Tuesday, December 23, 2008

Awas wabah Gila

berdomisili di daerah Jalan Kaliurang dengan sebutan yang terkenal yaitu Rumah Sakit Jiwa Lalijiwo, yang beberapa waktu sempat jadi sablonan di kaos maupun topi yaitu Lulusan Lalijiwo, lalijiwo ini berpenghuni banyak sekali dari berbagai kelas, ada yang bekas pejuang hingga bekas anak sekolah yang karena pusing tidak keterima Sipenmaru *mode jadul on* atau Pertguruan Tinggi Negeri pilihannya kesimbangan jiwanya agak terganggu. Dan akmi warga kampung di dekat RSJ itu yang sekarang namanya lupa aku, akrab dan mengenal para pasiennya, bahkan beberapa tetangga juga hidup dari adanya RSJ itu, salah satunya adalah simbah depan rumahku yang selalu menyediakan pisang untuk konsumsi rutin pasien.

Salah satu pengalaman yang lucu tapi kurasa juga aku mulai ketularan gila adalah ketika ada pasien yang tiap hari bertugas mengambil pisang di depan rumah, orangnya ganteng, tinggi besar mantan PNS katanya, ketika dia sedang memanggul pisang yang berat di atas kepalanya ketika berjalan tiba-tiba celana kolornya itu mlotrok kebawah sendiri sehingga kelihatan deh sampai ke akar-akarnya, dan gilanya.... dia berteriak minta tolong kepada orang-orang untuk menaikan celananya yang mlorot tersebut, kontan aja para ibu-ibu dan cewek-cewek yang ada lari ketakutan dan gilirankulah yang tega menolongnya...wah ketularan edan aku ini, dan dia setelah itu menurunkan pisangnya dan berkata nuwun yo le....walah.

Paling kaget ketika ibuku tiba-tiba teriak..."ada bintang film lewat...", mulanya aku tak tahu tapi lama-lama curiga juga, ketika keluar dari rumah ...wah ternyata ada pasien cewek yang cantik lolos dari tempatnya dan keluar jalan-jalan tanpa busana sepeserpun..., walah celakanya juga ada tetanggaku yang gara-gara sering lihat ...melamarnya dan sampai sekarang berkeluarga, ya ampun wis...sing edan siapa to iki...., dan berbagai macem pengalaman nggilani lainnya adalah ketika kali progo banjir masih nekat turun arung jeram sehingga ketika di pusaran air yang sangat besar perahu karetnya nggak mau keluar sampe kira-kira 2 jam dan kami semua udah pasrah, nembak cewek yang seminggu kemudian diralat, trus pengalaman cium cewek pertama yang hasilnya adalah tamparan maha dahsyat...plaaaak, waduh panase, modaro....

Mungkin karena sejak kecil udah sering main ke Lalijiwo jadi agak kurang waras,ato imun dengan stress sehingga dalam menjalani hidup ini jadi agak rileks, berbeda dengan apa yang kutakutkan saat ini yaitu orang waras yang menyadari dengan waras kekurangan dan gelapnya masa depan sehingga rela menjalani bunuh diri...wih ngeri tenan.

Mengapa terjadi kasus-kasus seperti bunuh diri dari mall, pembunuhan mutilasi, narkoba, dan paling ringan adalah stress yang sering dianggap gila menjadi sesuatu yang rendah gridnya dibandingkan dengan lainnya, karena tidak dekat dengan maut?

Mengapa para sineas dan novelis hanya mengangkat Laskar Pelangi, cuma komedi dan merendahkan pendidikan dengan mengagungkan sistem persekolahan yang hingga saat ini malah berakibat banyaknya murid stress, biaya pendidikan mahal dan bahkan bunuh diri?

Rupanya kegilaan ini telah bertambah gridnya, di tahun 98 sudah banyak orang gila karena krismon, mungkinkah di krismon gelombang kedua ini ( di Rusia orang sudah tidak boleh bicara "krisis" ) sudah lain lagi tingkat kegilaannya. Namun bagaimanapun juga saya tidak berharap yang saya tulis ini akan terjadi.

23 comments:

  1. Konon, gila atau kegilaan itu bedanya tipis dengan cerdas atau kecerdasan.
    Konon pula, orang yang kita anggap "gila" (tidak normal), justru menganggap kita-lah yang "gila".
    Kalau kita (anggap saja tidak gila) hidup di RSJ yang tempatnya "orang gila" itu, maka mereka menganggap kitalah satu-satunya yang tidak normal.
    Disebut gila lantaran tidak normal, tidak lazim, tidak umum, tidak teratur, tidak berperilaku layaknya "orang waras". Tapi, orang (kaum) gila juga punya kenormalan sendiri, punya kelaziman sendiri, punya keumuman sendiri, punya keteraturan sendiri, dan lain-lain. Nah, lo.

    ReplyDelete
  2. wah.. mas aku tinggal di jogja dimana ya rumah sakit jiwa itu kok gak pernah liat padahal ya suka ke kaliurang :)

    ReplyDelete
  3. waduh mas, saya ndak gila lho..semoga ngga ketularan

    ReplyDelete
  4. waduh...kalo bisa jangan sampai ketularan gila dong,he..he...tapi kalo guila karena cinta, ya boleh boleh saja*gubrak!*

    ReplyDelete
  5. @ Ullyanov:
    ...memang jos, mari kita sambut kegilaan-kegilaan yang konstruktif...
    @ Lyla:
    Sekarang sudah keren di Jakal km.17 namanya Grasia...
    @ mama hilda:
    semoga gila tidak mudah menular, mama...
    @ Kristina Dian Safitry:
    ...gleg...memang cinta bisa menyalakan neuron-neuron di otak, jadi berbinar-binar...sehingga ada nuansa...gila juga..kk

    ReplyDelete
  6. oh ya bang ada cerita disini...

    ada caleg disini yang gagal jadi caleg, disalah satu partai "warna merah" , dia sudah habisin duit buat jadi caleg di partai itu... ternyata dia gagal jadi caleg.. dia stress bang, malah jadi gila sekarang... kisah nyata disini bang...

    kasihan buat caleg-caleg yang sudah habisin duit buat jadi caleg dan akhirnya gak di terima jadi caleg, orang gila makin banyak nh bang.... kalo mereka menang jadi caleg sih modal bisa bertambah 10 kali lipat bahkan lebih, tapi mereka yang kalah... bisa gila kayanya....

    * gubrak.... gak nyambung....

    tapi paling enak gila karena cinta, semua terasa indah.... ^^

    ReplyDelete
  7. Bener Den, sekarang banyak yg stress, ditempat kami ada caleg yg gagal terpilih akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa. Sawah, kebun sudah habis terjual ternyata tidak terpilih. Ternyata dia tidak siap dengan resikonya

    ReplyDelete
  8. datang mindik mindik biar nggak ketularan gila,...he he hee... ups ketahuan,...kaboorr...!!!

    ReplyDelete
  9. semua segmen di negeri ini rata2 mengalami krisis... jgn sampai deh ikut penyakit kegilaan...

    ReplyDelete
  10. weleh kok ada yang melorot, udah gitu bukannya pisangnya diturunin, malah dia membiarkan pisangnya jadi tontonan.

    tentang pendidikan di Indonesia, saya juga sangat prihatin.

    sekali lagi saya bilang, gaya penulisanya Mantabs.

    ReplyDelete
  11. +@ perlawanan hati :
    huehue...memang kayaknya para caleg yang ngaceng kekuasaan ibaratnya orang beli lotere yang harus dapet...
    seperti di http://www.time.com/time/business/article/0,8599,1868468,00.html

    +@ Erik :
    ya bang...kadang lupa resikonya, setelah kejadian baru kerasa...dan nggak kuat jiwanya...
    amanat rakyat kok di sepelekan...

    +@ Anang :
    wah mas Anang udah dapet contoh nyata, salah satu gunung es korban permainan demokrasi yang salah tafsir...

    +@ brigaspad :
    jangan takut brigs, gila adalah kesuksesan yang tertunda, sayangnya jarang yang mau waras lagi, katanya.... "enak gila"
    hahahahaha....

    +@ ifoell :
    sedih memang hidup dalam kungkungan otoritas yang kurang pikir panjang...

    +@ Seno:
    wah...mas di atas batu depan water fall itu hanya manas-manasin dan bikin para juita gigit pisang...hehehehe

    ReplyDelete
  12. ya broo mudah2an semuanya 'waras' mengarungi tahun 2009 yang benar2 gila kuakaaa...

    ReplyDelete
  13. wekekkekeke malah pamer pisang
    wew jadi si mbake pny keluarga
    syukurlah masih ada org waras yg mau nerima org g waras
    jangan jangan penting ayu wkekekekke

    ReplyDelete
  14. lali jiwo yah :)) hahha mantep rumah sakitnya :D

    ReplyDelete
  15. @ Sang Penyamun:
    ..siap-siap imunisasi untuk pencegahan mas...

    @ Ikasmanca Community:
    Amin, badan waras pikiran waras...

    @ Cebong Ipiet:
    ..hahaha sing temping....

    @ Erik:
    Itu gambar transmiter antar neuron di otak kita mas...

    @ medanblogger.com:
    memang nama yang mewakili...

    @ simobiles:
    harus mas, buat apa hidup jika....hahahaa

    ReplyDelete
  16. "Lalijiwo ini berpenghuni banyak sekali dari berbagai kelas, ada yang bekas pejuang hingga bekas anak sekolah yang karena pusing tidak keterima Sipenmaru"

    RSJ ki emang isine "bekas orang waras" he..he..

    ReplyDelete
  17. wkakaka.... semoga yang nulin n yang baca gak ketularan gila :)

    ReplyDelete

Message from the green side