Differently abled People

Table of Contents
Entah mengapa aku teringat perjuangan masa lampau, seperti mahluk purba aja lampau .. huh .. padahal sampe detik ini juga masih..., sebuah kata dahsyat sedahsyat penemunya, kata itu adalah DIFABEL, tidak ada dalam kamus apalagi di translate.google.com nggak mungkin ada, lah memang diciptakan sendiri oleh almarhum Dr. Mansour Fakih, yang dulu adalah pegiat sosial dan ham, pernah juga menjadi komisioner di komnasham, entah tahun kapan sudah lupa....

Kadang hati kita terhanyut dan kasihan melihat seseorang, teman, keluarga atau kenalan baru kita yang buta, tuli, berkursi roda atau pakai alat bantu lainnya. Dari hal sepele ini - rasa kasihan -, ternyata malah membuat perasaan mereka itu tidak enak dan menciptakan sebuah jurang atau anggapan bahwa kita harus menolong atau lebih parah lagi menempatkan mereka sebagai individu yang berbeda dengan kita yang normal dan sehat -menurut kacamata kita- sehingga menciptakan sebuah kondisi untuk pembedaan terhadapnya, dan acapkali memang menganggap mereka itu CACAT, hal itu sangat menyakitkan sekali, terlebih dengan kata-kata yang diperhalus seperti tuna netra, tuna rungu dan lain sebagainya yang memberikan address kepada kondisi tertentu secara sepihak.

Perlu digarisbawahi memang kalo tuhan pada awal penciptaannya tidak menginginkan hal seperti ini terjadi, namun dalam perjalanannya (pembuahan, kesempurnaan kromosom dan kondisi kesehatan, kecelakaan, maupun kondisi lingkungan lainnya setelah lahir) yang menjadikan pendengaran bisa hilang, kebutaan dan lain sebagainya mengenai saudara-saudara kita itu. Namun bagaimanapun juga mereka tetap seorang manusia yang memiliki kemampuan dan hak-hak sebagaimana layaknya manusia yang lain, dan mereka sempurna pada kesempurnaannya sendiri.

Berangkat dari itulah maka seorang Mansour Fakih dalam memberikan istilah maha dahsyat bagi perjuangan mereka dalam merengkuh persamaan kemanusiaan yaitu DIFABEL (bukan disabled) sebagai singkatan dari Differently Abled People (orang dengan kemampuan yang berbeda), meskipun diantara para pejuang itupun ada dialog yang terus menerus terjadi namun para intelektual muda dari kalangan itu lebih setuju dengan kata-kata ini, sebagai orang dengan kemampuan yang berbeda, dan sekali lagi bukan orang sakit atau cacat. Termasuk dalam difabel ini adalah orang-orang tua, ibu hamil hingga anak-anak yang memerlukan perlakuan khusus.

Perjuangan memang sangat panjang dan saat ini sudah menghasilkan banyak difabel yang mandiri bahkan sekolah hingga tinggi sekali, bagi yang buta pun mendapat kehormatan dari nokia dengan kemampuan HP yang aksesibel, komputer dengan JAWS, dan penerimaan dari institusi pendidikan dengan pendidikan inklusif (inclusive education), dimana sekolah-sekolah biasa harus bisa menerima difabel dengan memberikan tambahan pelayanan khusus, tidak seperti SLB yang merupakan penjara bagi mereka yang sebenarnya pintar namun dianggap sebagai pesakitan. Tidak terbayangkan kemarahan mereka terhadap SLB yang selalu kekurangan dalam layanannya dan hanya menghabiskan dana depsos saja.

Meskipun begitu banyak orang masih tidak memahami arti perjuangan mereka, berbagai penolakan untuk masuk sebagai mahasiswa di UGM misalnya harus didemo secara besar-besaran oleh teman-teman, penolakan Gus Dur menjadi calon presiden karena dianggap tidak sehat jasmani dan rohani, walah..., serta berbagai diskriminasi lainnya benar-benar membuat bias hak asasi di negara ini.

Apakah kita sudah melek terhadap hak-hak dan kemampuan mereka, karena mungkin dalam hati para difabel itu jika disakiti juga bisa berdoa untuk masa depan kita dan keturunan kita apakah akan sepertinya.... yang tidak punya tangan, pincang, buta, tuli dan lain sebagainya....

85 komentar

Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 04.29.00 WIB Delete
MU, majelis ulama toh mksdnya...aq kirain tadi apa...
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 06.15.00 WIB Delete
Semoga para difabel tidak berdoa seperti yang tertulis di paragtaf akhir tulisan di atas...
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 06.35.00 WIB Delete
Ku stuju bnged tuh! Memang faktor fisik bukanlah segalanya, melainkan bakat dan juga kemampuan yg mereka punya, dgn itu mereka bisa lebih dihargai orang lain.
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 06.39.00 WIB Delete
yang lebih mengkhawatirkan menurut saya adalah cacat moral yang sedang menjadi endemi di negeri ini. betul gak kang :D
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 08.08.00 WIB Delete
we setujuk ma mantan kiyai di indonesia ini memeng sekarang lagi terjadi gejala cacat moral lihat aja dimana mana bertebaran para pelakunya seolah ga takut dengan hukum yang telah di buat oleh TUHAN
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 09.26.00 WIB Delete
difabel moral lebih berbahaya (setuju ma mantan kyai)

memang sangat diharapkan bagi kita semua untuk saling berbagi dengan difabel

baru tau neh arti difabel. taunya sih tuna ...

MARI BANTU SESAMA!!!
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 11.36.00 WIB Delete
hm......... Tuhan membuat mereka seperti bukan karena Tuhan tak ingin. Semua yang ada di bumi ini rencananya, dan orang dengan 'nothing to lose' lebih bagus mindsetnya mengenai keberhasilan. Pokoknya Tuhan Maha Adil lah.... dan lagi, tak ada yang lepas dari pengawasannya.... semuanya terjadi sesuai kehendaknya. In iadalah cobaan buat manusia.....

Tapi untuk keseluruhan, saya setuju dengan tulisannya.... heuheuheu.........
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 12.22.00 WIB Delete
ulasan yang lengkap, salut kang!
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 13.03.00 WIB Delete
postingan yang sangat menggugah. tiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak memandang bulu
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 13.44.00 WIB Delete
Baru menjenguk Sur ... cbox banget keluar kota terus ...
Oh iya Sur, salah abang yach hue he he ..abis ingat massages mulu sih duh .. makasih Sur, nanti abang edit ...

Salam
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 13.53.00 WIB Delete
@ MU Fans : kekeke...

@ marsudiyanto : pernah pak, pas ndemo UGM...

@ Rois : mereka memang sepantasnya dihargai mas....

@ mantan kyai : iya mas, super bahaya sekali ...

@ awie : kategorinya berlebihan kali ya mas...

@ attayaya : kalo cewek itu... difabel burung ... kekekeke

@ Syamsul Alam : kita jangan hanya melihat ke depan, tai ke samping juga to... kikiki...

@ dede : kapan-kapan nambah lagi neh, makasih mas dede...

@ casual cutie : marilah jadi manusia yang sempurna dalam kemanusiaan masing-masing...
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 14.01.00 WIB Delete
seandainya semua manusia seperti akang hhmmm...^^
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 14.22.00 WIB Delete
Duh saya jadi berfikir semakin banyak saja orang berpandangan sebelah mata tanpa bisa menghargai orang tertentu,,,
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 14.31.00 WIB Delete
lihat juga berbagai fasilitas umum, adakah ruang buat mereka?
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 14.43.00 WIB Delete
Berarti aq salah ya kalau memperlakukan mereka lebis spesial dr pada yang lain..
Akan aq perbaiki sifatku..
Makasih ya om..
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 15.58.00 WIB Delete
lebih baik cacat fisik daripada cacat moral bang... he.2. ^^

dasyat banget ulasannya....
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 16.20.00 WIB Delete
Salut pada mereka yang memiliki Differently Abled People, walaupun mereka memiliki kekurangan tapi mereka punya kelebihan sendiri yang luar biasa kadang tidak ditemukan pada manusia normal
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 16.24.00 WIB Delete
talent is a precious!
Smart post!
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 16.27.00 WIB Delete
Sepertinya lebih terhormat bagi mereka yang mengalami cacat Difabel ini dari pada pejabat yang cacat moral di negeri ini
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 16.31.00 WIB Delete
Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. dibalik semua itu mesti ada banyak hikmah yang dapat kita petik. spt yg dibilang bbrp teman di atas, saya setuju cacat moral itu jauh lebih mengerikan.
postingan yang menyentuh!
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 17.12.00 WIB Delete
@ abang : selamat bertugas dan berkarya yah bang...

@ ' Li ' : banyak yang lebih baik kok...

@ Kharianto : kadang telinganya juga sulit mendengar juga.. hahaha..

@ sibaho : iya, padahal kan lebih nyaman kalo bisa aksesibel ya mas... thanks hahaha...

@ rampadan : lebih suka kalo diperlakukan sewajarnya manusia biasanya....

@ perlawanan hati : setojo sayah...

@ Baka Kelana : sebenarnya anugrah kehidupan juga...

@ Shanty Mahanani : keterbatasan fisik harus bukan menjadi penghalang...

@ bunda : Tuhan maha tahu dengan rencanaNya...
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 17.21.00 WIB Delete
wuahaaaa telat nih gw....

bener boss. mereka juga manusia.. dan lebih baik yg cacat fisik dari pada mereka cacat moral....

nice post boss...
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 18.46.00 WIB Delete
postingan good dan membangun, siiip :thumbsup:
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 19.47.00 WIB Delete
istilah baru dari akang suryaden neeh..

difable. alias tuna.

kang pesen ikan difable di kecapin satu..
wekekekekekek...

peace yoooooww.. cabut ah mo nonton lagee
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 20.05.00 WIB Delete
Cerita kekurangan seseorang takkan pernah ada habisnya anehnya,kekurangan diri malah dicuekin, piye nyikapi orang-orang kaya gitu mas?hehe
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 20.06.00 WIB Delete
Cerita kekurangan seseorang takkan pernah ada habisnya anehnya,kekurangan diri malah dicuekin, piye nyikapi orang-orang kaya gitu mas?hehe
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 20.06.00 WIB Delete
Cerita kekurangan seseorang takkan pernah ada habisnya anehnya,kekurangan diri malah dicuekin, piye nyikapi orang-orang kaya gitu mas?hehe
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 20.07.00 WIB Delete
Cerita kekurangan seseorang takkan pernah ada habisnya anehnya,kekurangan diri malah dicuekin, piye nyikapi orang-orang kaya gitu mas?hehe
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 20.09.00 WIB Delete
waduh, kok pirang-pirang, hapus ae mas, gak sengaja, lewat HP lola,di ulang-ulang ternyata malah masuk semua,maaf mas aden
Comment Author Avatar
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 21.00.00 WIB Delete
bagi saya pribadi.. di hadapan mereka sy sangat kecil..kecil sekali...

dengan karunia yg berlebih, sering saya melupakan hal itu :(
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 21.43.00 WIB Delete
setuju om,udah banyak contok tidak baik di indonesia ini,lha kalo gitu kapan yap contoh baiknya muncul?
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 21.55.00 WIB Delete
semua pasti ada hikmah tersendiri.. Tuhan memberikan semua itu ada maksudnya.. pasti deh... cuma kita manusia saja yg kadang menilai dari satu sisi saja... artikelnya mantap..
Comment Author Avatar
Anonim
Minggu, 01 Februari 2009 pukul 22.37.00 WIB Delete
wedew, saya ngikut suhu jaloe aja, ndak mau pongah, kadang kita sendiri sering melupakan dan menganggap seperti itu spt yg kang suryaden bilang...

mudah2an aja bisa lebih baek kang utk masing2 personnya, klo kaitannya dgn masalah politik...biasalah kang...sering jegal - menjegal...makanya jadi males milih...wakakakak

mau golgray aja antara item dan putih :D

kaborrrrr...
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 00.42.00 WIB Delete
sp sih org yg bikin garis batas..keterbatasan jd di garis garis..ato mang manusia memang bukan tidak terbatas..(waduh ap to..mumet sdri aku..)
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 01.35.00 WIB Delete
Semakin kritis wae pakdhe... saya yakin dibalik segala kekurangan fisik mereka, Tuhan pasti menganugerahi kelebihan yang tidak ada pada kita yang komplit secara fisik...Tuhan maha adil to...
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 05.39.00 WIB Delete
Thanx atas kunjungannya ya...!
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 05.39.00 WIB Delete
tiba2 aq ngerasa difabel...
terlalu banyak kekurangan n terlalu banyak keinginan....

tolong aq Tuhan....
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 05.41.00 WIB Delete
alluw sobat,
maaf br bisa mampir n' muter2..
setuju...kita semua berbeda dan meiliki kekhasan masing2..gali potensi diri amsing2 untuk kemajuan bangsa...(eh out of topic gk nih ya)..hehe

selamat pagi Dunia.....have a nice day sobat..Yup !..moga sehat semua ya
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 06.48.00 WIB Delete
Selamat pagi (^_^)

Indahnya kalau bisa memandang seperti ini. Terus terang saya sendiri masih grogi dan bingung kalau menghadapi mereka yang berbeda, entah beda fisik, entah beda budaya, entah beda jenis. Pada kenyataannya saya sering jadi terlalu hati-hati dalam bersikap dan bertindak, karena takut salah atau menyakiti, akibatnya mungkin hal ini bisa dipandang justru sebagai semacam bentuk 'diskriminasi'? Padahal karena kurang pengertian.
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 08.08.00 WIB Delete
Aku lebih menyoroti kepada istilah 'difabel'. Dulu pernah ada turis wisman yang mencari-cari kata 'depdikbud' dalam kamus. Mengenaskan. Penggunaan akronim khususnya dalam bahasa Indonesia yang tidak terkontrol bisa menyesatkan generasi baru maupun orang yang ingin belajar bahasa kita.
Seperti 'radar', 'rudal', atau 'tilang', hanya salah satu contoh akronim yang tidak semua orang tahu singkatan atau asal muasalnya.
Sorry, om. Agak OOT.
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 08.20.00 WIB Delete
Semua orang ingin diciptakan dengan kesempurnaan....dan mereka juga ingin perlakuan sama dengan yg lainnya...dan memang sudah sepantasnya tidak ada diskriminasi...yang terpenting bukan penampilan fisik saja..tapi moral jauh lebih penting.

*maaf bang beu OL nih..dari kemaren sibuk didarat..he..he..*
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 08.54.00 WIB Delete
disability....masih banyak cara untuk mengelimirnya....yang pasti jangan menjadi menusia2 dengan Handicap!
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 09.15.00 WIB Delete
wah gile bener mas pembahasannya..sy kurang paham dgn istilah2nya sprtnya bnyk kiasannya nih..
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 10.50.00 WIB Delete
banyak handikep yang bikin kita gak pernah perhatian pada mereka. mungkin cara pendidikan di sekolah dasar kita yang perlu diaransemen ulang...
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 11.01.00 WIB Delete
Weh...kapan tuh difable nggak boleh kuliah di UGM? Turunkan aja sekalian Pak Djarwadi nya :)
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 11.03.00 WIB Delete
Differently Abled People
istilah yg pas banget. memang kita gak boleh mengasihani mereka terlalu berlebihan.malah bisa menyinggung mereka. lebih baik perlakukan mereka dengan baik tanpa menunjukkan rasa iba yg berlebihan. misalnya dg memberi pekerjaan yg bisa mereka lakukan.
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 11.05.00 WIB Delete
Alangkah indahnya dunia jika bisa melihat segala sesuatu apa adanya dengan makna hati...sayang penglihatan dibatasi oleh banyak hal yang membatasinya.
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 11.52.00 WIB Delete
setuju! Orang dengan kemampuan berbeda memang harus mendapat hak sama dong dengan yg normal. semua manusia mempunyai kesamaan derajat...Hm akhirnya bisa juga comment disini..tapi harus lwt warnet, gak bisa lwat komp kantor. Napa ya?
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 11.56.00 WIB Delete
Orang yang suka meendahkan org lain adalah org sombong
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 13.20.00 WIB Delete
pak deh nek misal , syarat sbg analis kimia tidak boleh buta warna, ituh diskriminasi atau spesifikasi
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 14.20.00 WIB Delete
waduh... ketinggalan berita nih... maap nih baru mampir lagi IM2nya kyk lagunya BBB putus nyambung putus nyambung
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 14.41.00 WIB Delete
Salut Mas, emang bener deh... Tapi kayaknya sekarang lagi bermunculan difabel-difabel mental tuh di Indonesia... Gimana dunk mas?
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 15.17.00 WIB Delete
Pemilihan katanya sendiri seperti penghalusan bahasa. Malah ditelinga Abu terdengar nyinyir.
Abu lebih menyukai ungkapan asli dari Bahasa Melayu. Lebih jujur.
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 15.50.00 WIB Delete
@ Sang Penyamun : oke.. oke... wuahahaha...

@ indra putu achyar : ini memang bahasa advokasi ndra...

@ fuda : wuahahahha...

@ ADVINTRO : nggak usah repot-repot mas...

@ JALOE : ya mas, kadang kita harus bercermin dari mereka ...

@ ipanks : ada tapi bukan dari negara ...

@ IFOEL : saya juga setuju itu mas...

@ gde: hauhaha.. golgray... kekekek...

@ MATA HATI : ya.. seakan manusia ini hanya benda sajalah..

@ tukang Nggunem : kalo tuhan ya bener terus mas... kekeke...

@ Blog Cantik : makasih juga..

@ elly.s : tuhan pasti menolong, tenang aja... hhihiihi...

@ awan_clickerz : harus sehat dong ya...

@ G : harus belajar memang, asal jangan risih aja ya...

@ ~noe~ : kadang kamus itu memang gak pernah update... hayo...

@ Atca : disriminasi struktural yang mencelakakan kita semua...

@ srex aswinto : aneh juga..., hendikap lebih halus memang...

@ Yusa : sebenarnya apa adanya mas Yusa...

@ gush : betul sekali, guru-gurunya aja gak mau repot sih...

@ yenni : sudah lama, dan harus didemo makanya...

@ FATAMORGANA : itu tindakan nyata yang patut di dukung...

@ boyin : betul mas...

@ Jokky Whylantoro : wah dilarang ngeblog kali di kantor... wuehehe..

@ humor lucu : dan kesombongan sudah jadi hal lumrah juga mas...

@ ipiet : kalo spesifikasi sih boleh-aja...

@ Lyla : hore bisa nyambung...

@ ajeng : bingung juga saya...

@ tengkuputeh : bahasa melayunya apa yah, ini kan bahasa advokasi untuk pembelaan, bukan untuk menunjukkan yang sudah ada...
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 16.19.00 WIB Delete
comment paling bontot juga gapapa...:
nyatanya, difable juga mulai bermunculan di blogosphere..., aku agak lupa, tapi pernah dimuat di suara merdeka januari 2008; blogger tunanetra,
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 16.50.00 WIB Delete
ketika pembawa pesan ditentang lalu kepada siapa kita bertanya...sesungguhnya ketika ada orang yang akan menegakkan kebenaran terkadang buat orang lain mereka adalah penghancur kebiasaan yang ada....Hanya Tuhan yang tahu

link disaya dah ON
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 18.24.00 WIB Delete
Waduh...saya telat nih, kopinya udah habis. Tapi, ga apa2lah sepanjang masih bisa ngebul.

Gus Dur itu memang orang yang tidak normal, bahkan sangat tidak normal. Ia punya pikiran yang tidak normal, tidak seperti manusia Indonesia pada umumnya. Ia juga punya sikap dan pendirian yang tidak normal. Keluasan pengetahuannya adalah yang membedakan dengan manusia normal lainnya di negeri ini.

Namun, ia tidak pernah minta dikasihani atas ketidaknormalannya itu. Bahkan, ketidaknormalannya itu adalah kesempurnaan yang tidak dimiliki orang lain. Banyak orang normal lainnya yang justru minta pertolongan dan bantuan darinya. Dan, ia tidak pernah minta balasan.
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 20.11.00 WIB Delete
Artikel yang bagus sekali... iya banyak juga kok Difabel yang ada di blogosphere....
Comment Author Avatar
Senin, 02 Februari 2009 pukul 20.59.00 WIB Delete
aku tadi nulis thirik2 kok nggak nongol komentare ya??
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 22.44.00 WIB Delete
@ munawar am : ya om, udah mulai banyak temen-teman yang ngebloging juga...

@ omiyan : iya e mas...

@ Ullyanov : ndak terbantahkan deh,... kopi tak susulkan yah...

@ idotkontji : mereka lumayan diuntungkan dengan tehnologi ...

@ Andy MSE : wah mas, kadang gitu koneksi sekarang, ... aku juga heran...
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 02 Februari 2009 pukul 23.46.00 WIB Delete
sebuah pencerahan, terimakasih....
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 01.03.00 WIB Delete
saya penasaran dengan kata difable mas..ternyata terjawab setelah membaca postinganya. Memang kebanyakan mereka mempunyai bakat yang tidak dimiliki oleh orang normal, mungkin karena ke-extraordinary-annya itulah yang membuat mereka semakin mencari talent2 yang tersembunyi.
nice post..
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 01.05.00 WIB Delete
saya penasaran dengan kata difable mas..ternyata terjawab setelah membaca postinganya. Memang kebanyakan mereka mempunyai bakat yang tidak dimiliki oleh orang normal, mungkin karena ke-extraordinary-annya itulah yang membuat mereka semakin mencari talent2 yang tersembunyi.
nice post..
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 01.55.00 WIB Delete
@ SariRAPET : semoga berguna mas, tengkyu...

@ mama hilda: semoga yang namanya "individual differences" dapat membuka berkah lebih banyak lagi... ya to mbak...
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 04.05.00 WIB Delete
disini aja ah..
sobat, klo bikin yg bawah itu gmn ya..yg kangen update itu.
thanks

-salam persaHabatan-
Yup !
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 08.00.00 WIB Delete
yang aku tau, seseorang yang memiliki kekurangan disatu sisi, pasti punya kelebihan disisi yang lain. Tuhan itu adil
Comment Author Avatar
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 08.03.00 WIB Delete
walahhhh... antrian ke jauh banget...[hiks hiks]

senoaji
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 09.36.00 WIB Delete
tapi kalo untuk jadi president, aku setuju ah..harus yg komplit, pintar dan jujur. profesional image harus juga dipertimbangkan. kalo president lho...
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 09.51.00 WIB Delete
Intinya pada perjuang ya
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 11.20.00 WIB Delete
Toh pada akhirnya kita yang sering merasa "kasihan" sama mereka yang difabel justru malah terbalik. Mereka bisa melakukan hal2 yang secara nalar impossible. Sudah sangat banyak contohnya.

Dalam setiap pemilu, setiap kadidat akan mengincar "difabel" dari kandidat lain untuk menjatuhkan. =(
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 11.56.00 WIB Delete
Waduh..ninggalin koment kok ngasi pekerjaan..Turki..:(
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 15.37.00 WIB Delete
Allah tak pernah menciptakan dengan sia-sia, semua dengan tujuan maksud tertentu.

Bila kita yang telah dikaruniai nikmat sehat dan lengkap jasmani ini memandang remeh terhadap para diff able people ini, celakalah diri kita. Ingat Allah dapat menghinakan diri kita ini melebihi itu semua dengan mudahnya dalam sekejab mata.
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 16.45.00 WIB Delete
Salam kenal!
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 17.26.00 WIB Delete
halah wis kepala tujuh...

setuju, perasaan seperti dikasihani emang sangat tidak mengenakkan kang...
yang paling enak tuh diakui eksistensinya, diakui kebolehannya, dihormati, dicintai, dikagumi, dipuja-puja... (wooo, suwe-suwe malah ngajari narsis...)

Dan emang seharusnya mereka berbaur bebas dengan sesama manusia, lha wong podo menungsane kok...
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 19.21.00 WIB Delete
manusia2 difabel dg kemampuan berbeda akibat cacat fisik sesungguhnya banyak sekali, mas surya. sayang sekali, perlakuan diskriminatif di sebuah negeri yang masih terpukau oleh hal2 yang bersifat lahirian seringkali menutup mata batin kita sehingga tak sanggup melihat kelebihan2 manusia difabel itu.
Comment Author Avatar
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 19.39.00 WIB Delete
Pasti ada rahasia besar oleh Yang Maha Kuasa ...kenapa setiap ciptaan berbeda-beda.
Difable adalah bukan siapa2.., bukan mahkluk dari planet.. bukan juga barang tontonan..yg mengundang rasa trenyuh... Mereka adalah insan utuh yang mengantongi hak sama dengan yg lain.. mereka adalah KITA-KITA juga...
Comment Author Avatar
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 20.05.00 WIB Delete
Waktu saya blogwalking pernah saya lihat gadis kecil tanpa kaki dan tangan sebelah..tapi sangat pandai berenang dan menyelam sunggu membuat saya salut kuar biasa....
saya yang normal aja tidak bisa berenang dan menyelam
kuasa Allah tak terkira batasnya
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 20.50.00 WIB Delete
dibalik kekurangan ada kelebihan,..!!
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 21.43.00 WIB Delete
emang bener kang di tranlate mana aja difabel jarang ada ntuh, ada apa yah...kayaknya lagi rame nih
Comment Author Avatar
Selasa, 03 Februari 2009 pukul 23.32.00 WIB Delete
intinya apapun yang terjadi adalah kehendak Allah SWT....manusia cuman bisa berusaha dan berdoa, bukankah begitu?
Comment Author Avatar
Anonim
Rabu, 04 Februari 2009 pukul 02.19.00 WIB Delete
wah saya kok ya telat banget komenk disini...

komentar PERTAMAXXXXX dari 80...wkwkwkkwk

ngibrit ngacirrrrr...
Comment Author Avatar
Anonim
Rabu, 04 Februari 2009 pukul 04.05.00 WIB Delete
@ awan_clickerz : follow di dasbord, widget bloglist, add url atau add yang di follow...

@ wewarna : insyaallah, jika insan tersebut juga menerima dan menyadarinya...

@ Senoaji : wekeke.. crots...

@ mercuryfalling : asal bukan alasan untuk menjegal saja ... kikiki...

@ Ersis Warmansyah Abbas : iya pak EWA...

@ Seno 002 : iya juga ya...

@ mama hilda : haus pengetahuan saya mbak... (berharap kecipratan)

@ deden : jadi sangat dalam ya mas...

@ Download Web Template : slamat datang sobat...

@ grubik : setuju mas...

@ sawali tuhusetya : kaadang bikin gemes ya pak sawali...

@ pingin ngeblog : sangat inspiratif dan membuka mata saya juga mas...

@ Baka Kelana : sungguh kelengkapan dunia, dan cermin bathin juga mas...

@ Brigadista : kelemahan kadang adalah kekuatan juga ya...

@ harry seenthing : memang sebuah istilah yang belum umum juga mas...

@ Rosa : iya betapa kita juga sangat kecil dan lemah di hadapanNya...

@ bloggeraddicter : sudah tak kejar tadi mas,... wah jauh juga.. kekekeke...
Comment Author Avatar
Rabu, 04 Februari 2009 pukul 17.14.00 WIB Delete
jd inget ma dewa, seorang anak yg berusia 5 tahun, memiliki cacat tubuh, tapi mampu memahami bbrp bahasa asing dan sudah mampu menulis sebuah buku yang berjudul "suara hati dewa"!
Comment Author Avatar
Senin, 20 Desember 2010 pukul 15.38.00 WIB Delete
Great Blog..!!!! Keep Blogging.... : )
Comment Author Avatar
Selasa, 04 Januari 2011 pukul 14.11.00 WIB Delete
Sangat berkesan namun jika disamakan dengan orang2 sekaran, tidak segampang itu...