ketika bumi iseng berguncang

Table of Contents
Gempa bumi, konon terjemahan inggrisnya earthquake, adalah sekali lagi konon katanya adalah cara dialog antara manusia dengan alam, atau lebih tepatnya bumi berdialog entah dengan siapa, entah dengan kita atau kalo tidak berdialog berarti dia ngomong sendiri atau aksi sendiri alias iseng-iseng saja. Ndilalahnya memang manusia yang semakin banyak jumlahnya ini dengan perilaku yang macam-macam, entah dengan mengebor minyak, menambang apalah yang ada dalam perut bumi untuk dikeluarkan dan dijadikan lembaran-lembaran kertas yang kemudian disebut uang atau saham, dan juga karena itupun banyak manusia iseng juga yang kemudian beraksi mendirikan panggung peperangan untuk rebutan lahan dan hasil bumi tersebut, dan dari banyak tingkah polah seperti itu akhirnya banyak juga sesama saudara kita yang harus berpisah dengan nyawanya. Meski mungkin ketika bumi berguncang itu karena sendau gurau sang bumi yang mengeliat geli lantaran ditusuk-tusuk alat bor minyak maupun karena beberapa bagian darinya disedot keatas sehingga karena malu dia harus menimbunnya, agar tidak kelihatan melompong.

Entah ada perhitungan atau tidak oleh para angkara murka itu bahwa perbuatannya bisa mencelakakan manusia lain dimuka bumi bagian yang lain, mungkin bisa jauh dan mungkin bisa pula tidak jauh. Karena bumi kadang tidak perlu berpikir sedemikian rupa sehingga semuanya aman-aman saja, namun sepanjang ada yang kosong dan membuat malu maka harus segera ditutupi, atau jika mau ngeluarin gas ya keluarin aja segera demi kesehatan tubuhnya. Memang bukan salahnya karena toh para manusia diatas adalah bukan urusannya, dan tentunya yang membuat mereka celaka kebanyakan karena juga rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang cilakanya juga dibangun oleh manusia itu sendiri. Tidak perlu pansus-pansusan untuk hal ini, semua sudah mafhum bahwa bangunan-bangunan yang dibuat ala kadarnya itupun oleh waktupun bisa roboh apalagi dengan ditambahi percepatan guncangan yang semaunya. Masih terasa betul betapa guncangan selama satu menit saat gempa besar itu rasanya seperti ratusan tahun, dan sangat lama sekali.

Secara pribadi-pribadi berapa kecilpun guncangan itu pastilah membuat diri ingat akan sesuatu, sesuatu itu bisa rasa takut atau respon untuk menyelamatkan diri, atau malah menikmatinya. Sangat berarti memang meskipun dalam hitungan detik selanjutnya akan segera terlupakan karena selamat mungkin, atau karena melihat kerusakan sehingga hanya berpikir bagaimana harus memperbaikinya. Semuanya sama, meski secara korban dan kedahsyatan guncangan yang terekam dalam tulisan atau sejarah pada sepuluh besarnya adalah seperti yang diuangkapkan majalah lokal daerah Amerika ini, mengapa lokal karena bagaimanapun kita tidak pernah menganggap bahasa lain daerah di negeri begajul dengan bahasa asing, karena sebenarnya saat ini asing sudah tidak ada, sudah musnah:
  1. 1556: Shaanxi, China
  2. 1976: Tangshan, China
  3. 2004: Indian Ocean Tsunami
  4. 1920: Haiyuan, China
  5. 1923: Kanto, Japan
  6. 1948: Turkmenistan
  7. 2008: Sichuan Province, China
  8. 2005: Kashmir, Pakistan
  9. 1908: Messina, Italy
  10. 1970: Chimbote, Peru

Hmmm, begitulah betapa kita tidak tahu banyak akan apa yang terjadi di bawah sana... gempa, bencana, banjir, gunung meletus.. dari bawah semua ternyata, ketika bumi berguncang.

26 komentar

Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 18.47.00 WIB Delete
kalo berguncang selama satu menit saja sudah bisa merontokan beratus-ratus rumah dan mmemakan korban ribuan orang.......... seperti yang terjadi di Haiti :sad:
salam kenal serta jabat erat selalu dari Tanah Lot
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 19.01.00 WIB Delete
hmm... Tobat....Tobat......
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 19.13.00 WIB Delete
ayo ndang podo tobat
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 19.15.00 WIB Delete
anehnya, kenapa pak dalang tidak pernah tobat, malah selalu bilang
"Bumi Gonjang Ganjing, Langit Kelap Kelip"

*fenomena yang aneh kan?*
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 20.40.00 WIB Delete
peringatan bagi kita :)
salam,
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 21.15.00 WIB Delete
Sebenarnya gempa sudah sering terjadi dari jaman dahulu, tetapi karena jumlah manusia yang berkembang sangat pesat, jadi dampaknya juga semakin besar. Mungkin dulu gempa sedahsyat apapun tak ada gedung yang roboh, karena memang tak ada gedung. Yang ada hanya rumah bambu yang sangat bersatu dengan alam. Nampaknya memang sudah saatnya kita harus kembali ke alam ya Mas Sur.
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 22.00.00 WIB Delete
Subhanalloh...Astaghfirullohal'adzhiim...
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 22.33.00 WIB Delete
Berarti tersangka utama gempa si Inul neh, ngebor ra angon wayah
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 23.15.00 WIB Delete
kiamat kecil dah sring datang, tinggal nunggu bumi bergoncang dahsyat saat kiamat besar datang aja.
Comment Author Avatar
Minggu, 17 Januari 2010 pukul 23.44.00 WIB Delete
bumi semakin berat menahan beban dan tersinggung dengan ulah manusia yang semakin rakus
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 01.01.00 WIB Delete
bencana dan gempa sesungguhnya bisa menjadi fenomena yang ampu sbg "warning" bahwa selama ini sudah banyak manusia yang telanjur menyombongkan diri hingga kepada alam pun mereka ndak msu bersikap ramah. ketika alam murka, kesombongan manusia tak ada lagi artinya, btw, sudah berkali-kali saya membuka suryaden.com kok ndak pernah bisa? ada apa sesungguhnya? hehe ...
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 01.47.00 WIB Delete
@ Sugeng : salam kenal juga mas...
@ NanLimo Bertuah : mari-mari...
@ bang ciwir : semoga ae
@ gajah_pesing : dalang ming golek duit tok
@ andi : makasih mas
@ Seno : mungkin lebih tepatnya begitu mas
@ a-chen : semoga Dia menolong kita
@ PRof : bwahaha
@ Bang Ais : wiih.. nambah ngeri
@ endar : mungkin ngono yo kang
@ sawali tuhusetya : iya pak apalah kita ini, kalo yang dotkom.. waduh... bukan kuasa saya itu pak kenapa bisa begitu. :D
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 07.59.00 WIB Delete
gempa jogja kok ndak masuk dalam sepuluh besar yo..
padahal lumayan parah kan
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 10.20.00 WIB Delete
Berpasrah diri dan melakukan yang terbaik adalah sesuatu yang layak kita lakukan.

nice sharing
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 11.58.00 WIB Delete
ya... pengetahuan kita tentang kejadian di bawah tanah belom mencukupi
tak ada prediksi gempa yang paling akurat
kita hanya bisa menunggu dan meminta perlindungan-Nya
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 12.32.00 WIB Delete
memang kalo tentang hal ini sangat sulit diprediksi ya mas..walau teknologi sehebat apapun juga..
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 14.02.00 WIB Delete
Yah itu rahasia tuhan . .
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 14.17.00 WIB Delete
lha iya lho bumi harusnya jangan banyak bercanda dengan mengeliat ya bos
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 16.19.00 WIB Delete
bukti bahwa manusia dilarang sombong
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 21.31.00 WIB Delete
Kita ini khan cuma penumpang... masalahnya .. udah numpang serakah pulak...!! hihhihi...
Comment Author Avatar
Senin, 18 Januari 2010 pukul 21.57.00 WIB Delete
wayahe golek pahala sing akeh kie ... be'e lek surgo beneran ono iso masuk surgo (blush)
Comment Author Avatar
Selasa, 19 Januari 2010 pukul 11.36.00 WIB Delete
kasihan saudara kita di HAITI
Comment Author Avatar
Sabtu, 23 Januari 2010 pukul 11.05.00 WIB Delete
semoga bumi gak iseng lagi
Comment Author Avatar
Sabtu, 23 Januari 2010 pukul 12.45.00 WIB Delete
sungguh mengerikan....
Comment Author Avatar
Selasa, 26 Januari 2010 pukul 09.29.00 WIB Delete
keisengan yang berbahaya
Comment Author Avatar
Sabtu, 30 Januari 2010 pukul 13.13.00 WIB Delete
innalillahi wainna ilaihi.., semuanya akan kembali kepada yang diatas..