ngunduh wohing pakerti
Table of Contents
Pesta adu strategi mendapatkan suara tahap pertama sudah berlalu dengan hasil yang membuat semua orang kaget, peta politik berubah, partai yang sudah percaya diripun kalangkabut, banyak para calon pengepul suara stres, dan banyak orang kehilangan pekerjaan sebagai wakil rakyat, hal itu lumrah, karena mungkin ada kesalahan dalam perjuangannya atau memang suara dia sudah tidak didengar lagi sama om Google seperti pada kontes pemilu damai yang akan berakhir beberapa hari lagi, dan bikin heran karena banyak para pemain yang malah gak keindeks sama sekali oleh si Om.
Biarlah itu tidak penting, namun yang mengherankan adalah berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh negara demi suksesnya pemilu kemarin, namun penghitungan suara dengan IT, malah kalah dengan penghitungan manual atau offline. Betapa memang nuansa perang suku dengan panah dan tombak masih kelihatan lebih indah daripada yang perang pake bom dan fosfor putih, karena memang kita masih asing dengan dunia IT, coba KPK pakai IT tentunya yang kena makin banyak pula, ketahuan juga meski KPK mau masuk ke KPU kenapa Hitungan IT kalah cepat dengan manualnya, kok endak di sadap aja dengan telpon... bwahahaha...
Kita memang akan mendownload sesuatu di masa yang akan datang ini karena kepongahan sendiri, dimana demokrasi yang tadinya indah, namun menciptakan segala yang tampak ini menjadi tak teratur, demo bebas dimana dan lain sebagainya, unduhan itu adalah munculnya sebuah rejim baru atas nama stabilitas bangsa. Karena hutang yang begitu banyaknya saat ini, maka stabilitas harus menjadi junjungan entah stabilitas ekonomi, keamanan maupun stabilitas pendapatan negara. Untuk masalah pendapatan sendiri tentunya siap-siap saja para jelata untuk di serap darahnya untuk biaya pembayaran hutang.
Namun tenang aja, bukankah sudah terbiasa dengan hal itu semua, selamat berjuang....mari kita mengunduh wohing pakerti masing-masing, semoga sukses selalu...
kapan ya politik di indonesia jadi bener?
serasa memasuki panggung Kethoprak atau wayang orang saja mas...
maksudnya bahasa Jawanya lho
njawani banget
itu toh artinya.
"Kurang koordinasi, kurang pengawasan, dan kurang inovatif"
Wohe (Buah/Hasilnya) :
"Pelaksanaan acak-kadul (DPT), Penghitungan Lambat.
Semoga Pilpres lebih baik.. semoga mau belajar dan berubah.
Kok banyak yg ke indeks ya?
Yang terpenting justru terletak pada adanya kesungguhan untuk "Hamemayu Ayuning Bawono Langgeng"
ada peringatan :
warning: array_shift() [function.array-shift]: The argument should be an array in /home/suryaden/public_html/sites/all/modules/ajax_comments/ajax_comments.module on line 109.
roaming klo dah bhs jawa...hahahahah
memetik hasil buah? lah aku gak nanam loh, tanah aja udh susah apalg buah :D
tp yg pasti klo kita bekrja dgn giat pasti dpt hasil yg baik, gaji naik misalnya, kalo aku yg magabut alias makan gaji buta gini dapet apa yaa... *mikir dgn srius*
"Ngunduh keloning duwur jati"
Wahahahahahaaa............serius temen sih Kang?? Lagi ga iso mikir iki.
Tapi arep piye-piye yo koyo ngono emang yang terjadi. Semua akan kembali pada diri kita sendiri.
1. Menandatangani projek2 yang banyak duitnya
2. Menggusur pemukinan 'kumuh' dan pasar tradisional diganti gedung pencakar langit dan mall-mall
3. Mencari pinjaman 'lunak' buat menambah hutang yang kian menumpuk
4. Menyusun kabinet dari kelompok yang mendukung ketiga program diatas
Soale dana buat nanem pakarti kemarin uakeh jadi biar cepet ngunduh wohnya ya pake cara2 itu jia..h.a..ha.
namanya gdenarayana.com xixixixixi
kayanya hutang ndak bakalan bisa lunas...heheheh, klo numpuk pasti iya...hihihi
Pakertiku kira2 gimana yach selama ini? *merenung kepojokkan*
Lali aku, wis nglakoni pekerti utung yo...??
Ngunduh pakertine wong liyo oleh ora yo...???Po pakertimu wae tak unduh'e...?? he..he...
Gak ding, gak ketahuan....bejad po gak pekertimu...kwakkk...kkk....
Memang kalau kita ingin memperoleh hasil yang baik maka saat ini kita harus menanam kebaikan pula... Jika kita ingin berhasil maka saat ini kita harus mau berusaha...