Monday, February 22, 2010

when a blind man cries

Kegelapan itu memang tidak akan pernah bisa pergi dari diri ini, tidak pernah dia akan rela meninggalkan diriku dalam keadaan penuh cahaya. Selalu dan ada-ada saja perbuatan perilakunya yang meninggalkan bekas tapak hitam pekat di dalam hati dan pikiran. Semua memang sudah tersetup secara default untuk hitam pekat gelap kelam tak bercahaya sama sekali. Meninggalkan dan menambah parah luka yang mungkin memang tidak akan pernah disembuhkan sekalipun diri ini harus menyuapnya dengan rayuan gombal, uang bahkan dengan bukti yang memang sama sekali hanya mengikuti trend pasar saja. Tidak lain tidak bukan lama kelamaan meskipun dalam kegelapan dan kebutaan inipun sosok lakon penjahat yang selalu saja merusak tatanan kehidupanku akan muncul dan tinggal menunggu waktu saja sedikit demi sedikit untuk bisa membunuhnya sepuasku.

Meski derita selalu saja membuat tubuh di malam hari menjadi dingin dan berkeringat saking dinginnya, namun deep down inside, dalam hati ada semacam energi yang tak akan pernah sirna, energi untuk menghilangkan segala sesuatu yang menyebabkan ini terjadi, yang selalu saja setiap saat bisa mengundang datangnya dewa kegelapan dan begawan yang membunuh cahaya kearifan dalam benak dan batinku. Sudah tentunya niat sedikit demi sedikit untuk merimuvnya dan menghilangkannya dalam balutan kehidupan bak penjara ini, yah... meski baru kumulai sedikit namun rencana pembunuhan dalam bentuk yang mriyayeni inipun sudah direncananakan untuk dapat dilakukan tanpa harus menghilangkan nyawa seseorang namun memberikan pencerahan dalam kebutaanku yang sejak dahulu memang sudah direkayasa sendiri meski pada akhirnya menjadi bumerang yang sangat menyakitkan dan sangat sulit untuk diusir bahkan dari rumah sendiri.

Rekayasa yang memperlihatkan bahwa tubuh ini sangat lemah dan bodoh memang sudah sangat berhasil dilakukan dengan datangnya banyak cemooh dan hinaan, serta penipuan di depan mata tanpa harus bersembunyi ataupun berlagak seperti politisi yang sudah busuk semua itu. Bukan hanya politisi yang sudah tidak memiliki konsep namun mungkin setiap kepala yang bercokol di jalanan dan gedung-gedung itu, bahkan mungkin bayi-bayi yang masih direncanakan untuk lahir, yang akan diterima dan dididik oleh guru-guru pemegang sertifikat murahan untuk mengejar kenaikan gaji, hmmm.. persetan mereka kan anak orang, bukan anak saya, bukan keluarga ku, bukan fam ku... mungkin dan hanya mungkin, tidak akan menuduh karena semua orang perlu makan, dan tiga kali sehari, meski dihilangkan dalam sekejap ketika pagi hari.

Mengapa juga mereka harus menggunakan kata menabung untuk menyebut bahwa nanti uangmu akan hilang dan kami ambil pajaknya, mengapa juga menjadi seorang menteri dan mantan kepala partai yang hanya berwisata ke luar negeri main perempuan tanpa pernah mau mengerti apa efek dari yang dikatakannya, mengapa pula harus menggunakan kata pembangunan sebagai visi untuk menutupi dan meminta pertolongan atas kehancuran yang barusan dibuatnya. Mengapa juga harus mengedepankan nasionalisme, kehebatan cara berpikir dan kecerdasan lokal dimana semuanya dihadapkan dengan sesuatu yang global, mengapa anda menyintai hak asasi manusia, mencintai demokrasi, mencintai perdamaian namun dalam visimu mencoba untuk menaikan kelokalan-kelokalan yang memang sudah bukan jamannya lagi untuk diungkit-ungkit selain untuk mencari niche demi kantongmu. Mengapa juga anda tidak bunuh diri saja, atau karena memangsemuanya harus berakting seperti seni ketoprak yang memang sudah nggak ada yang suka itu, kecuali hanya untuk alasan karena tidak ada kerjaan sehingga berpura-pura menjadi seorang seniman, pengamat budaya, pengamat politik, maupun politikus dan eksekutif yang bahkan tidak tahu apa itu namanya pekerjaan.

Semoga juga kehancuran akan segera datang jika RPM konten multimedia itu disahkan. amin.



If you're leaving close the door.
I'm not expecting people anymore.

Hear me grieving, I'm lying on the floor.
Whether I'm drunk or dead I really ain't too
sure.

I'm a blind man
I'm a blind man and my world is pale.
When a blind man cries
Lord, you know there ain't no sadder tale.

Had a friend once in a room,
had a good time but it ended much too soon.

In a cold month in that room
we found a reason for the things we had to do.

I'm a blind man
I'm a blind man, now my room is cold.
When a blind man cries
Lord, you know he feels it from his soul.

I'm a blind man
I'm a blind man, now my room is cold.
When a blind man cries
Lord, you know he feels it from his soul.

7 comments:

  1. Buta Hati, Buta nurani hanya untuk segenggam harta yang tidak dibawa mati.

    Tolak RPM Konten!!!!!

    ReplyDelete
  2. (maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
    RPM masih maju terus, ya????
    nekat kali

    ReplyDelete
  3. Lah ko jadi ke RPM hehehe...

    Ya udah ikutan deh TOLAK RPM konten

    ReplyDelete
  4. OOT... OOT...
    Kalau dari kegelapan menuju pencerahan apa harus operasi di RS Mata? Ke Dokter Mata?

    ReplyDelete
  5. mas nahndi, tinggal pencet saklar ae, kan udah ada listrik :D

    ReplyDelete

Message from the green side