top of the world

Kehidupan adalah bagian dari alam, ataukah alam sebagai bagian dari kehidupan entahlah yang jelas meskipun manusia diciptakan dengan label sempurna, namun hanya beberapa sajalah yang bisa dikatakan sebagai manusia sempurna sebagai manusia maupun kemanusiannya yang bisa menembus batas dimensi-dimensi yang bersekat-sekat. Sempurna sebagai manusia, sebagai mahluk sebagai titah. Insan kamil, manusia sempurna bukan manusia super yang bisa menelaah dan mencapai apapun yang dia mau baik di kehidupan bumi, planet tatasurya ini hingga ke kehidupan episode selanjutnya dengan tatas titis tuntas menyelesaikan dengan nilai dan hasil yang prima bukan sebagai kambing congek yang sekedar ikut-ikutan - roboh-roboh gedang - saling sesat menyesatkan, haram mengharamkan, bermodal buku seabrek untuk bisa memnilai orang lain bodoh dan tidak selevelnya, bukan itu kan, entahlah manusia sempurna itu seperti apa mari kita bayangkan sendiri sajalah kalo bisa.... namun yang pasti manusia sempurna itu pasti ada, coba carilah di sini.

Sebagaimana dirasakan oleh semuanya meski hanya mendaki gunung namun bahwa hidup adalah kesendirian sangat terasa, betapapun bersama puluhan orang dalam mendakinya namun napas dan tenaga hanyalah sebatas kemampuan sendiri bukan napas maupun kaki teman kita, untuk mencapai puncak diri ini sendirilah yang harus mampu merekayasa otak dan otot untuk berjalan dalam tipisnya oksigen, dinginnya udara serta terjalnya jalan setapak, untuk mencapai puncak ya sebuah goal, sebuah pengharapan meski bukan tujuan akhir, karena sepertinya puncak-puncak itu tak kan pernah habis untuk selalu dirindui dan mengundang para pecintanya untuk selalu bersilaturahmi dengannya, meski dengan kenestapaan betapapun persiapan yang sudah dilakukan.

Gunung Agung, Raung, Semeru, Argopuro, Slamet dan lain sebagainya pernah menjadi saksi kenestapaan yang seharusnya menguatkan jiwa, memang akhirnya menjadi sama-sama kuat sehingga memerlukan kenestapaan ekstra keras untuk dapat memetik sebuah jiwa yang sudah menjadi karang, karang yang demikian keras ditempa nestapa-nestapa kenikmatan puncak duniawi, dalam ketinggian rasa bersyukur bercampur aduk dengan dinamika kepribadian dan kemelencengannya masing-masing. Berangkat dari itulah sepenggal kebersamaan dan arti kehidupan dapat dipetik sedikit demi sedikit, menjadi sebuah modal untuk bisa mengarungi dan menyiapkan mental untuk menjalani kehidupan, meski hingga saat ini banyak mengalami kegagalan ataupun belum mencapai tujuan yang diinginkan, bukankah kita semua sudah saling mengakui bahwa masih banyak puncak-puncak yang harus dilalui, hingga semuanya bisa diselesaikan satu per satu meski itu bukan sebuah gunung.

Begitu menggelegarnya lagu "Top of the world" mengiringi jalan kaki berdua dalam hembusan pagi yang telah direncanakan dan disiapkan dengan sepenuh hati dan kasih, bukannya sebuah gending jawa atau alunan ayat suci yang tidak kita ketahui artinya yang biasa mereka gunakan namun kita memilih lagu "Top of the world" ini bukannya tanpa alasan. Di sinilah puncak kebersamaan dan semua cita-cita yang tujuh tahun kita jalani bersama, sebuah puncak kecil untuk menuju puncak-puncak lainnya meski kenestapaan dan perjuangan harus dilalui secara bersama dalam sebuah mahligai, keinginan kita, bukan keinginan orang lain, meski harus diikrarkan dengan saksi mata yang sedemikian banyak hanya untuk menjadi saksi untuk keduakalinya sekaligus penantian mereka pula yang panjang. Memang kita berbeda sehingga terlalu banyak tebing menantang harus ditaklukkan, tebing dari bangunan-bangunan serta bebatuan selalu siap untuk memporak-porandakan mahligai kecil nan lemah mengarungi jeram-jeram waktu nan panjang.

Sebuah lagu indah selalu terkenang manakala setahun sekali dirayakan, dan coretan sejarah yang sudah tidak bisa dihapuskan lagi, bersama kita kan menghadapi apapun demi melaksanakan titah membuka hijab-hijab tabir selanjutnya, terimakasih atas lagu yang indah... dan karena indah maka dibajak dimana-mana... amin.



Top of The World
(Richard Carpenter/John Bettis)
Carpenter

Such a feelins comin over me, There is wonder in most everything I see, Not a cloud in the sky, Got the sun in my eyes, And I wont be surprised if its a dream.

Everything I want the world to be, Is now coming true especially for me, And the reason is clear, Its because you are here, Youre the nearest thing to heaven that Ive seen.

(#) Im on the top of the world lookin down on creation, And the only explanation I can find, Is the love that Ive found ever since youve been around, Your loves put me at the top of the world

Something in the wind has learned my name, And its tellin me that things are not the same, In the leaves on the trees and the touch of the breeze, Theres a pleasin sense of happiness for me.

There is only one wish on my mind, When this day is through I hope that I will find, That tomorrow will be just the same for you and me, All I need will be mine if you are here

the Carpenters - Top of The World

Komentar

  1. Pecinta Alam
    Jangan ambil sesuatu kecuali gambar
    Jangan bunuh apa pun kecuali waktu
    (seng terakhir lali, wes sue gak munggah)

    BalasHapus
  2. ming marai marai ming nek poto ngunu iku ceritane marai ming ming marai

    BalasHapus
  3. wasyem... ujung2e lagu meneh...
    mbok etawa (lmao)

    BalasHapus
  4. munggah slamet maneh mas mampir gubukku mumpung aku durung minggat soko kene.
    tulisanmu sempurna tenan membuatku iri tuenan.

    BalasHapus
  5. I'm going to the top...
    (penekan gendheng)

    BalasHapus
  6. see u at the top..
    toples, topeng.. pokoke top markotop lah..

    BalasHapus
  7. promosi iklan CD kie ketoke...

    dimana letaknya 'puncak' diri?

    BalasHapus
  8. segalanya butuh perjuangan, pun mengarungi kehidupan berumah tangga. apalagi di jaman sekarang ini, begitu banyak tantangan, gangguan dan kesempatan yang bisa menjadi sandungan

    BalasHapus
  9. Lah...jaren'e gak ada yang sempurna di dunia...???

    BalasHapus
  10. Wuah, penuh dengan lambang-lambang yang keren nih mas. :)

    BTW itu yang paling kiri mas Surya ya :D

    BalasHapus
  11. thanks for visit, salam kenal. nice blog.

    BalasHapus
  12. Kapan2 naik bareng yuk Mas Sur. Saya juga udah 5 tahun g naik, kangen pingin lagi ngrasain sejuknya udara bersih yang berhembus meniupkan badan yang lelah dan penuh keringat penuh dengan rangsel berisikan logistik dan tenda.

    Duduk sebentar untuk menghilangkan lelah sambil menikmati indahnya pemandangan sekitar, sambil menyuarakan suara-suara mirip binatang agar kita dianggap sahabat oleh mereka sehingga kita aman dari terkamannya.

    Ah, gila. Pengen naikkkkk...!!

    BalasHapus
  13. Aku sedang mengamati foto diatas..
    ketika 4 orang sedang meraih TOP of World
    Hayo..cari..yang mana yang namanya SURYADEN?

    BalasHapus
  14. aku wes tau menaklukkan puncak MAHAMERU, Puncak tertinggi di Pulau Jawa

    BalasHapus
  15. @ gajah_pesing : (lmao)
    @ senoaji : wah..malahan
    @ bang ciwir : jiahaha...
    @ endar fitrianto : nek saiki yo... halah
    @ Andy MSE : gendenge sip brarti mas
    @ superaman : badalah pantai widara payung hihi...
    @ itempoeti : wis embuhlah...
    @ wewarna : setuju wis...
    @ IjoPunkJUtee : tetep ada mas...
    @ J O N K : salah jonk kikiki
    @ Novian : komen ra mutu
    @ Seno : ketemu di puncak mas.. haha
    @ Itik Bali : mistery guest... waha
    @ LuxsMan Kumara : aku kerep man... wakaka...

    BalasHapus
  16. lets go to the top of the world....

    *aku numpak helicopter wae ya kang...*

    BalasHapus
  17. HAhahaha... keknya nih cuma saya yang belum pernah naik gunung...
    O dah deng, ke gunung Merapi. Ke tempatnya mbah maridjan...hehehehe....

    BalasHapus
  18. Postingane teratur, iki jenenge wis menemukan jatidiri.
    Ora koyo aku...
    Postingan ning kene ono kata pengantar, ono Bab I, Bab II dst terus diakhiri dengan organ tunggal persis wong nduwe gawe alias mantu...
    Sayange rak ono halaman pengesahane...

    BalasHapus
  19. naik-naik kepuncak gunung, tinggi2 sekali

    menikmati upacara 17 agustus di semeru benar2 momen yg indah buat aku

    kalo skrg suruh naik gunung lagi, mbuh2an iso, badan udah melebar dan napas udah senin kemis jiakakakakakka

    BalasHapus
  20. dulu pas masih suka naik gunung diledek pacar
    mas ngapain naik susah susah kalo cuman mau turun lagi... susah pula turunya

    BalasHapus
  21. Isih usum yo celana perang gawe munggah gunung .. :D

    BalasHapus
  22. mas tulisannya apik tenan, memberi spirit padaku yang lagi ambruk, agar kita selalu tegar menghadapi apapun, trims.

    BalasHapus
  23. The Carpenter? aku suka tuh lagu2 mereka.

    BalasHapus
  24. Jangan rusak alamku .. Lestari Alamku Lestari desaku

    BalasHapus
  25. sepertinya seru ya.. jadi Pecinta Alam itu...
    sayangnya aku tidak pernah "mencicipi" keseruan itu... hiks..hiks..

    BalasHapus
  26. yup...top bnget klo lagi ke top dan ngetop, he,,he

    BalasHapus
  27. Nice post sobat.. Siraman bagi diriku yg nyaris terpuruk dan smga aku mampu tetap berdiri dan mendaki puncak kembali.

    BalasHapus
  28. dulu jg pernah ikut pecinta alam di sma. sangat berkesan. sampe sekarang, naik gunung itu selalau berkesan buat saya.

    BalasHapus
  29. Naik-naik kepuncak gunung.. tinggi tinggi sekali... emang sebenarnya anak-anak Indonesia sejak kecil sudah dididik untuk cinta alam ya mas... tuh buktinya ada lagu itu, btw aku juga suka lagunya carpenter kok...semuanya ok.

    BalasHapus
  30. tanpa kebersamaan susah untuh meraih itu..

    BalasHapus
  31. mendaki kehidupan yang sulit dengan tabah dan sabar didukung usaha yang keras tanpa melupakan do'a kepada Sang Pencipta

    BalasHapus
  32. halah wong saya juga anak pecinta alam.. ppajanggala.blogspot.com
    JANGGALA (JANGAN GANGGU ALAM)

    BalasHapus
  33. Wah, jadi ingin naik gunung...

    BalasHapus
  34. Top of the world...
    Tempat yang konon penuh kedamaian... keindahan... karena wes cedhak nirwana (mosok..? hahahaha)

    Tapi ketahuilah ada saatnya dia marah..., marah yang membawa keseimbangan alam....

    Top banget ...nyanyi sik ah...

    BalasHapus
  35. yah..memang..walo saya baru pernah sekali naik gunung dan sampai di puncak...di lawu kala itu, say abaru nyadar menjadi tambah pede dan tambah optimis memandang hidup. makanya para pecinta alam tuh hidupnya ngak pernah takut ya..:D

    BalasHapus
  36. liat2 syair lagunya mas..Richard Carpenter..sprty foto lg top the world di puncak gunung nih..

    BalasHapus
  37. Cuman Bisa blnag TOP Artikel dh alna lagi pening... Smga Sukses kang atas post2 nya

    BalasHapus
  38. bicara gunung jadi teringat gunung kembar di jawa barat.
    :D

    BalasHapus
  39. keren ya klo bisa nyampe top of the world itu..

    lagunya jg indah,sesuai dgn tulisan mas surya,yg enak2 pasti dibajak hehe

    BalasHapus
  40. suatu kepuasan sendiri bisa mencapai Top Of The World..

    fotonya uapik mas! tapi jadul bgt yah.. hihihi

    BalasHapus
  41. Wah, ternyata suka mendaki toh mas surya...
    mas surya yg mana???

    BalasHapus
  42. Hidup memang penuh perjuang, asalkan mau semua perjuangan itu pasti ada kemerdekaan,apalagi dijalani berdua dgn org yg kita sayangi,tentunya perjuangan itu jadi indah dan penuh arti...benar nggak ya sob..he..he..

    BalasHapus
  43. lagunya bagus .. he he he
    lagu lama, yang masih asik di dengar

    BalasHapus
  44. biarkan saja cinta menyatukan kita!

    BalasHapus
  45. Lagune apik mas.. sayangnya bahasa Inggris.. hehehehehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

asyura

Tattoo

tes otak, apakah masih logis atau tidak :-)

Gunung Raung

Selaput dara dan gangguannya

Permintaan Maaf yang tak akan diterima

Kumpulan Artikel Tentang ASI

larut