Jogja Kembali bersepeda
Table of Contents

Saat acara Jogja Kembali Bersepeda, puluhan ribu sepeda bergerak dari titik start masing-masing menuju titik nol di Benteng Vredeburg Jogjakarta dari jam 7 pagi kemudian orasi sepeda oleh Walikota Herry Zudianto, acara orasi sepeda dari keluarga pahlawan dan dari dimas diajeng Jogja. Walikota mengatakan bahwa orang naik sepeda adalah orang modern yang memahami peradaban, bukan orang kere yang tidak kuat beli mobil atau sepeda motor, mereka juga memiliki hak untuk menggunakan jalan raya sebagaimana pengendara yang lain.
Semoga saja kata-katanya bisa dilaksanakan dan mengadvokasi pemakai sepeda yang kebanyakan juga harganya mahal bahkan banyak yang lebih mahal daripada sepeda motor yang semakin memperparah kemacetan dan polusi di kota Jogjakarta. Bersepeda itu gaul kata walikota,... wakaka.. emang kalo para eksekutif muda sekarang memang suka bersepeda ria jika ngantor, tapi kalo pas jadwalnya kemana-mana dan mengejar waktu ya.. terpaksa harus memakai mesin kendaraan dan menebar polusi kemana-mana. So apakah Jogja Kembali Bersepeda?.

***
Kemudian ada sekelumit pesan dari Paguyuban Wehrkreis Daerah Istimewa Yogyakarta yang isinya antara lain:***
SERANGAN OEMOEM 1 MARET 1949 ATAS YOGYAKARTA
Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta pada 19 Desember 1948, diduduki oleh tentara Belanda. Pendudukan ini termasuk di dalam serangan operasi militer Belanda dalam penguasaan kembali bekas jajahannya, yang telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Seluruh wilayah bekas Hindia Belanda dikuasai oleh tentara Belanda. Presiden, Wakil Presiden, dan beberapa anggota kabinet RI ditawan oleh Belanda.
Tentara dan pasukan perlawanan rakyat menyingkir dari kota-kota. Mereka ini sejak 19 Desember 1949 melakukan perlawanan terhadap tentara dan pemerintah Belanda. Perlawanan ini terjadi dengan gencar di Pulau Jawa dan Sumatra, di semua daerah yang diduduki Belanda.
Tentara dan rakyat yang di daerah Yogyakarta tergabung dalam Komando WEHRKREIS III melakukan serangan-serangan umum terhadap kota Yogyakarta sampai 4 kali di waktu malam hari.
Pemerintah Belanda di Dewan Keamanan PBB menolak melaksanakan Keputusan Resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Januari 1949, yaitu untuk menyerahkan kedaulatan atas bekas Hidia Belanda kepada Republik Indonesia, dengan alasan bahwa RI tidak punyalagi pemerintahan dan tentara. Sultan Hamengku Buwono IX, yang menjadi wakil pemerintah RI di daerah Yogyakarta, mengusulkan kepada Panglima Besar TNI, untuk melakukan sesuatu yang menyadarkan dunia internasional bahwa kekuatan RI masih ada dan memaksa Belanda untuk patuh kepada resolusi PBB tanggal 29 Januari 1949, untuk menyerahkan kekuasaan atas bekas Hindia Belanda kepada RI.
Panglima Besar TNI menyetujui usul Sultan HB IX dan keluarlah perintah Panglima Divisi Jawa Tengah Kolonel Bambang Sugeng, untuk melakukan serangan siang hari atas Ibu kota RI yang diduduki Belanda.
Komandan Wehrkreis III, Letkol Soeharto, melaksanakan serangan itu, dengan kekuatan pasukan 2000 orang, pada tanggal 1 Maret 1949, mulai fajar menyingsing.
Pasukan Belanda terdadak, dan mempertahankan diri. Pasukan-pasukan RI dari segala jurusan memasuki kota, menyerang kedudukan-kedudukan tentara Belanda. Walaupun persenjataan TNI timpang dibanding dengan persenjataan tentara Belanda, pertempuran terjadi dengan sengit, dan memaksa pertahanan Belanda dalam keadaan terdesak, mendatangkan bantuan pasukan dari Magelang, yang pada tengah hari memasuki Yogyakarta.
TNI menyerlesaikan serangan pada pukul 13.00 seperti telah direncanakan dan mengundurkan diri keluar kota lagi.
Pasukan RI telah melakukan serangan dengan perkasa dan mendapat bantuan moril yang hebat dari rakyat Yogyakarta. Kalangan rakyat pun ada yang menjadi korban dari aksi Belanda.
Enampuluh tahun kemudian, tanggal 1 Maret 2009, kami perintai keperkasaan rakyat Yogya yang dengan pasukan-pasukan TNI, berhasil mengumandangkan peristiwa serangan ini kepada dunia luar. Memberi keyakinan bahwa Republik Indonesia masih ada dan Belanda harus mentaati keputusan Dewan Keamanan PBB.
Sejarah kemudian berjalan, dengan terjadinya Konferensi Meja Bundar antara RI dan Kerajaan Belanda di bawah pengawasan PBB.
Pada tanggal 27 Desember 1949, Pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
Penyerahan resmi dilakukan oleh Pemerintah Belanda di Den Haag oleh Ratu Belanda kepada Wakil Presiden Mohammmad Hatta.
Bagi rakyat Yogyakarta menjadi perhatian khusus, bahwa penyerahan kekuasaan dilaksanakan di Ibu kota RIS, di Jakarta, oleh Gubernur Jenderal Belanda kepada Wakil RIS yaitu Sultan HB IX.
Demikianlah, sejarah memberi suatu pertanda buat perjuangan rakyat Yogyakarta dalam menegakkan proklamasi kemerdekaan rakyat Indonesia.
Paguyuban Wehrkreis (Daerah Perlawanan) III Yogyakarta

Dalam pengusiran tentara Belanda ini, dahulu tersiar khabar bahwa dimanapun tentara Belanda di Yogyakarta bertemu Sri Sultan HB IX pada waktu yang bersamaan dalam tempat yang berbeda-beda, kira-kira ada 9 tempat dimana tentara Belanda melaporkan hal tersebut, wallahu alam namun selamat kepada Jogja Kembali Bersepeda.
dulu itu buku wajib lho kang....
keren juga tuh kampanye jogja bersepeda....
lagi nungguin yang mo ngadain kampanye blogwalking nih gw,..
Sarangku yg lama gak di tinggalin kok, kan lumayan bisa buat back link en spaming...
sekali2 deh posting interaktif...
hahah...
mampir bentar...
Tahunnya salah Mas... bukannya 1945? Ato aku yang kleru? hehehe.. Salam kenal
@ Ranie : aneh.. kok gak bisa...
@ sibaho : sama mas..
@ boyin : sama-sama mas...
@ Penyamun Blogger : bukan politik bro...
@ Erik : samo-samo mas
@ Luacis : prakteknya juga sukit disini mas...
@ taufikasmara : tenkyu typo udah dibetulin
*btw, tolong disiapkan Joglo-nya, TPC siap obrak-abrik*
Mantab.
Sukses u/ Sego Segawe nya mas...
salam
abis bersepeda santai kayane enak makan nasi goreng mercun di malioboro...xixixixi
traktir dumz...wkwkwkwk
BTW aku punya lho buku cerita bergambar tentang serangan 1 maret. Buku Jadul gituh ... judulnya MEREBUT KOTA PERJUANGAN ... hehe seru juga ceritanya.
Duh dah lama abang gak sepedahan nih Sur, jadi pengen ...hue he he
eh, kok jadi omongin Jakarta. Ini kan lagi di Yogya ya.....
dasar SPAMMEER!!!
LARIII aja deh....nanti dijitak den Surya.
Panjenengan ngikut "ngonthel" juga mas...???
membaca postingan ini
waduhhh soal sejarah mas
Aku gak ngerti je..sinau sik lahh
*alasan orang males belajar*
Mas pit-e kok masa kini ngono?
pit sing antik dipasang ..
ini kan baru tadi pagi...wah mas suryaden juga ikut nyepeda to??
kapan Surabaya begitu yah ???? ;)
Makasih sejarahnya.
ngerti ngono melu.
Jogya sebagai kota yg pernah menjadi ibukota RI, layak dipertahankan sebagai Daerah Istimewa.
Istimewa dalam banyak hal ... antara lain ya dengan sepedanya itu.
TFS
kelamaan gak kesini kali ya.
komentnya banyak banget, komentku ntar sempet di baca gak ya???
hahahaha
eeeeeeeeeeeeemmm..
naik sepeda???
jadi inget zaman aku muda dulu..
sekarang udah tua, jadi jalan kaki aja..
jogja sering ngadain acara kaya' gituh ya mas???
asyik banget tuch kaya'nya..
Salam Bertuah dari Blogger Bertuah
mari kita jadikan kota jogja ini sebagai kota yg bertauladan dan bersaHabat dg lingkungan.
Yup !
jadi pengen ke jogja
jd pengen beli sepeda...tapi susah eh disini. dingiiiinnnnn. pantesan orng sini ndut2x hehehe
@ blogger dodol : jebuul..
@ Belajar Wordpress : semoga awet..
@ G : iya, kalo Jkt... ampun ...
@ gdenarayana : wahaha.. campur napas senen kemis..
@ J O N K : kisah nyata tentu seru ya...
@ abang : penting masih bugar bang...
@ wewarna : wakaka iya...
@ Cebong Ipiet : kejauhan itu..
@ Sang Cerpenis bercerita : keamanan penting juga ya... baru mikir nih..
@ IjoPunkJutee : pengennya tiap hari kekeke...
@ joe : ganti baju dong...
@ Itik Bali : iya lupa motretnya...
@ anna fardiana : kesempatan...
@ mantan kyai : ditunggu ki..
@ nelson kaligis : surabaya asik loh...
@ Seno : waa...
@ peternakanonline : sendiri dulu aja mas...
@ iwan: tetep asik mas
@ abdee : sayang mas ra melu...
@ bunda : disini pesat sepeda bunda...
@ rampadan : lumayan kringetan...
@ NanLimo : salam balik
@ Novianto : ayo bung tunjukkan ilmu silumanmu...
@ munawar am : udah pada motoran sekarang ...
@ gus : wakaka... selendang sutra...
@ awan_clickerz : amin
@ BlogSigit : mampir.. mampir
@ Kristina Dian Safitry : seneng saya
@ MATA HATI : boleh kok
@ ipanks : kene napas samsu pank...
@ mercuryfalling : iya mbak nggak mbayangin kalo disana...
@ Yusa : iya mas
@ zoel : ayo ikut...
@ pencerah: pengen to mas..
sekali lagi saya setuju!!! (setuju muluw, nyari aman doank kali)
punya niatan pengen b2w dari rumah ke kantor, tapi blom terlaksana (blom punya sepeda)..
btw, bersepeda itu menyenangkan kalo untuk berolahraga. tapi kalo ke kantor harus bersepeda, keknya aku lom siap. gila aja sampe kantor keringetan :D
Kayak di pelem-pelem Korea itu...
Oya,jd inget salah satu iklan sepeda dulu..
Pengantinnya naik sepeda...
:D
jadi inget waktu SD....keliling kampung ma sepeda serasa berpetualang gitu hehehe...
mm kalo dibandung naik sepeda...waah ribet....kebanyakan motor disini....jadi takut keserempet
Sub judul 2: kaya maca buku sejawah :-D
Sub judul 3: kabare Sultan HB IX pancen sekti tenan...
Tul tuh gubernur. Gak ada hub naik sepeda ama status sosial. Malah bagus buat kesehatan
budhal! :D
Peace bro (joget_gedang)
Oya, salam buat Senoaji yaks :P
klo ikutan , kurang metal tanpa poto speda dirimu wakakakkakakaa ..
jgn2 ...
poto spedamu yg poto garpu roda depan doang ituu !?
-_-!
suwe banget ra ngepit. mbiyen pas jaman sekolah ngepit kiro2 7 kilo.
Sri Sultan sakti mandraguna ya.
saiki yo iso pada waktu yang bersamaan ketemu di tempat berbeda nang plurk, fesbuk, blog, frenster, dll
hehe
btw, saya lagi mikir kalo bersepeda ke kantor dg pakaian rapi spt : jas dan blazer, aneh gak ya?
Sebuah situs sejarah kebanggaan Nusantara...
Kelak suatu hari Abu harus menapak kesana...
Menikmati keindahan budaya Indonesia...
naek onthel memang maknyusssssss
pasti dia mau iktan..hiks...
Serangan Umum 1 Maret , takkan pernah ku lupakan....
i luv jogja
selokan mataram, tugu, lesehan, pogung,
sekalian mo genapin jumlah koment jadi 100. ha haha....tinggal 3 lagi ya. tapi koment apa ya?
nganti ngos-ngosan ki mau ngeepit ngliwati 100 komen...
Sukses selalu ya mas...:)
photo ndak ada mas, dilarang sama JUPE...xixiixxi
Ayo sepedahan.. :)
brother aja kali ya...brother Anto...kalo aku kasih peer mau dibikin gak?
kalo mau, ta kasih deh.
btw, hebat banget nih sampai 120 komeng. ck ck..ck..cicak sampai berdecak2. aku kan yg ke 121. dapat coklat ya?
kemana aja nih, belum post yang baru, kalau post kabar2 ya, biar dapet pertamaxxx :D
tapi skg jogja juga udah mulai nggak nyaman lalu lintasnya.. nggak kaya jaman aku kuliah disana dulu...
Wuih ramenya...Jadi pengen ikut nih. Kenapa pas aku di Jogja kemarin ndak ada event seperti itu.