Dewi Kekerasan Hamil Muda
Cumbuan-cumbuan mesra telah sedikit demi sedikit berkurang, burisrowo lebih suka menonton situs-situs porno, blue film ataupun film-film pendek amatir hasil upload para candid yang semakin lama semakin banyak, untuk dapat segera ereksi dan menuntaskan proses selanjutnya secara instan tanpa bumbu-bumbu cinta yang semakin lama semakin asing didengar.
Juga berlaku bagi para pecinta dunia yang dulu selalu bercumbu dengan investasi yang menghasilkan return untuk menumpuk kekayaanya, dengan meninggalkan penderitaan yang luar biasa sambil menunggu waktu dewi konjungsi ekonomi kembali ke peraduannya untuk dapat dicumbu dan diperkosa beramai-ramai.
Mereka tidak sadar kalo hasil persetubuhan tersebut menghasilkan kehamilan, sebuah hasil dari kemaksiatan massal. Kelahiran-kelahiran anak malang dari persetubuhan-persetubuhan nekat itu antara lain adalah terorisme, kemiskinan, bencana alam, ham, pendidikan, perang dan yang terseksi adalah global warming. Sedang anak yang beruntung adalah tehnologi, informasi, pariwisata, perdagangan, pajak, militer, seks, kucing garong dan konspirasi.
Seiring berjalannya waktu gaya bercumbu dituntut untuk variatif, juga pasangannya. Berhubung dewi ekonomi sedang menstruasi untuk beberapa saat, maka saatnya dewi kekerasan akan dirayu dan dinaikkan ke panggung untuk dinikmati bersama. Seperti biasa panggung dewi ini lebih meriah di Timur Tengah dengan lakon Israel dan Palestina. Keseksian dan lekuk tubuhnya sudah menarik para pencumbunya yang sudah ereksi dan berebut untuk naik ke panggungnya.
Dalih apapun bagi yang masih sabar dan waspada tidak akan terangsang dengan rayuan dewi kekerasan tersebut, sebab sudah terbayang jelas betapapun beruntungnya anak yang dilahirkan oleh dewi kekerasan yang sudah diperawani oleh bajingan konspirasi global.
Juga berlaku bagi para pecinta dunia yang dulu selalu bercumbu dengan investasi yang menghasilkan return untuk menumpuk kekayaanya, dengan meninggalkan penderitaan yang luar biasa sambil menunggu waktu dewi konjungsi ekonomi kembali ke peraduannya untuk dapat dicumbu dan diperkosa beramai-ramai.
Mereka tidak sadar kalo hasil persetubuhan tersebut menghasilkan kehamilan, sebuah hasil dari kemaksiatan massal. Kelahiran-kelahiran anak malang dari persetubuhan-persetubuhan nekat itu antara lain adalah terorisme, kemiskinan, bencana alam, ham, pendidikan, perang dan yang terseksi adalah global warming. Sedang anak yang beruntung adalah tehnologi, informasi, pariwisata, perdagangan, pajak, militer, seks, kucing garong dan konspirasi.
Seiring berjalannya waktu gaya bercumbu dituntut untuk variatif, juga pasangannya. Berhubung dewi ekonomi sedang menstruasi untuk beberapa saat, maka saatnya dewi kekerasan akan dirayu dan dinaikkan ke panggung untuk dinikmati bersama. Seperti biasa panggung dewi ini lebih meriah di Timur Tengah dengan lakon Israel dan Palestina. Keseksian dan lekuk tubuhnya sudah menarik para pencumbunya yang sudah ereksi dan berebut untuk naik ke panggungnya.
Dalih apapun bagi yang masih sabar dan waspada tidak akan terangsang dengan rayuan dewi kekerasan tersebut, sebab sudah terbayang jelas betapapun beruntungnya anak yang dilahirkan oleh dewi kekerasan yang sudah diperawani oleh bajingan konspirasi global.
artikel mu penuh dgn istilah yg membuatku kaguM.
BalasHapuswah wah wah tulisannya sangat membuat seorang anak seenthing jadheee terdiam membaca tulisan yang penuh dengan arti yang sangat dalam, ajari aku untuk menulis sepertimu kang....
BalasHapusBagus banget untaian kata2nya..
BalasHapusDalam dan bermakna...enak dibacanya...
tuh kan..jadi bingung mo koment he..he..
Pokoknya sip markosip..top markotop...he..he..
lom ngerasain bercumbu, tapi kalo masang sumbu kompor dah pernah*gubrak!*
BalasHapuswalah kok ada cumbu2an sih... ihh... gak ikutan ahhh
BalasHapusmantab... penggambaran dunia dengan memakai dewi-dewi :p
BalasHapusiya tuh cewek itu lagi diam,he..he...
BalasHapusbyk pake simbol ya penulisannya. hebat!
BalasHapusSak beja2ne uwong, isih beja kang eling lan waspada...
BalasHapusWessss..... bahanya.....
BalasHapusSebenernya ada yang kurang ngertinya c.... huehehehe, tp intinya, emang perbuatan yang gak bertanggung jawab demi kenikmatan dunia sesaat adalah sesuatu yang gak baik!!
hiya.........
BalasHapusngomongin isrel ya?
israel anji**
pemerkosa hak-hak kemerdekaan.
amerika bapaknya anji**
ah berdosa aku.
Tanpa iman, kebijaksanaan, kepercayaan kan Tuhan, perbuatan-perbuatan maksiat itu akan terus terjadi...dan makin banyak lahir anak-anak yang berotak perang, bersifat menyerang, keegoisan dan mengatas nama kebenaran jadi tombak dan alasan yang dibuat-buat...
BalasHapussampai anak-anak dewi dalam perutpun akan menjerit tak sanggup mendengar dan melihat keganasan manusia yang mirip binatang yang kemasukan.
Kita hanya bisa meratap...tak mampu berbuat apa-apa...mudah-mudahan Tuhan kirim mujizat...sehingga manusia bisa berpikir dengan akal sehat, berdiskusi bukan dengan asal babat, perang dan pertempuran !
Asyik banget gaya bahasanya,,jadi terlena gw bacanya..keren dech
BalasHapusWah, bercumbu-cumbuan halal bagi suami istri. Nah, tentu perlu yang namanya Variasit tetapi klo yang belum nikah kayaknya haram ya?!?
BalasHapusBetul gak Om. . . . .
dahsyat!!
BalasHapusjadi malu mo komen apa nie :) salam kenal dari saya kang, saya suka banget artikel dan gaya tulisan spt ini!
taka ada harapan untuk "dewi kekerasan yang sudah diperawani oleh bajingan konspirasi global." setuju....
BalasHapuswah, tulisan yg bertaburan metafora
BalasHapusSureal... hmm... kalau dilihat dari sisi 'menggagahi' seperti ini baru terasa betapa kelamnya dunia yang terus menggeliat dalam gelisahnya.. Huhuhuuu... saya kok bukannya sinis malahan jadi sedih?
BalasHapus@ jia-stisipolcandradimuka :
BalasHapussekedar jeritan hati mas...
@ Harry potter:
wis mas seenthing ki merendah temenan, malu jadinya...
@ griyaunik-atca:
seunik griyanya atca..xixixi...
@ Kristina Dian Safitry:
duh bahagianya jadi kompor...
@ FATAMORGANA:
belum sehebat wayang mbak fata...
@ marsudiyanto:
nggih pak guru...satus persen setuju...
@ Deta Deswi Diatika:
iya...sengsaranya bisa minta ampyun...
@ AiWY:
jangan emosi mas, eh boleh ding...halal juga emosi itu ya...kan beluma da fatwanya...
nggak dosa mas...ebelum praktek..hahaha
@ kweklina:
tulisanmu jeng...bikin nambah miris ... gimana ya mengatasinya...
@ Star In Heaven:
senengnya semua jadi terhibur...
@ SUPRIH dan ISTI:
kalo pake pengaman tetap aman kang...huiiii
@ belly wijaya:
wah...tapi hasil karyamu lebih monumental mas...kepincut aku...
@ nirmana:
ya...anaknya itu loh...super angkara murka...wuih..
@ Ernita D:
sekedar untuk menyembunyikan kenyataan aja mba..k
@ -G-:
tinggal menunggu gelinjang nafsi amarah deh...
hue..he...jadi kompor emang enak? sakit tahu...
BalasHapusBetul Bung Sur, buat mancing di laut minyak ya.
BalasHapuswahh.... keren sekali mass tulisannya saluuut....!! dengan istilahnya...!!
BalasHapusPertama baca hampir saja EREKSI kirain cerita forno :)) hahha
ikut mendarat sebentar disini, sambil cari-cari yang aneh... trims...
BalasHapusLha kok kabeh wedok to kang, dewi kekerasan, dewi ekonomi, he2, tulisane mantap.. Oh ya, israel pancen asu..
BalasHapusnamun dewi kekerasan itu bertopeng putri nan elok bak turun dari kahyangan, yang membuat anak2 manusia di buat ektasi dan berhayal.
BalasHapusgak dapet makna nya gw.., baru baca awalnya dak napsu duluan....hhaahhaha...
BalasHapusmas.., verifikasi kata anti spam nya dimatiin aja dong... ntar klo ada spam tinggal apus aja..
Wow..sapa ya ..yang hamilin...?
BalasHapuskeren postingnya..indah gaya bahasanya
Siiip..., apik tuenan... Nuwun... :)
BalasHapusQuote:
BalasHapus"...Berhubung dewi ekonomi sedang menstruasi untuk beberapa saat, maka saatnya dewi kekerasan akan dirayu dan dinaikkan ke panggung ..."
Whienda takut kalau ramalan ini terjadi, meskipun sangat masuk akal. Jika para penghuni planet bloger ini saling mencumbu bahkan lebih baik, ya Bang? Atur sembah sungkem. Whienda.
Kang Mas, dereng sare, to?
BalasHapusBTW:
Kayaknya Kang Mas perlu mempertimbangkan memaang "shoutmix" sekadar buat bertegur sapa, silaturahmi, guyonan, biar ga' mengganggu bobot artikel. Kinanti sungkem.
waduh mas ini baru namanya bahasa tingkat tinggi... salam kenal :D
BalasHapuswah lucu mas nih...kirain pembahasan apa tadi eh ternyata nyambung jg sm Palestina - Israel...semua kebiadaban terlaknat oleh Tuhan
BalasHapusWah makin puitis brooo...muantaaaaf lah aku jadi tersanjung (maksudnya??)
BalasHapusSalam KoMpaaaK
@ Kristina Dian Safitry;
BalasHapustetep ae enak jadi kompor mabur...huaaha
@ Seno:
ketemu juga kiwednya yo mas...
@ medanblogger.com :
iya mas..memang otak saya for..oh..no
@ Indra Putu Achyar:
mendarat aja langsung ketularan aneh loh mas..tengs ya...
@ grubik:
kalo kerbau...wah sing merkosa ampuh tenan mas...
kakkaka...
@ JALOE :
iya mas jaloe...di shape pake sotosop juga..xixixi...
@ Sang Penyamun:
siyap...daripada disabet pedang...thes...modyar...
@ Baka Kelana:
wah ...aku ngeri benar sama namamu mas...medeni tenan...
@ Mahendra:
ngguyu ora mas...ngguyu yo...
@ Whienda:
xixixi...jangan takut Whiend..pasti terjadi deh...walah jangaaaan...
@ dnahdiar:
hueheuee...padahal tingkat selangkang loh...kekeke
ra urusan blogger tuo..ben...
@ Veterinarian:
dengan seberat-beratnya...amin
@ Ikasmanca Community:
rapopo mas...penting hati senang..rasah perang..
..penak kawin ...huahahaaa
biar puitis makan apa ya..ada yg tau, he3...kabuuur
BalasHapustembakan jitu para crawler-nya top markotop deh. mbah gugel, tante alexa dan pakde yahoo klepek2 dah. du salute Kang...
BalasHapuswedew....bahasanya cihuy.....
BalasHapussebenernya ada maksud dari postingan ini tp bahasanya diperhalus hehehe...
BalasHapuswadohh bahasanya rek... berat nie hehehe...
BalasHapusbener...memang jaman sekarang sep ini...waktulah yang menentukan
BalasHapuswaduh galak bener ni postingnya..tp mang harus di basmi tuh kejahatan apalagi sok2an atas nama Dewi..sok ngawinin jd Dewi kejahatn huh.Atas nama Dewa aj aku brani pentung kok!! weeks aku jd ikutan galak ne..hidup galak..
BalasHapusMasih tetep dihadirkan dengan analogi2 yang bikin tercengang...nice post...sampe komen ini dikirim masih berputar otak kerdil saya mencari2 makna pencumbu, percumbuan, dan bercumbu...hehehe...
BalasHapuspake istilah "dewi kekerasan"...dan juga istilah2 lain lainnya...
BalasHapus@ Didiet :
BalasHapustidak ada resep kusus kok mas...
@ gus:
isin aku ...kerep ngopi kental..wenake...
@ Anna 'dTeepZ:
bahasane wong kenthir..ngono to mbak...hehehe
@ Lyla:
wah ..keconangan...
@ Milla Widia N:
prakteknya enak kok...coba aja...hiihi...
@ Ade Suherman:
yes...time is jam ...hehehe
@ MATA HATI:
h...hhidup galak juga *sambil merem melek*
@ Tukang Nggunem:
kata si gadis ...cumbu kompor...huhuhuu...
@ MU Fans:
kadan sang dewi ikut nonton bola loh...
unholy trinity...kah?
BalasHapusFiuh..... tulisan dengan konotasi yang aneh....... wkwkkwkwkwkwk............
BalasHapusSayang auranya negatif..... wkwkwkwkkwk.....
om, dulu belajar menulis dimana sih?saya pengen belajar membuat tulisan yang bagus kaya om ini.
BalasHapusDewi kekerasan, ih takut....
BalasHapus