reformasi deadlock

kacau balau reformasi amis busuk politik keparat blog suryaden gila mesum gadungan pengacau harapan hidup green side messageBarangkali saat ini kita sudah tidak peduli atau perhatian terhadap asal muasal kekacauan, kekisruhan, kebingungan bahkan kemurtadan terhadap gerakan reformasi pada tahun 1998. Barangkali juga kita sudah tidak peduli dengan apa maunya para penguasa yang duduk manis di kursi empuk dan menciptakan akrobat-akrobat politik beraroma syahwat kekuasaan maupun syahwat memperkaya diri sendiri. Barangkali kita juga sudah tidak pernah peduli dengan jumpalitannya saudara-saudara kita yang kurang beruntung dan sengaja untuk dimiskinkan untuk kemudian dijadikan sansak latihan para jagoan berseragam atas nama kebersihan, keteraturan, ketertiban bahkan didakwa memiliki kontribusi dalam kekotoran dan musibah banjir yang menimpa permukiman-permukiman mewah apalagi yang kumuh. Barangkali kita sudah tidak peduli lagi apa yang disuarakan partai politik bahkan siapa orang yang diusungnya untuk menjadi aktor baru pesulap politik dan pengkayaan kelompok tertentu yang sebelumnya menjadi gelandangan politik dan sudah dimasukkan dalam recycle bin dunia perideologian dan wacana perubahan.

Barangkali kita adalah orang yang sangat teramat mulia budi pekertinya sehingga dengan rela dan ikhlas memaafkan bahkan melupakan siapa dan untuk apa jeratan kemiskinan dan kesulitan ekonomi saat ini, hingga melihat masalah kemiskinan ekonomi dan paradigma kepragmatisan yang berkembang saat ini sebagai sebuah idea yang tidak terbantahkan, daripada mati kelaparan secara konyol di lumbung padi yang menjadi laboratorium konglomerat penjual pupuk sekaligus racun tanah, beras dan para petani. Duhai sedih dan kelamnya sinyal reformasi dan perubahan yang menuju kearah kebaikan kita semua.

Betapa kata demokrasi sudah menjadi benda yang aneh dan beraroma busuk di hidung kita, dan membuat semua mata dan senyum menjadi sinis bahkan mencemoohkannya....

Proses instalasi yang halus dan meyakinkan seperti ketika menginstal Ubuntu Linux versi teranyar maupun yang versi 6, terjadi sekaligus berbarengan dan berbanding terbalik dengan proses reformasi perbaikan bangsa ini, sehingga tidak menghasilkan sebuah reformasi yang menggelinjang dan memuaskan hasrat rakyat banyak. Pemiskinan terstruktur dalam politik, pendidikan maupun ekonomi yang membuahkan masyarakat yang apolitis pada masa Orba masih sangat berkesan positif dan ditambah dengan para reformis gadungan yang mengacaukan derap langkah reformasi dalam mengorganisir serta mengembangkan partisipasi aktif masyarakat untuk memiliki kesadaran kiritis. Berimbas pada usaha politikus dan kaum muda yang baru terjun dalam politik untuk meyakinkan masyarakat dengan bermodalkan idealisme dan komitmen. Betapa moralitas dan idealisme baru dibenturkan dengan minimnya dukungan masyarakat, yang memang sudah dibuat apathis politik. Oh betapa suksesnya proses pembangunan "Floating Mass" massa mengambang yang berkelanjutan...

Satu dekade reformasi tetap tidak mengubah institusi partai politik, kaum muda kritis yang terjun harus tunduk pada hegemoni dalam mekanisme-mekanisme oligarkhis yang diduduki oleh penguasa tua yang konservatif. Mereka yang muda akan terdepak dan kader terbaik tidak pernah lahir, karena cenderung lebih membuka diri kepada pendatang yang membawa rupiah untuk membeli secara cash pada saat pemilihan-pemilihan di daerah, sementara kader-kader muda hanya dijadikan tim sukses dan sendiko dawuh (harus patuh).

Ruang pembaharuan demokratisasi bagai kaum muda sangat dipersempit hingga tidak bisa bersuara. Keluarnya Undang-undang hasil tarik ulur partai-partai yang sudah kuat plus politik uang dengan isi jebakan-jebakan prosedural pelindung kelompok-kelompok tertentu sangatlah menggencet kaum politikus muda kepada dilema untuk meloncat ke partai besar meski tidak senang dengan pemimpinnya ataukah menunggu saja dalam kepusingan dan resolusi-resolusinya sendiri.

Sementara kita semampunya dapat membuat resolusi-resolusi dan agenda-agenda untuk kehidupan dan berusaha untuk memberikan yang terbaik pada keluarga, lingkungan masyarakat sekitar secara arif sebagai sumbangan nyata pada kehidupan berbangsa untuk bergerak menuju perbaikan dalam aras kekritisan yang tertatih-tatih.... seperti google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini.... huahaha...

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Komentar

  1. Bwahahahahaha...akhirnya oleh juga....

    Berulangkali saya menmukan kata "syahwat" dalam setiap tulisan di blog ini, apakah yang empunya blog ada masalah dengan syahwat?? hahahaha

    Kaum muda gak boleh tunduk dengan pembelengguan2 jadul macam gitu, sudah saat Indonesia dipimpin oleh generasi muda yang penuh semangat pembaharuan, bukan sekedar meneruskan yang sudah ada...

    salam hangat selalu

    BalasHapus
  2. Koment opo enak'e? Aku ra iso politik mergane.. Saia cuma Blogger Repot, hehehe..

    BalasHapus
  3. angin reformasi tidak merubah arah kapal demokrasi indonesia. demokrsi indonesia masih mengandalkan demokrasi massa dan patron-klien.

    BalasHapus
  4. bagaimana proses yang dijalani hingga tulisan rapi seperti ini bisa menghiasi blog kang mas?

    sudah saatnya yg muda bangkit menggantikan yang tua jika ingin perubahan di negri ini.
    keep smile, force etc

    BalasHapus
  5. wkwkwkwkwkwkwk... kasus yang lagi hangat memang pemanfaatkan gairah muda terkait dengan gembargembor perang kampanye saat ini. yang muda yang berdikari gejolaknya akan semakin menipis jika kesempatan digadaikan untuk hal2 yang sifatnya politik praktis, reformasi merupakan vibrasi penting negeriku paling seksi indonesia ini, namun jika tidak ada keberimbangan dari semangat kawula mudanya, yang terjadi adalah mlempemnya perubahan ke arah yang lebih baik. perlu diyakini bahwa yang muda yang pegang kendali.

    modar! pidato ra nyambung! luweh! turu sikik ngenteni komenge tekan 235. *nggrok*

    crotts

    BalasHapus
  6. dadi intine mung pengen ngandakke yen gmail mbi blogspot lagi crash? (lmao)

    BalasHapus
  7. Gak perlu bicara masalah demokrasi, karena demokrasi sendiri bukannya single penaccea, bahkan winston churchil pernah mengatakan bahwa demokrasi bukannya the best form of government suitable for all nation, karena demokrasi adalah sebentuk proses yang membutuhkan waktu lama untuk suatu negara agar bisa memformat demokrasi kayak apa yang cocok.

    Indonesia is one of nation, yang masih terseok-seok mencoba menegakkan demokrasi meskipun dengan cara sikut-sikutan. Pengebirian politikus-politikus muda dan money politik yang sepertinya sudah menjadi tradisi.

    Jangan-jangan sampeyan saya ngomong sama caleg ini..hehehe..masih gentayangan malem2 ini..

    BalasHapus
  8. lumayan, akhirnya berhasil menduduki posisi 10 besar di postingan ini. oot mode on

    BalasHapus
  9. Postingan ramesan, semua ada...
    Renyah, segar, kenyang...
    Dinamis, seperti kutu loncat.
    Sukses buat Mas Suryaden

    BalasHapus
  10. salut kali aku bah sama gaya nulis kang surya ini

    BalasHapus
  11. Gimana reformasi mau berhasil kalo lokomotif dan gerbong reformasi (aktifis dan mahasiswa) disingkirkan oleh preman2 berbaju merah yg dipimpin seorang ibu rumah tangga?

    BalasHapus
  12. hoOh setuju sama kang joell...
    trade mark mu
    syahwat yang menggelinjang wkekwkekwkew...

    BalasHapus
  13. hiks...bang surya kalo bicara tentang politik dan syahwat memang mantafffffff
    Sudah lengkap ulasannya, nanti malah salah kaprah kalo aku koment2 ngga jelas hehehe

    BalasHapus
  14. dunia politik yah...seringnya aku pilih golput tuh..tapi tetep boleh kasih masukan yah..kalau pengen berpolitik..jangan berpolitik! nah loh, gimana tuh..yah maksudku, jadi kaya narator saja ato komentator.. bukannya kebanyakan komentator orang yang sudah pensiun di dunia yang dikomentari kan? hehe jadi jika ingin ngomong politik ya pensiun dulu jadi politikus, bener bang?

    BalasHapus
  15. baca postingan ini mirip saat membaca pemikiran Soe Hok Gie.. ada kemarahan dlm bahasa yg begitu eufimis tetapi sarat pesan.

    sikap saya, mencoba selalu melihat gelas setengah penuh..;)

    BalasHapus
  16. pusing kaLO mikirin politik mah! memang aburadul alis dedel duwel. yang jadi masalah bagsa saat ini, bagai mana membenahi system pemerintahan yang reliable dan yang mementingkan nasib bangsa, bukan perut mereka. good post!

    BalasHapus
  17. jadi kesimpulannya mas suryaden milih partai mana nih..? (frontal mode: ON)
    hehe..

    BalasHapus
  18. aktivis 98 masih banyak yang tetap pegang kepentingan bangsa mas cuma sekarang ini tidak masuk di dunia politik praktis. aku yakin waktu akan menjawab keresahan kita ini. wuih sok ngerti :):)

    BalasHapus
  19. yup betul kalo mikirin politik. kalo mereka udah duduk senang2 di senayan, dapet mobil baru, rumah dinas baru, duit banyak, maka mereka lupa ma rakyat tertindas

    http://attayaya.blogspot.com/2008/07/defenisi-politikus.html

    BalasHapus
  20. Penguasa butuh ruang gerak yang longgar agar dapat terus "melindungi (?)" bangsa ini. Setiap gerakan "makar = tidak sejalan dengan kebijakan penguasa) harus diberangus, meski dengan cara halus.

    Masyarakat dibuat ngambang di awang2awang dengan janji2 palsu dan kosong, pengalihan isu, dan sebagainya dan sebagainya.....

    MUMet mikirke wong duwuran, kewolak-walik...!! harusnya mereka yang memikirkan masyarakat bawah, bukannya seperti sekarang masyarakat dibuat puyeng dnegan tingkah polah si "hama wereng = penguasa sesat"

    BalasHapus
  21. harus diakui aku belum merasakan 'kenikmatan' dari reformasi stagnan. Gak peduli lah dgn reformasi2 yg penting cari duit gampang aja deh.....

    BalasHapus
  22. reformasi sudah kehilangan detektor untuk mengkritisi lokomotifnya sendiri yang di tumpangin banyak pencopet...

    BalasHapus
  23. Era reformasi berarti masih belum bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
  24. lho, pak..kok google dan blogspot dibawa2 sih?
    oalah....si bapak....bapak....

    pidatonya berapi2 buangetttsss...

    BalasHapus
  25. Amin, Dimulai dari yang kecil dan sekarang :D

    BalasHapus
  26. anda termasuk kader muda yang hanya dijadikan tim sukses dan sendiko dawuh (harus patuh) kah?

    udah, ganti aja sama revolusi, amputasi satu generasi.... :)

    BalasHapus
  27. pantesan follower saya ilang tiga, google/blogger lagi crash jah?!

    wake up youth of the nation!!!!
    dipanggil tuh sama si aden...

    BalasHapus
  28. iya sih mikirin politik males mas, mendingan mikirin blog yg mulai agak2 crash nih hihi followers yg ilang tiba2, template yg mulai susah didonlot :D

    BalasHapus
  29. kosek kosek, iki yang punya lagi kebingungan kah?kok abis baca postingannya, ada kata "syahwat" spt yang ditulis Tukang Nggunem, trs dari kanca-kanca yang lainnya, trs bisa smp instalasi ubuntu segala, dan yang lainnya.bwakakaka

    kowe ngopo jeh om?dolan wae yuk neng angkringan ugm ngarep e kantor pos kae lho :D

    BalasHapus
  30. mas Surya,,
    Sendiko dawuh
    kulo sendiko dawuh kemawon
    lha wong disini kok pada teriak-teriak
    opo to demokrasi itu??
    dari tadi aku jan gak mudeng
    Demokrasi mati??
    lho kapan lahirnya??
    Siapa simboknya
    Siapa boponya??

    Aku mau nglayat dulu yo
    kasihan si Demokrasi mati..

    BalasHapus
  31. komentar terakhirkah..hehehe...salam kenal

    BalasHapus
  32. taun 2012 kiamat kok pak ... jadi ga bakalan ada lagi kerusuhan kekisruhan dan pemimpin yg serakah kekuasaan (lmao)

    BalasHapus
  33. bgus nich posting, coppast dulu ach ...
    baru baca dirumah
    salam hangat.

    BalasHapus
  34. wah postingan kamu mantap bangat....
    moga postingan kamu dibaca oleh para elite politik yang kamu bilang duduk manis.diatas penderitaan orang banyak....
    aq salut ma kamu....
    god luck teman...

    BalasHapus
  35. Demokrasi tidak indonesia di dunia pun sama...hanya teori yang benar kalau udah dalam pelaksanaanya langsung ceng melenceng...he..he..he..

    BalasHapus
  36. Jara nemu penulis yang punya semangat berapi-api kayak kang surya...tambah salut aja gw ama blogger politik yang satu ini....enak dibacanya selalu membela yang lemah dan menghujat yang kuat

    Terus berkarya Bos...

    BalasHapus
  37. wah ikutan nampang aj nih...hihihihi

    BalasHapus
  38. politik membuatku sakit kepala, orang yang menyuarakan perubahan apakah karena ingin membela rakyat atau ingin duduk manis sebagai bagian dari penguasa.

    wah berat nih mas temanya ... :D

    BalasHapus
  39. hmm. bener juga mas. kaykny belum beranjak dari order baru ya. yang mudah masih di anggap cetek

    BalasHapus
  40. tulisaan yang makin "gemuk"
    mbuat yang mbaca makin "kurus" karena harus "mikir"

    BalasHapus
  41. kalau mau masuk sebuah perkampungan dan ditanyakan enak mana antara reformasi dan orba. orang sekampung akan njawab kompak ya enak jaman orba.....

    reformasi kebablasan. pemuas nafsu syahwat yang keterlaluan malah bikin yang punya sahwat melek merem, malah ngga akan pernah sampe klimaks...

    kalau orang biasa bilang nafsu gede tenaga kurang. ini malah tenaga gede nafsu kurang..hehe

    BalasHapus
  42. ya, kita memang terlalu pemaaf, antara pemaaf atau pikun...

    sudah seharusnya anak muda molai menggelijang...

    BalasHapus
  43. wah selektif dan teliti sekali sampean hahaha

    BalasHapus
  44. tertarik ama kata kata terakhir bang surya "seperti google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini...." bener tuh saking repotnya email dari temen saya nggak sampe sampe hingga hari ini.akhirnya dia kasih tau sendiri apa isi emailnya

    BalasHapus
  45. polotik uyy....pucing mikirin politik...
    kagak nyampe otak ku hihihihihi...

    BalasHapus
  46. Mas.. paduan kata2 mas emang top abis.. sampe2 ada kata2 installasi ubuntu..

    Bener juga mas.. installasi ubuntu ternayar berbanding terbalik dengan keadaan reformasi sekarang..

    BalasHapus
  47. yang muda atau yang tua gak masalah sih bang bagi saya, yang penting bisa membawa lebih baik dari "rezim" ini ....

    tapi kalau bisa yang muda, karena lebih bergairah di atas ranjang "revolusi" ...... sedangkan yang tua rawan ejakulasi dini... huaaaaaaaaa

    BalasHapus
  48. demokrasi tidak akan pernah menjadi jalan pintas yang membawa kemakmuran seketika. demokrasi itu jalan terjal. jadi ya memang harus ada perjuangan2 berat!

    BalasHapus
  49. tetap bingung aku kalau untuk politik..
    kemarin liat kertas pemilu leg, makin bingung aku..
    hahahahaha
    semangat ya kang..

    BalasHapus
  50. @ Tukang Nggunem : sukses... toss
    @ gajah_pesing : wahaha...
    @ ciwir : gak beda ya...
    @ nirmana : diemin aja dulu...
    @ Senoaji : turu teros...
    @ bIAz : kekeke...
    @ mama hilda : bukan ma..
    @ antown : toss mas..
    @ marsudiyanto : nuwun pak...
    @ Medan Blogger : hadooh..
    @ Pencerah : kekeke...
    @ Cebong Ipiet : waks...
    @ Atca : gak papa..
    @ ADVINTRO : gol 212 haha..
    @ astrid savitri : aku isih bingung gelasmu...
    @ dede : iya..
    @ wahyu : bonaparte aja...
    @ wewarna : hanya waktu...
    @ attayaya : kakaka...
    @ IjoPunkJutee : mantab bro
    @ Jokky Whylantoro : amin
    @ Susy Ella : bikin enteng aja
    @ gus : dan rampok...
    @ Edi Psw : belom mas...
    @ Sang Cerpenis : siram air
    @ meylya : ckckckck...monggo
    @ Cak Win : iya cak
    @ my : akakaka...
    @ priandhani : samo-samo mas
    @ Linda Belle : ada ahlinya kok
    @ ipanks : sesok ya..
    @ Itik Bali si Cantik Maut : jangan telat ya
    @ fajarseraya : kembali mas
    @ aRai : hati-hati juga saya
    @ cenya95 : dibungkus?
    @ www.katobengke.com: siyap
    @ Baka Kelana : ngingetin aja mas
    @ tiyo avianto : jepret..
    @ J O N K : dihadapan kita loh
    @ nugraha : msih jalan di tempat
    @ casual cutie : siyang mbak
    @ elly.s : wakaka..
    @ mas icang : jangan salah lihat loh
    @ grubik : kakaka...
    @ genthokelir : daripada di kepruk mas
    @ dwinacute : kekeke...
    @ ' Li ' : santei-santei ..
    @ Danta: cocok ya
    @ perlawanan hati : haahahaha...
    @ Haris Firdaus : dan berliku juga...
    @ rampadan : hayo semangat juga...

    BalasHapus
  51. walah.. kok aku ketinggalan postingan ini...
    coblos itunya ....
    wong politikus2 kita ini pada gendeng semua e (doh)

    BalasHapus
  52. sy kurang ngerti ttg politik nih..jd sdkt bingung..sepertinya memang lg crash mas..

    BalasHapus
  53. fakta
    sekarang ini kita lebih mementingkan blogging daripada politik
    hahahaha

    BalasHapus
  54. dalam politik sepertinya harus ada yang mengorbankan, dan yang di korbankan

    *walah ngemeng epe*

    :)

    BalasHapus
  55. yaaahhh.....aku mau ngomong apa yah....soale semua itu sudah seperti penyakit kronis yang nggak sembuh2....seperti makanan basi yang dipanasin lagi....
    Yg jelas buat para pemenangnya, baik di legislatif dan eksekutif, pasti mengalami "ORGASME POLITIK"....nikmaaaat....cleguk!!!

    BalasHapus
  56. He..he.. bener banget tuh Kang Sur, minimal buat keluarga ya kang.

    BalasHapus
  57. Wah pusing juga kalau mikirin tuh pejabat2 negeri ini :D ckckckck ...

    Tapi aku baru tahu, emang google mail dan blogspot yang sedang crash dan mengalami kerumitan teknis diseluruh dunia saat ini .... Ckckckckckck ...

    Peace Bro :D

    BalasHapus
  58. politik itu penuh intrik licik dan hanya memikirkan diri sendiri, makanya saya gak suka sama dunia politik.

    BalasHapus
  59. Mantep nie ulasannya...mantan aktivis ya mas?

    BalasHapus
  60. aku sampe baca 2x untuk mencerna tulisan ini. maklum deh blogwalking di jam 2an saat mata ngantuk dan kerjaan kantor ribet.

    dan akhirnya aku hanya bisa berkomentar, untuk diriku sendiri, selama aku masih bisa makan dan nabung utk hari esok, semua sudah cukup :D

    ga peduli dengan politik, ekonomi, dan semuanya, tapi aku masih peduli dengan sesama. aku masih menaruh hati untuk orang-orang susah :)

    BalasHapus
  61. duh... daku bingung mau komentar apaan neh.. dah kubaca dan kupahami ndak paham2 hehehe... :D

    BalasHapus
  62. Kalo mengikuti polah dan tingkah politikus kita bisa jadi tikus benaran ...

    Mending jadi tikus langsung dari pada memulai jadi politikus yang nantinya jadi tikus

    huahaaa...
    Salam KoMpaaaK

    BalasHapus
  63. yo kawula muda yang kompak, jangan mau diklecein sama para belalang tua yang sudah rapuh otak itu....

    BalasHapus
  64. samaxxx, no idea neh kang...hihihi

    lagi baca - baca situasi mau nyontreng :D

    BalasHapus
  65. sepertinya semuanya memiliki ENERGI. ketika energi refoemasi masih banyak; maka pengusungnya dgak pernah berhenti sekedar berbicara reformasi;
    deadlock berarti energi sudah/hampir habis (karena ada tawaran lain misalnya)

    BalasHapus
  66. pesawat sukhoi aja kena lock, apalagi reformasi

    BalasHapus
  67. Wehehehe...komentarnya sudah lengkap dari teman-teman diatas... aku ikut ngeramein sajaaa............ Yaaaaaaaaaaaaaaa.....

    BalasHapus
  68. setujuuu,kang sur..mari bikin resolusi untuk diri sendiri dulu..pusing ngeliatin banner-banner caleg di jalanan..

    BalasHapus
  69. wedew... sejenis syahwat juga ya...??
    Ha..ha... saat ini lagi banjir syahwat kekuasaan.

    BalasHapus
  70. 10 tahun lebih reformasi berjalan, belum banyak yg dirasakan rakyat akar rumput. bakal caleg sejak awal menyodorkan program yg indah dan manis. Yg terjadi kemudian setelah sampai di senayan .... banyak yg merasa jadi raja-raja kecil. lupa pada tugas sebagai wakilnya rakyat
    tapi ngomong2 bang surya caleg dr mana ya ...

    BalasHapus
  71. kalau deadlock ya voting.
    voting kacau ya lobi.
    lobi ruwet ya voting lagi.
    eh, kok mbulet ya?

    BalasHapus
  72. koyone google group pancen lagi sering error nganti saiki.

    BalasHapus
  73. Balek lagi bosss liat komen :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

asyura

Tattoo

tes otak, apakah masih logis atau tidak :-)

Gunung Raung

Selaput dara dan gangguannya

Permintaan Maaf yang tak akan diterima

Kumpulan Artikel Tentang ASI

larut