tanpa nyawa
Hambarnya rasa telah menyeruak keseluruh rahsa dan meracuni seluruh kerangka serta tulang belulang yang menyangga kehidupan. Prahara ini telah membuat semuanya hancur luluh lantak tak terperikan, seakan jurang dan tikungan tajam yang selalu saja kulalap dalam kecepatan tinggi itupun tak dapat memberikan adrenalin untuk sekedar memberikan aroma kenikmatan dalam menapaki kehidupan selanjutya. Kehilanganmu , menjadikan semuanya serba mengambang tak terasa, hampa meski harus kuberlari dalam kesepian-kesepian nurani, tiada lagi insting untuk melaju menghancurkan tantangan di depan mata, tiada lagi kemauan dan kenikmatan untuk membunuh sunyi. Meski dentuman musik keras dan lusinan gelas beralkohol itupun tak sanggup menghilangkan bayanganmu bahkan dalam keadaan tak sadarkan diri. Bagaimanapun ku berlari menjauh ternyata dunia memang tak selebar daun kelor, selalu sahaja kau membuatku terjatuh ketika tiba-tiba jantung ini mendesir dan bayang tatap matamu tersebut melintas. Untunglah tiada...