangkaian indah apabila bisa dipetakan bersama bersumbu pada kesadaran dan kesabaran.

Bukankah jembatan menuju pintu gerbang yang dijanjikan dan diimpikan bersama adalah sebuah keniscayaan yang sedemikian mudah ketika terbayang. Mengapa harus sulit dilakukan apabila tanpa keinginan dan kebersihan mencapai tujuan bersama. Mengapa juga harus membunuh dan memenjarakan pihak-pihak yang memiliki cita-cita yang juga mengarah pada tujuan yang sama dengan proses yang lain. Bagaimanapun terimakasih tuhan, telah kau antarkan sesuatu yang indah meski terasa pahit bila didetilkan. Dirgahayu.


Paman Doblang | Kantata Takwa

11 komentar

Comment Author Avatar
Selasa, 17 Agustus 2010 pukul 04.59.00 WIB Delete
merdeka :)
Comment Author Avatar
Selasa, 17 Agustus 2010 pukul 05.18.00 WIB Delete
Dirgahayu negeriku... eh salah ding! negaraku...
Comment Author Avatar
Selasa, 17 Agustus 2010 pukul 08.29.00 WIB Delete
merdeka !!!!!

mohon komennya di http://prasutan.blogspot.com/2010/08/65-tahun-indonesia-merdeka-ya-sudahlah.html
Comment Author Avatar
Selasa, 17 Agustus 2010 pukul 12.29.00 WIB Delete
merdeka untungnya kita sudah nggak dijajah lagi
Comment Author Avatar
Selasa, 17 Agustus 2010 pukul 17.07.00 WIB Delete
(Maaf) izin mengamankan KELIMAAAX dulu. Boleh, kan?!
Merdekalah Bangsaku, Merdekalah Negeriku, Merdekalah Indonesia...!
*semoga
Comment Author Avatar
Rabu, 18 Agustus 2010 pukul 00.51.00 WIB Delete
Dulu kita dijajah bongso walondo, usai pekik merdeka rakyat dijajah oleh bangsa sendiri..,kepiye jal.
Comment Author Avatar
Rabu, 18 Agustus 2010 pukul 01.19.00 WIB Delete
ketoke wis ora musim ngibarke bendera nang tiap umah...ternyata romadlon mempengaruhi hari kemerdekaan
Comment Author Avatar
Rabu, 18 Agustus 2010 pukul 09.06.00 WIB Delete
kere merdeka yang berdaulat....kakakakakaa....menjadi kaum merdeka yang difabel nurani...hauhahaha...
Comment Author Avatar
Rabu, 18 Agustus 2010 pukul 15.13.00 WIB Delete
Ah biarkan saja, biar mereka tau arti kemerdekaan yang sebenarnya!!
Comment Author Avatar
Selasa, 24 Agustus 2010 pukul 17.13.00 WIB Delete
assalamu'alaikum...mas boleh nyusahin antum kagak? he...he...ajari cara bikin webnya KAMIL dung.... ato udah ada yang dulu gitu?
Comment Author Avatar
yan
Sabtu, 18 September 2010 pukul 16.20.00 WIB Delete
Hidup penuh dengan kesandiwaraan..