Wednesday, October 21, 2009

kerinduan itu hanya sampai disini

Semoga hanyalah ilusi atau semacam anggapan yang tidak benar, ketika nantinya setelah para punggawa dan yang dipertuan agung negeri begajul sudah resmi on the way untuk ready bekerja demi bangsa dan negeri sang kekasih hati. Ketika fenomena akan perda-perda syariah yang sudah sedemikian rupa mencerabut akar budaya negeri begajul itu, sekarang sepertinya roadmapnya adalah kebangsaan maya para gentayangan yang mungkin saja akan terkena imbas dari hal ini, kita lihat saja sampai dimana nafsu angkara itu akan mengobrak-abrik dunia informasi dan tehnologi yang memang karena globalisasi akan terjebak sendiri ke dalam pusaran dan perang terbuka antar idea maupun wacana.

Bukan memihak salah satu blok, namun alangkah sebaiknya ketika perang wacana dan idea tersebut tidak usah mengorbankan para gembel pemakan ilalang di negeri mayapada yang penuh dengan idea dan wacana tanpa harus mengintimidasi hingga tidak perlu berkata "Kekasih, binasalah kamu...", sudah terlalu banyak problema yang harus diatasi, maka janganlah ditambahi dengan dzat-dzat yang hanya membuat jidat mengkerut.

Saat begitu kuatnya ketidakberdayaan untuk melawan dan mengimbangi kekuasaan, maka sudah mendekatlah kebusukan-kebusukan berjamaah tersebut, kanker itu sudah menggerogotimu dengan sukses, ketika para pejuang atas nama hak asasi manusia telah kau renggut dan dengan mudahnya dikriminalisasikan. Sudah habis, betul.. cukup sampai disini mungkin kerinduan dan cinta kita... selamat jalan kekasih. Ku kan berada disini termanggu, sedih meneteskan air mata meski menyaksikan kau meraung kesakitan atas siksa para begajulan itu.. hmm.. belenggu pasal-pasal itu semakin ketat dan memiliki kekuatan, sehingga untuk ngomong pun jamaah orang menderita itupun tak terdengar meski di kesunyian, dan keremangan di hati-hati yang merindukan keadilan.



Sound of Silence

Hello darkness, my old friend,
Ive come to talk with you again,
Because a vision softly creeping,
Left its seeds while I was sleeping,
And the vision that was planted in my brain
Still remains
Within the sound of silence.

In restless dreams I walked alone
Narrow streets of cobblestone,
neath the halo of a street lamp,
I turned my collar to the cold and damp
When my eyes were stabbed by the flash of
A neon light
That split the night
And touched the sound of silence.

And in the naked light I saw
Ten thousand people, maybe more.
People talking without speaking,
People hearing without listening,
People writing songs that voices never share
And no one dared
Disturb the sound of silence.

Fools said i, you do not know
Silence like a cancer grows.
Hear my words that I might teach you,
Take my arms that I might reach you.
But my words like silent raindrops fell,
And echoed
In the wells of silence

And the people bowed and prayed
To the neon God they made.
And the sign flashed out its warning,
In the words that it was forming.
And the signs said, the words of the prophets
Are written on the subway walls
And tenement halls.
And whisperd in the sounds of silence.

26 comments:

  1. alamak, berat nih materinya.. numpang dengerin lagunya dulu mas :P

    ReplyDelete
  2. doh...ga ngerti bro.. apa ya ini??? *LEMoT MODE ON*

    ReplyDelete
  3. salam sobat
    wah haru jadinya,,
    kok binasa,,kok sampai disini kerinduan dan cinta.
    sudah memastikan sendiri sih?
    lagunya siip nich,,,

    ReplyDelete
  4. Karena tidak bisa memahmi, saya hanya ingin mengucapkan salam kenal. Jika ada waktu datanglah ke Blog saya, beri kritikan dsb. Terima kasih

    ReplyDelete
  5. jika berdiri disisi yang netral justru kita bisa menjadi bulan-bulanan kedua duanya alias ketika mereka berkuasa kita berada di bagian yang dicuekin....oalahhhhhh

    ReplyDelete
  6. rindu akan keadilannnkaaahh?

    sama dong saya mposting ttg rindu juga.. hehe..

    sori bro baru nongol lagiiii

    ReplyDelete
  7. emmm...pikiran lagi lemot, tak menangkap isi postinganmu...

    semoga bukan krn suasana politik negeri ini ya...
    *asal nyaut nih*... :D

    ReplyDelete
  8. Sudah saatnya kah kita mengucapkan selamat tinggal kepada cita-cita luhur masyarakat madani?

    Sekali lagi mari kita tunggu sang kekasih itu hadir kembali walo mungkin mukanya berubah garang karena dentuman rindu yang dikebiri.

    ReplyDelete
  9. tapi apa mau di kata para begajulan berdiri conggak laksana panglima jendral.
    daripada hatiku buat merindukan keadilan,lebih bagus aku memunggut tulang tulang tak bertuan yg berserakan dijalanan.kerinduan itu tidak hanya sampai disini atau sampai disini.
    tidak ada ukuran untuk sebuah kerinduan,semuanya berada dlm tahap ada didalam tidak ada...tidak ada didalam ada.

    hampa itu kosong...kosong itu tidak hampa

    ReplyDelete
  10. ketidak berdayaan untuk mengimbangi sebuah kekuasaan apalagi menumbuhkan semangat perlawanan, maka tiap kita punya hak untuk menuntut dan menolak tunduk pada kekuasaan yang segenap kebusukan-kebusukan di dalamnya.

    ReplyDelete
  11. menteri yang baru sapa aja mas? g liat pelantikan nih....

    ReplyDelete
  12. ak hanya berharap semoga di pemerintahan yang baru ini, tidak akan ada lagi pengebirian terhadap keleluasaan orang berekspresi di dunia maya..itu aja mas....

    ReplyDelete
  13. tapi, gak ada rencana bikin negeri sendiri kan? hehehe...

    ReplyDelete

Message from the green side