Entah ada perhitungan atau tidak oleh para angkara murka itu bahwa perbuatannya bisa mencelakakan manusia lain dimuka bumi bagian yang lain, mungkin bisa jauh dan mungkin bisa pula tidak jauh. Karena bumi kadang tidak perlu berpikir sedemikian rupa sehingga semuanya aman-aman saja, namun sepanjang ada yang kosong dan membuat malu maka harus segera ditutupi, atau jika mau ngeluarin gas ya keluarin aja segera demi kesehatan tubuhnya. Memang bukan salahnya karena toh para manusia diatas adalah bukan urusannya, dan tentunya yang membuat mereka celaka kebanyakan karena juga rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang cilakanya juga dibangun oleh manusia itu sendiri. Tidak perlu pansus-pansusan untuk hal ini, semua sudah mafhum bahwa bangunan-bangunan yang dibuat ala kadarnya itupun oleh waktupun bisa roboh apalagi dengan ditambahi percepatan guncangan yang semaunya. Masih terasa betul betapa guncangan selama satu menit saat gempa besar itu rasanya seperti ratusan tahun, dan sangat lama sekali.
Secara pribadi-pribadi berapa kecilpun guncangan itu pastilah membuat diri ingat akan sesuatu, sesuatu itu bisa rasa takut atau respon untuk menyelamatkan diri, atau malah menikmatinya. Sangat berarti memang meskipun dalam hitungan detik selanjutnya akan segera terlupakan karena selamat mungkin, atau karena melihat kerusakan sehingga hanya berpikir bagaimana harus memperbaikinya. Semuanya sama, meski secara korban dan kedahsyatan guncangan yang terekam dalam tulisan atau sejarah pada sepuluh besarnya adalah seperti yang diuangkapkan majalah lokal daerah Amerika ini, mengapa lokal karena bagaimanapun kita tidak pernah menganggap bahasa lain daerah di negeri begajul dengan bahasa asing, karena sebenarnya saat ini asing sudah tidak ada, sudah musnah:
- 1556: Shaanxi, China
- 1976: Tangshan, China
- 2004: Indian Ocean Tsunami
- 1920: Haiyuan, China
- 1923: Kanto, Japan
- 1948: Turkmenistan
- 2008: Sichuan Province, China
- 2005: Kashmir, Pakistan
- 1908: Messina, Italy
- 1970: Chimbote, Peru
Hmmm, begitulah betapa kita tidak tahu banyak akan apa yang terjadi di bawah sana... gempa, bencana, banjir, gunung meletus.. dari bawah semua ternyata, ketika bumi berguncang.
kalo berguncang selama satu menit saja sudah bisa merontokan beratus-ratus rumah dan mmemakan korban ribuan orang.......... seperti yang terjadi di Haiti :sad:
ReplyDeletesalam kenal serta jabat erat selalu dari Tanah Lot
hmm... Tobat....Tobat......
ReplyDeleteayo ndang podo tobat
ReplyDeleteanehnya, kenapa pak dalang tidak pernah tobat, malah selalu bilang
ReplyDelete"Bumi Gonjang Ganjing, Langit Kelap Kelip"
*fenomena yang aneh kan?*
peringatan bagi kita :)
ReplyDeletesalam,
Sebenarnya gempa sudah sering terjadi dari jaman dahulu, tetapi karena jumlah manusia yang berkembang sangat pesat, jadi dampaknya juga semakin besar. Mungkin dulu gempa sedahsyat apapun tak ada gedung yang roboh, karena memang tak ada gedung. Yang ada hanya rumah bambu yang sangat bersatu dengan alam. Nampaknya memang sudah saatnya kita harus kembali ke alam ya Mas Sur.
ReplyDeleteSubhanalloh...Astaghfirullohal'adzhiim...
ReplyDeleteBerarti tersangka utama gempa si Inul neh, ngebor ra angon wayah
ReplyDeletekiamat kecil dah sring datang, tinggal nunggu bumi bergoncang dahsyat saat kiamat besar datang aja.
ReplyDeletebumi semakin berat menahan beban dan tersinggung dengan ulah manusia yang semakin rakus
ReplyDeletebencana dan gempa sesungguhnya bisa menjadi fenomena yang ampu sbg "warning" bahwa selama ini sudah banyak manusia yang telanjur menyombongkan diri hingga kepada alam pun mereka ndak msu bersikap ramah. ketika alam murka, kesombongan manusia tak ada lagi artinya, btw, sudah berkali-kali saya membuka suryaden.com kok ndak pernah bisa? ada apa sesungguhnya? hehe ...
ReplyDelete@ Sugeng : salam kenal juga mas...
ReplyDelete@ NanLimo Bertuah : mari-mari...
@ bang ciwir : semoga ae
@ gajah_pesing : dalang ming golek duit tok
@ andi : makasih mas
@ Seno : mungkin lebih tepatnya begitu mas
@ a-chen : semoga Dia menolong kita
@ PRof : bwahaha
@ Bang Ais : wiih.. nambah ngeri
@ endar : mungkin ngono yo kang
@ sawali tuhusetya : iya pak apalah kita ini, kalo yang dotkom.. waduh... bukan kuasa saya itu pak kenapa bisa begitu. :D
gempa jogja kok ndak masuk dalam sepuluh besar yo..
ReplyDeletepadahal lumayan parah kan
Berpasrah diri dan melakukan yang terbaik adalah sesuatu yang layak kita lakukan.
ReplyDeletenice sharing
ya... pengetahuan kita tentang kejadian di bawah tanah belom mencukupi
ReplyDeletetak ada prediksi gempa yang paling akurat
kita hanya bisa menunggu dan meminta perlindungan-Nya
memang kalo tentang hal ini sangat sulit diprediksi ya mas..walau teknologi sehebat apapun juga..
ReplyDeleteYah itu rahasia tuhan . .
ReplyDeletelha iya lho bumi harusnya jangan banyak bercanda dengan mengeliat ya bos
ReplyDeletebukti bahwa manusia dilarang sombong
ReplyDeleteKita ini khan cuma penumpang... masalahnya .. udah numpang serakah pulak...!! hihhihi...
ReplyDeletewayahe golek pahala sing akeh kie ... be'e lek surgo beneran ono iso masuk surgo (blush)
ReplyDeletekasihan saudara kita di HAITI
ReplyDeletesemoga bumi gak iseng lagi
ReplyDeletesungguh mengerikan....
ReplyDeletekeisengan yang berbahaya
ReplyDeleteinnalillahi wainna ilaihi.., semuanya akan kembali kepada yang diatas..
ReplyDelete