reformasi deadlock
Barangkali saat ini kita sudah tidak peduli atau perhatian terhadap asal muasal kekacauan, kekisruhan, kebingungan bahkan kemurtadan terhadap gerakan reformasi pada tahun 1998. Barangkali juga kita sudah tidak peduli dengan apa maunya para penguasa yang duduk manis di kursi empuk dan menciptakan akrobat-akrobat politik beraroma syahwat kekuasaan maupun syahwat memperkaya diri sendiri. Barangkali kita juga sudah tidak pernah peduli dengan jumpalitannya saudara-saudara kita yang kurang beruntung dan sengaja untuk dimiskinkan untuk kemudian dijadikan sansak latihan para jagoan berseragam atas nama kebersihan, keteraturan, ketertiban bahkan didakwa memiliki kontribusi dalam kekotoran dan musibah banjir yang menimpa permukiman-permukiman mewah apalagi yang kumuh. Barangkali kita sudah tidak peduli lagi apa yang disuarakan partai politik bahkan siapa orang yang diusungnya untuk menjadi aktor baru pesulap politik dan pengkayaan kelompok tertentu yang sebelumnya menjadi gelandangan politik dan sudah dimasukkan dalam recycle bin dunia perideologian dan wacana perubahan.
Barangkali kita adalah orang yang sangat teramat mulia budi pekertinya sehingga dengan rela dan ikhlas memaafkan bahkan melupakan siapa dan untuk apa jeratan kemiskinan dan kesulitan ekonomi saat ini, hingga melihat masalah kemiskinan ekonomi dan paradigma kepragmatisan yang berkembang saat ini sebagai sebuah idea yang tidak terbantahkan, daripada mati kelaparan secara konyol di lumbung padi yang menjadi laboratorium konglomerat penjual pupuk sekaligus racun tanah, beras dan para petani. Duhai sedih dan kelamnya sinyal reformasi dan perubahan yang menuju kearah kebaikan kita semua.
Betapa kata demokrasi sudah menjadi benda yang aneh dan beraroma busuk di hidung kita, dan membuat semua mata dan senyum menjadi sinis bahkan mencemoohkannya....
Proses instalasi yang halus dan meyakinkan seperti ketika menginstal Ubuntu Linux versi teranyar maupun yang versi 6, terjadi sekaligus berbarengan dan berbanding terbalik dengan proses reformasi perbaikan bangsa ini, sehingga tidak menghasilkan sebuah reformasi yang menggelinjang dan memuaskan hasrat rakyat banyak. Pemiskinan terstruktur dalam politik, pendidikan maupun ekonomi yang membuahkan masyarakat yang apolitis pada masa Orba masih sangat berkesan positif dan ditambah dengan para reformis gadungan yang mengacaukan derap langkah reformasi dalam mengorganisir serta mengembangkan partisipasi aktif masyarakat untuk memiliki kesadaran kiritis. Berimbas pada usaha politikus dan kaum muda yang baru terjun dalam politik untuk meyakinkan masyarakat dengan bermodalkan idealisme dan komitmen. Betapa moralitas dan idealisme baru dibenturkan dengan minimnya dukungan masyarakat, yang memang sudah dibuat apathis politik. Oh betapa suksesnya proses pembangunan "Floating Mass" massa mengambang yang berkelanjutan...
Satu dekade reformasi tetap tidak mengubah institusi partai politik, kaum muda kritis yang terjun harus tunduk pada hegemoni dalam mekanisme-mekanisme oligarkhis yang diduduki oleh penguasa tua yang konservatif. Mereka yang muda akan terdepak dan kader terbaik tidak pernah lahir, karena cenderung lebih membuka diri kepada pendatang yang membawa rupiah untuk membeli secara cash pada saat pemilihan-pemilihan di daerah, sementara kader-kader muda hanya dijadikan tim sukses dan sendiko dawuh (harus patuh).
Ruang pembaharuan demokratisasi bagai kaum muda sangat dipersempit hingga tidak bisa bersuara. Keluarnya Undang-undang hasil tarik ulur partai-partai yang sudah kuat plus politik uang dengan isi jebakan-jebakan prosedural pelindung kelompok-kelompok tertentu sangatlah menggencet kaum politikus muda kepada dilema untuk meloncat ke partai besar meski tidak senang dengan pemimpinnya ataukah menunggu saja dalam kepusingan dan resolusi-resolusinya sendiri.
Sementara kita semampunya dapat membuat resolusi-resolusi dan agenda-agenda untuk kehidupan dan berusaha untuk memberikan yang terbaik pada keluarga, lingkungan masyarakat sekitar secara arif sebagai sumbangan nyata pada kehidupan berbangsa untuk bergerak menuju perbaikan dalam aras kekritisan yang tertatih-tatih.... seperti google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini.... huahaha...
Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009
Barangkali kita adalah orang yang sangat teramat mulia budi pekertinya sehingga dengan rela dan ikhlas memaafkan bahkan melupakan siapa dan untuk apa jeratan kemiskinan dan kesulitan ekonomi saat ini, hingga melihat masalah kemiskinan ekonomi dan paradigma kepragmatisan yang berkembang saat ini sebagai sebuah idea yang tidak terbantahkan, daripada mati kelaparan secara konyol di lumbung padi yang menjadi laboratorium konglomerat penjual pupuk sekaligus racun tanah, beras dan para petani. Duhai sedih dan kelamnya sinyal reformasi dan perubahan yang menuju kearah kebaikan kita semua.
Betapa kata demokrasi sudah menjadi benda yang aneh dan beraroma busuk di hidung kita, dan membuat semua mata dan senyum menjadi sinis bahkan mencemoohkannya....
Proses instalasi yang halus dan meyakinkan seperti ketika menginstal Ubuntu Linux versi teranyar maupun yang versi 6, terjadi sekaligus berbarengan dan berbanding terbalik dengan proses reformasi perbaikan bangsa ini, sehingga tidak menghasilkan sebuah reformasi yang menggelinjang dan memuaskan hasrat rakyat banyak. Pemiskinan terstruktur dalam politik, pendidikan maupun ekonomi yang membuahkan masyarakat yang apolitis pada masa Orba masih sangat berkesan positif dan ditambah dengan para reformis gadungan yang mengacaukan derap langkah reformasi dalam mengorganisir serta mengembangkan partisipasi aktif masyarakat untuk memiliki kesadaran kiritis. Berimbas pada usaha politikus dan kaum muda yang baru terjun dalam politik untuk meyakinkan masyarakat dengan bermodalkan idealisme dan komitmen. Betapa moralitas dan idealisme baru dibenturkan dengan minimnya dukungan masyarakat, yang memang sudah dibuat apathis politik. Oh betapa suksesnya proses pembangunan "Floating Mass" massa mengambang yang berkelanjutan...
Satu dekade reformasi tetap tidak mengubah institusi partai politik, kaum muda kritis yang terjun harus tunduk pada hegemoni dalam mekanisme-mekanisme oligarkhis yang diduduki oleh penguasa tua yang konservatif. Mereka yang muda akan terdepak dan kader terbaik tidak pernah lahir, karena cenderung lebih membuka diri kepada pendatang yang membawa rupiah untuk membeli secara cash pada saat pemilihan-pemilihan di daerah, sementara kader-kader muda hanya dijadikan tim sukses dan sendiko dawuh (harus patuh).
Ruang pembaharuan demokratisasi bagai kaum muda sangat dipersempit hingga tidak bisa bersuara. Keluarnya Undang-undang hasil tarik ulur partai-partai yang sudah kuat plus politik uang dengan isi jebakan-jebakan prosedural pelindung kelompok-kelompok tertentu sangatlah menggencet kaum politikus muda kepada dilema untuk meloncat ke partai besar meski tidak senang dengan pemimpinnya ataukah menunggu saja dalam kepusingan dan resolusi-resolusinya sendiri.
Sementara kita semampunya dapat membuat resolusi-resolusi dan agenda-agenda untuk kehidupan dan berusaha untuk memberikan yang terbaik pada keluarga, lingkungan masyarakat sekitar secara arif sebagai sumbangan nyata pada kehidupan berbangsa untuk bergerak menuju perbaikan dalam aras kekritisan yang tertatih-tatih.... seperti google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini.... huahaha...
Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009
Pesen tempat sik ah
BalasHapusBwahahahahaha...akhirnya oleh juga....
BalasHapusBerulangkali saya menmukan kata "syahwat" dalam setiap tulisan di blog ini, apakah yang empunya blog ada masalah dengan syahwat?? hahahaha
Kaum muda gak boleh tunduk dengan pembelengguan2 jadul macam gitu, sudah saat Indonesia dipimpin oleh generasi muda yang penuh semangat pembaharuan, bukan sekedar meneruskan yang sudah ada...
salam hangat selalu
Koment opo enak'e? Aku ra iso politik mergane.. Saia cuma Blogger Repot, hehehe..
BalasHapusangin reformasi tidak merubah arah kapal demokrasi indonesia. demokrsi indonesia masih mengandalkan demokrasi massa dan patron-klien.
BalasHapusbagaimana proses yang dijalani hingga tulisan rapi seperti ini bisa menghiasi blog kang mas?
BalasHapussudah saatnya yg muda bangkit menggantikan yang tua jika ingin perubahan di negri ini.
keep smile, force etc
wkwkwkwkwkwkwk... kasus yang lagi hangat memang pemanfaatkan gairah muda terkait dengan gembargembor perang kampanye saat ini. yang muda yang berdikari gejolaknya akan semakin menipis jika kesempatan digadaikan untuk hal2 yang sifatnya politik praktis, reformasi merupakan vibrasi penting negeriku paling seksi indonesia ini, namun jika tidak ada keberimbangan dari semangat kawula mudanya, yang terjadi adalah mlempemnya perubahan ke arah yang lebih baik. perlu diyakini bahwa yang muda yang pegang kendali.
BalasHapusmodar! pidato ra nyambung! luweh! turu sikik ngenteni komenge tekan 235. *nggrok*
crotts
dadi intine mung pengen ngandakke yen gmail mbi blogspot lagi crash? (lmao)
BalasHapusGak perlu bicara masalah demokrasi, karena demokrasi sendiri bukannya single penaccea, bahkan winston churchil pernah mengatakan bahwa demokrasi bukannya the best form of government suitable for all nation, karena demokrasi adalah sebentuk proses yang membutuhkan waktu lama untuk suatu negara agar bisa memformat demokrasi kayak apa yang cocok.
BalasHapusIndonesia is one of nation, yang masih terseok-seok mencoba menegakkan demokrasi meskipun dengan cara sikut-sikutan. Pengebirian politikus-politikus muda dan money politik yang sepertinya sudah menjadi tradisi.
Jangan-jangan sampeyan saya ngomong sama caleg ini..hehehe..masih gentayangan malem2 ini..
lumayan, akhirnya berhasil menduduki posisi 10 besar di postingan ini. oot mode on
BalasHapusPostingan ramesan, semua ada...
BalasHapusRenyah, segar, kenyang...
Dinamis, seperti kutu loncat.
Sukses buat Mas Suryaden
salut kali aku bah sama gaya nulis kang surya ini
BalasHapusGimana reformasi mau berhasil kalo lokomotif dan gerbong reformasi (aktifis dan mahasiswa) disingkirkan oleh preman2 berbaju merah yg dipimpin seorang ibu rumah tangga?
BalasHapushoOh setuju sama kang joell...
BalasHapustrade mark mu
syahwat yang menggelinjang wkekwkekwkew...
hiks...bang surya kalo bicara tentang politik dan syahwat memang mantafffffff
BalasHapusSudah lengkap ulasannya, nanti malah salah kaprah kalo aku koment2 ngga jelas hehehe
dunia politik yah...seringnya aku pilih golput tuh..tapi tetep boleh kasih masukan yah..kalau pengen berpolitik..jangan berpolitik! nah loh, gimana tuh..yah maksudku, jadi kaya narator saja ato komentator.. bukannya kebanyakan komentator orang yang sudah pensiun di dunia yang dikomentari kan? hehe jadi jika ingin ngomong politik ya pensiun dulu jadi politikus, bener bang?
BalasHapusbaca postingan ini mirip saat membaca pemikiran Soe Hok Gie.. ada kemarahan dlm bahasa yg begitu eufimis tetapi sarat pesan.
BalasHapussikap saya, mencoba selalu melihat gelas setengah penuh..;)
pusing kaLO mikirin politik mah! memang aburadul alis dedel duwel. yang jadi masalah bagsa saat ini, bagai mana membenahi system pemerintahan yang reliable dan yang mementingkan nasib bangsa, bukan perut mereka. good post!
BalasHapusjadi kesimpulannya mas suryaden milih partai mana nih..? (frontal mode: ON)
BalasHapushehe..
aktivis 98 masih banyak yang tetap pegang kepentingan bangsa mas cuma sekarang ini tidak masuk di dunia politik praktis. aku yakin waktu akan menjawab keresahan kita ini. wuih sok ngerti :):)
BalasHapusyup betul kalo mikirin politik. kalo mereka udah duduk senang2 di senayan, dapet mobil baru, rumah dinas baru, duit banyak, maka mereka lupa ma rakyat tertindas
BalasHapushttp://attayaya.blogspot.com/2008/07/defenisi-politikus.html
Penguasa butuh ruang gerak yang longgar agar dapat terus "melindungi (?)" bangsa ini. Setiap gerakan "makar = tidak sejalan dengan kebijakan penguasa) harus diberangus, meski dengan cara halus.
BalasHapusMasyarakat dibuat ngambang di awang2awang dengan janji2 palsu dan kosong, pengalihan isu, dan sebagainya dan sebagainya.....
MUMet mikirke wong duwuran, kewolak-walik...!! harusnya mereka yang memikirkan masyarakat bawah, bukannya seperti sekarang masyarakat dibuat puyeng dnegan tingkah polah si "hama wereng = penguasa sesat"
harus diakui aku belum merasakan 'kenikmatan' dari reformasi stagnan. Gak peduli lah dgn reformasi2 yg penting cari duit gampang aja deh.....
BalasHapusaduuuuh..berat materinya.....heheheheh
BalasHapusreformasi sudah kehilangan detektor untuk mengkritisi lokomotifnya sendiri yang di tumpangin banyak pencopet...
BalasHapusEra reformasi berarti masih belum bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi.
BalasHapuslho, pak..kok google dan blogspot dibawa2 sih?
BalasHapusoalah....si bapak....bapak....
pidatonya berapi2 buangetttsss...
numpang kumment ajalah
BalasHapusAmin, Dimulai dari yang kecil dan sekarang :D
BalasHapusanda termasuk kader muda yang hanya dijadikan tim sukses dan sendiko dawuh (harus patuh) kah?
BalasHapusudah, ganti aja sama revolusi, amputasi satu generasi.... :)
pantesan follower saya ilang tiga, google/blogger lagi crash jah?!
BalasHapuswake up youth of the nation!!!!
dipanggil tuh sama si aden...
iya sih mikirin politik males mas, mendingan mikirin blog yg mulai agak2 crash nih hihi followers yg ilang tiba2, template yg mulai susah didonlot :D
BalasHapuskosek kosek, iki yang punya lagi kebingungan kah?kok abis baca postingannya, ada kata "syahwat" spt yang ditulis Tukang Nggunem, trs dari kanca-kanca yang lainnya, trs bisa smp instalasi ubuntu segala, dan yang lainnya.bwakakaka
BalasHapuskowe ngopo jeh om?dolan wae yuk neng angkringan ugm ngarep e kantor pos kae lho :D
mas Surya,,
BalasHapusSendiko dawuh
kulo sendiko dawuh kemawon
lha wong disini kok pada teriak-teriak
opo to demokrasi itu??
dari tadi aku jan gak mudeng
Demokrasi mati??
lho kapan lahirnya??
Siapa simboknya
Siapa boponya??
Aku mau nglayat dulu yo
kasihan si Demokrasi mati..
komentar terakhirkah..hehehe...salam kenal
BalasHapustaun 2012 kiamat kok pak ... jadi ga bakalan ada lagi kerusuhan kekisruhan dan pemimpin yg serakah kekuasaan (lmao)
BalasHapusbgus nich posting, coppast dulu ach ...
BalasHapusbaru baca dirumah
salam hangat.
wah postingan kamu mantap bangat....
BalasHapusmoga postingan kamu dibaca oleh para elite politik yang kamu bilang duduk manis.diatas penderitaan orang banyak....
aq salut ma kamu....
god luck teman...
Demokrasi tidak indonesia di dunia pun sama...hanya teori yang benar kalau udah dalam pelaksanaanya langsung ceng melenceng...he..he..he..
BalasHapusJara nemu penulis yang punya semangat berapi-api kayak kang surya...tambah salut aja gw ama blogger politik yang satu ini....enak dibacanya selalu membela yang lemah dan menghujat yang kuat
BalasHapusTerus berkarya Bos...
wah ikutan nampang aj nih...hihihihi
BalasHapuspolitik membuatku sakit kepala, orang yang menyuarakan perubahan apakah karena ingin membela rakyat atau ingin duduk manis sebagai bagian dari penguasa.
BalasHapuswah berat nih mas temanya ... :D
hmm. bener juga mas. kaykny belum beranjak dari order baru ya. yang mudah masih di anggap cetek
BalasHapustulisannya bagus sekali...
BalasHapustulisaan yang makin "gemuk"
BalasHapusmbuat yang mbaca makin "kurus" karena harus "mikir"
kalau mau masuk sebuah perkampungan dan ditanyakan enak mana antara reformasi dan orba. orang sekampung akan njawab kompak ya enak jaman orba.....
BalasHapusreformasi kebablasan. pemuas nafsu syahwat yang keterlaluan malah bikin yang punya sahwat melek merem, malah ngga akan pernah sampe klimaks...
kalau orang biasa bilang nafsu gede tenaga kurang. ini malah tenaga gede nafsu kurang..hehe
ya, kita memang terlalu pemaaf, antara pemaaf atau pikun...
BalasHapussudah seharusnya anak muda molai menggelijang...
wah selektif dan teliti sekali sampean hahaha
BalasHapustertarik ama kata kata terakhir bang surya "seperti google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini...." bener tuh saking repotnya email dari temen saya nggak sampe sampe hingga hari ini.akhirnya dia kasih tau sendiri apa isi emailnya
BalasHapuspolotik uyy....pucing mikirin politik...
BalasHapuskagak nyampe otak ku hihihihihi...
Mas.. paduan kata2 mas emang top abis.. sampe2 ada kata2 installasi ubuntu..
BalasHapusBener juga mas.. installasi ubuntu ternayar berbanding terbalik dengan keadaan reformasi sekarang..
yang muda atau yang tua gak masalah sih bang bagi saya, yang penting bisa membawa lebih baik dari "rezim" ini ....
BalasHapustapi kalau bisa yang muda, karena lebih bergairah di atas ranjang "revolusi" ...... sedangkan yang tua rawan ejakulasi dini... huaaaaaaaaa
demokrasi tidak akan pernah menjadi jalan pintas yang membawa kemakmuran seketika. demokrasi itu jalan terjal. jadi ya memang harus ada perjuangan2 berat!
BalasHapustetap bingung aku kalau untuk politik..
BalasHapuskemarin liat kertas pemilu leg, makin bingung aku..
hahahahaha
semangat ya kang..
@ Tukang Nggunem : sukses... toss
BalasHapus@ gajah_pesing : wahaha...
@ ciwir : gak beda ya...
@ nirmana : diemin aja dulu...
@ Senoaji : turu teros...
@ bIAz : kekeke...
@ mama hilda : bukan ma..
@ antown : toss mas..
@ marsudiyanto : nuwun pak...
@ Medan Blogger : hadooh..
@ Pencerah : kekeke...
@ Cebong Ipiet : waks...
@ Atca : gak papa..
@ ADVINTRO : gol 212 haha..
@ astrid savitri : aku isih bingung gelasmu...
@ dede : iya..
@ wahyu : bonaparte aja...
@ wewarna : hanya waktu...
@ attayaya : kakaka...
@ IjoPunkJutee : mantab bro
@ Jokky Whylantoro : amin
@ Susy Ella : bikin enteng aja
@ gus : dan rampok...
@ Edi Psw : belom mas...
@ Sang Cerpenis : siram air
@ meylya : ckckckck...monggo
@ Cak Win : iya cak
@ my : akakaka...
@ priandhani : samo-samo mas
@ Linda Belle : ada ahlinya kok
@ ipanks : sesok ya..
@ Itik Bali si Cantik Maut : jangan telat ya
@ fajarseraya : kembali mas
@ aRai : hati-hati juga saya
@ cenya95 : dibungkus?
@ www.katobengke.com: siyap
@ Baka Kelana : ngingetin aja mas
@ tiyo avianto : jepret..
@ J O N K : dihadapan kita loh
@ nugraha : msih jalan di tempat
@ casual cutie : siyang mbak
@ elly.s : wakaka..
@ mas icang : jangan salah lihat loh
@ grubik : kakaka...
@ genthokelir : daripada di kepruk mas
@ dwinacute : kekeke...
@ ' Li ' : santei-santei ..
@ Danta: cocok ya
@ perlawanan hati : haahahaha...
@ Haris Firdaus : dan berliku juga...
@ rampadan : hayo semangat juga...
walah.. kok aku ketinggalan postingan ini...
BalasHapuscoblos itunya ....
wong politikus2 kita ini pada gendeng semua e (doh)
sy kurang ngerti ttg politik nih..jd sdkt bingung..sepertinya memang lg crash mas..
BalasHapusfakta
BalasHapussekarang ini kita lebih mementingkan blogging daripada politik
hahahaha
dalam politik sepertinya harus ada yang mengorbankan, dan yang di korbankan
BalasHapus*walah ngemeng epe*
:)
yaaahhh.....aku mau ngomong apa yah....soale semua itu sudah seperti penyakit kronis yang nggak sembuh2....seperti makanan basi yang dipanasin lagi....
BalasHapusYg jelas buat para pemenangnya, baik di legislatif dan eksekutif, pasti mengalami "ORGASME POLITIK"....nikmaaaat....cleguk!!!
He..he.. bener banget tuh Kang Sur, minimal buat keluarga ya kang.
BalasHapusWah pusing juga kalau mikirin tuh pejabat2 negeri ini :D ckckckck ...
BalasHapusTapi aku baru tahu, emang google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini .... Ckckckckckck ...
Peace Bro :D
politik itu penuh intrik licik dan hanya memikirkan diri sendiri, makanya saya gak suka sama dunia politik.
BalasHapusMantep nie ulasannya...mantan aktivis ya mas?
BalasHapusaku sampe baca 2x untuk mencerna tulisan ini. maklum deh blogwalking di jam 2an saat mata ngantuk dan kerjaan kantor ribet.
BalasHapusdan akhirnya aku hanya bisa berkomentar, untuk diriku sendiri, selama aku masih bisa makan dan nabung utk hari esok, semua sudah cukup :D
ga peduli dengan politik, ekonomi, dan semuanya, tapi aku masih peduli dengan sesama. aku masih menaruh hati untuk orang-orang susah :)
duh... daku bingung mau komentar apaan neh.. dah kubaca dan kupahami ndak paham2 hehehe... :D
BalasHapusKalo mengikuti polah dan tingkah politikus kita bisa jadi tikus benaran ...
BalasHapusMending jadi tikus langsung dari pada memulai jadi politikus yang nantinya jadi tikus
huahaaa...
Salam KoMpaaaK
yo kawula muda yang kompak, jangan mau diklecein sama para belalang tua yang sudah rapuh otak itu....
BalasHapussamaxxx, no idea neh kang...hihihi
BalasHapuslagi baca - baca situasi mau nyontreng :D
sepertinya semuanya memiliki ENERGI. ketika energi refoemasi masih banyak; maka pengusungnya dgak pernah berhenti sekedar berbicara reformasi;
BalasHapusdeadlock berarti energi sudah/hampir habis (karena ada tawaran lain misalnya)
pesawat sukhoi aja kena lock, apalagi reformasi
BalasHapusWehehehe...komentarnya sudah lengkap dari teman-teman diatas... aku ikut ngeramein sajaaa............ Yaaaaaaaaaaaaaaa.....
BalasHapussetujuuu,kang sur..mari bikin resolusi untuk diri sendiri dulu..pusing ngeliatin banner-banner caleg di jalanan..
BalasHapuswedew... sejenis syahwat juga ya...??
BalasHapusHa..ha... saat ini lagi banjir syahwat kekuasaan.
10 tahun lebih reformasi berjalan, belum banyak yg dirasakan rakyat akar rumput. bakal caleg sejak awal menyodorkan program yg indah dan manis. Yg terjadi kemudian setelah sampai di senayan .... banyak yg merasa jadi raja-raja kecil. lupa pada tugas sebagai wakilnya rakyat
BalasHapustapi ngomong2 bang surya caleg dr mana ya ...
kalau deadlock ya voting.
BalasHapusvoting kacau ya lobi.
lobi ruwet ya voting lagi.
eh, kok mbulet ya?
koyone google group pancen lagi sering error nganti saiki.
BalasHapusBalek lagi bosss liat komen :D
BalasHapusseru seru komennya
BalasHapus