Saturday, November 1, 2008

Syair al-mahdi

Tentang masalah Al-Masih dan tempat turunnya beliau, aku mengatakan tidak peduli apakah orang-orang menerimanya atau menolaknya.

Tuhan Yang Maha Mulia telah mencetuskan di dalam hatiku menjadi tempat penjelmaan rahasia agung itu.

Aku adalah Mau’ud (yang dijanjikan), dan aku datang membawa sifat-sifat yang telah diterangkan oleh Rasulullah saw., sangat disayangkan orang-orang yang tidak melihatku.

Warna kulitku kuning gandum, dan rambut yang dinubuwatkan oleh Nabi Karim saw. pun sama dengan rambutku, tidak ada bedanya.

Ini adalah kedatanganku dan tidak ada keraguan sedikitpun, Rasulullah saw. telah membedakanku dengan Al-Masih yang berkulit kemerah-merahan.

Janganlah heran berkenaan dengan menara di timur, sebab akupun datang secara nyata di timur.

Aku inilah orangnya yang telah datang sesuai dengan kabar gembira, mana pula Isa a.s. dapat menginjakkan telapak kakinya di atas mimbarku [sebab akau adalah Masih-nya Muhammad saw.].

Sebagaimana Allah telah menjanjikan tempat yang mulia di dalam surga, apakah dengan demikian Dia melanggar janji-Nya lalu mengeluarkan beliau dari surga?

Pengingkaran yang secara aniaya menyembah Al-Masih, bagaimana mungkin Tuhan yang Ghayyur itu dapat menyamakannnya denganku.

Simaklah Quran Majid sekejap, supaya rahasia terselubungku ini zahir di hadapanmu.

Wahai Tuhan, di manakah manusia yang dapat mengenali rahasia kasyaf-kasyaf, supaya nur batinnya dapat mengenaliku.

Sumber Karunia dan rahmat-Nya telah bergejolak sedemikian rupa sehingga puji-pujian terhadap Kekasihku.

Wahai para pengeritik! Dengan takut terhadap Tuhan, bersabarlah sehingga Tuhan sendiri akan menzahirkan nur dan cahaya bintangku.

Perintah-Nya telah diserahkan kepadaku, dalam hal ini aku tidak mempunyai ikhtiar apa-apa. Lihatlah, hal ini aku katakan dari Tuhan-ku Yang Maha Raja.

Wahai orang-orang yang bergegas menujuku dengan kapak dan pedang! Takutlah kalian kepada Penjaga kebunku, sebab aku adalah dahan yang bakal menghasilkan buah.

Perintah ini berasal dari langit yang ditumpahkan kepada bumi. Jika setelah mendengar tidak kusampaikan, maka ke mana ia harus kubawa pergi.

Wahai kaumku, janganlah kalian berhati sempit, karena kata-kataku sejak permulaan ini begitu emosi. Perhatikanlah diriku sampai saat-saat terakhirku.

Bukan aku yang mengatakannya, melainkan hal ini telah tertulis di lauh-mahfuzh (papan tulis) Tuhan. Jika ada yang sanggup cobalah hapuskan tandaku.

Aku heran dan risau terhadap kedangkalan hati serta sempitnya motivasi kaumku. Wahai Tuhan, tolonglah supaya aku terlepas dari kerisauan ini.

Tidak memiliki mata, tidak memiliki telinga, dan tidak memiliki cahaya hati. Mereka hanya memiliki lidah yang gigih menentangku.

Mencaci-makiku bagi mereka sudah merupakan ibadah. Di pandangan mereka akulah yang paling kotor.

Wahai hatiku, walau demikianpun engkau harus mempertimbangkan (memperhatikan) mereka, sebab mereka pun menyatakan diri mencintai Rasulullah saw.

Wahai panggilan kebenaran dan amanat kebenaran, janganlah salah paham terhadapku. Aku melihat engkau berada dalam kesalahan.

Wahai saudaraku, hatiku lelah, sedih memikirkan iman engkau, namun anehnya di dalam benak engkau aku ini dianggap kafir.

Jika engkau ingin supaya kebenaran kami menjadi terang dan jelas di hadapanmu, maka mintalah cahaya hati dari Tuhan Yang Maha Pengasih.

Mana pula telinga hatiku dapat mendengar tuduhan kafir dari seseorang, padahal aku tengah mabuk meneguk cawan karunia-karunia Sang Kekasihku.

Bagaimana pula caci-makian para musuh dapat sampai kepadaku, padahal aku tengah terbuai mimpi indah membayangkan Sahabat-ku.

Aku hidup bertopang dari wahyu Tuhan-ku yang menyertaiku ini. Wahyu-Nya (amanah-Nya) yang menghidupkan nafasku.

Aku membawa jubah dari istana Kekasihku, selain itu janganlah lagi tanyakan padaku tentang negeri yang gelap-gulita ini.

Kecintaan terhadap-Nya telah menyentuh lubuk dasar hatiku. Di jalan agama, stempel-Nya telah menjadi stempel-ku yang bercahaya.

Seandainya rahasia kecintaanku dengan-Nya terbuka maka banyak sekali orang-orang yang akan menyerahkan nyawa mereka.

Orang-orang dunia tidak dapat memahami rahasiaku. Aku sendiri merupakan nur yang bangkit dari mata orang-orang yang baik sekali (unggul).

Selain itu, orang-orang yang menyukai jalanku tidaklah sedikit. Akan tetapi orang yang berpandangan buruk terhadapku, dia adalah seorang yang malang.

Kami setiap saat meneguk minuman dari cawan “perpaduan”dengan Sahabat kami. Setiap saat Kekasih muliaku yang simpati melawan para pengingkar.

Angin surga bertiup di dalam hatiku yang sedih, dan tak terhingga banyaknya tiupan angin lembut yang berbaur dengan asap wangi-wangianku.

Bau busuk orang-orang yang dengki tidak dapat menggangguku. Aku senantiasa bersimbahkan wewangian kesturi yang timbul dengan mengenang/mengingat-Nya.

Karena kedekatan (qurub) dengan Kekasihku, tugasku telah mencapai tahap yang jauh dari pemahaman para penentangku.

Atas karunia Kekasih-ku, langkahku telah masuk ke dalam surga, dan di tanganku terdapat cawan fadhal-Nya (karunia-Nya).

Gejolak pengabulan doa dari-Nya sedemikian rupa tatkala berdoa, bahkan ibuku pun tidak pernah melakukan hal seperti itu bila aku menangis sehabis-habisnya.

Di setiap sudut dan di setiap arah, aku hanya mendapatkan wajah Kekasihku. Apakah pernah ada wajah lain yang tampak dalam pikiranku selain dari-Nya?

Sangat disayangkan bahwa kelompok orang terpandang ini tidak melihatku. Dan mereka baru akan melihatku tatkala aku sudah menyatu dengan tanah ini.

Jika seandainya hati harus tersayat-sayat karena duka dan perih memikirkan mereka, biarlah! Keinginanku adalah demi-Nya kepalaku pun biarlah terbakar.

Setiap malam aku merasakan ribuan duka karena perih memikirkan kaum ini. Wahai Tuhan-ku lepaskanlah daku dari rasa malu ini setiap hari.

Wahai Tuhan-ku, cucilah kemalasan mereka ini dengan air mataku yang telah membasahi tempat tidurku hari ini.

Kini, kabulkanlah, dan tolonglah, sebab air mata ini kami curahkan demi Engkau. Tolonglah daku, sebab selain Engkau tiada yang lain lagi.

Gelap-gulitanya duka tidak kunjung habis, akan tetapi kegelapan malam ini akan habis di hari pembalasan.

Hatiku telah tersayat-sayat pedih memikirkan kaum yang tidak dapat mengenali ini, dan juga karena ulama-ulama yang bengkok yang merenggut leherku.

Jika kedangkalan-ilmu dan kebutaan-batin ini tidak ada, maka setiap orang alim dan faqih akan menjadi khadim Engkau seperti aku.

Ilmu mantikku (logikaku) ini dapat mempengaruhi batu. Namun orang-orang ini tidak mengambil manfaat dari tulisan-tulisanku yang berpengaruh ini.

Ilmu adalah sesuatu yang bersamanya pun terdapat nur (cahaya) firasat (ketajaman pikiran). Orang yang buta ilmu ini tidak dapat makan dengan “phisyera”.

Hari ini kaumku tidak mengenali kedudukanku. Namun suatu hari mereka pasti akan menangis-nangis mengingat masaku yang terbaik ini.

Wahai kaumku, pandanglah kepada Sang Ghaib dengan sabar, supaya Dia dengan merendah membentangkan Tangan-Nya untukmu.

Walau nilai dan kehormatanku menurutmu adalah sama dengan debu, itu tidaklah mengapa. Aku bukan hanya dari debu bahkan lebih nista dari sampah.

Adalah ihsan dan karunia-Nya yang telah menganugerahiku. Kalau tidak, aku ini hanyalah seekor cacing, bukannya seorang manusia, bukan sebuah intan dan bukan sebuah permata.

Tangan-Nya telah menjauhkanku dari wujud-wujud lainnya, sehingga tidak pernah wujud lain dalam gambaranku.

Setelah kepada Tuhan aku mabuk di dalam cinta kepada Rasulullah saw.. Dan jika seandainya hal ini dianggap suatu kekafiran, maka demi Tuhan, akulah yang paling kafir.

Kecintaan kepada-Nya telah merasuk ke dalam setiap partikel tubuhku. Hatiku penuh oleh kesendirian dan kepiluan terhadap sang kekasih (saw.) itu.

Aku adalah pelita kebenaran [yang memisahkan] antara yang suci dengan haram. Dan tangan-Nya-lah yang senantiasa melindungiku dari setiap angin kencang.

Setiap saat langit memberikan kesaksian akan kebenaranku. Aku telah menanggung kedukaan ini sedemikian rupa sehingga bumi pun tidak sanggup memikulnya.

Aku bersumpah demi Tuhan! Aku merupakan bahtera Nuh yang berasal dari Tuhan. Sungguh bernasib buruklah orang yang menjauh dari tali tambatan bahteraku.

Api yang telah dinyalakan oleh penghujung Akhir Zaman ini, demi Tuhan, aku adalah sungai ‘kautsar’ baginya.

Aku bukanlah rasul dan tidak membawa kitab. Yaa, padaku turun ilham dan aku adalah pemberi kabar-takut dari Tuhan.

Wahai Tuhan! Kami mohon dengan rendah hati agar engkau melimpahkan anugerah dan karunia-Mu. Selain tangan rahmat-Mu, siapa lagi yang akan menolongku?

Nyawaku kukorbankan bagi agama Mustafa saw.. Inilah kehendak dan keinginan hatiku. Andai hal ini terpenuhi.

http://kiwaras.blogspot.com/2008/01/syair-sang-ratu-adil-imam-mahdi.html

3 comments:

  1. dari al mahdi

    Berita Besar(annaba)

    ﻣﺗﻧﻜﺎﻣﻤﺍﺭﻴﺛﻛ ﻣﻜﻟ ﻦﻳﺑﻳﺎﻧﻟﻮﺴﺮ ﻢﻜﺀﺂﺠ ﺩﻗ ﺏﺗﻛﻟﺍ ﻝﻫﺍﺂﻴ
    ﷲﺍﻥﻣ ﻤﻜﺀﺎﺟ ﺩﻗ ﻩﺭﻳﺛﻛ ﻥﻋﺍﻭﻓﻌﻴﻭ ﺐﺘﻜﻠﺍﻥﻣﻥﻭﻔﺧﺘ
    ١٩ ﺓﺪﺌﺂﻣﻟﺍ. ﻥﻳﺑﻣﺐﺗﻛﻭﺭﻭﻧ





    “ Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul kami, menjelaskan (syariat kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan , “ Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”





    Segala puji dan kemuliaan hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang setiap saat memberi dan mengatur umat-Nya bagi makhluk-Nya (hamba-Nya) dengan tanpa kecuali apapun. Semoga kita semua diberi kesehatan dan keselamatan sehingga kita semua dapat kesempatan menuju kepada yang lebih baik. Rasulullah pun berkehendak agar kita semua lebih baik dari pada hari kemarin.





    Demikian pula shalawat beriring salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW dimana telah membawa kita semua dari alam gelap gulita (jahiliyah) kepada yang alam terang benderang (kebenaran). Untuk kesekian kalinya dalam berita besar ini saya mengajak kepada semua saudaraku baik yang didalam negeri ataupun diluar Nusantara Republik Indonesia tercinta ini yang telah dapat menerima berita besar ini semoga dapat mengingat dan merenungkan kembali akan kejadian demi kejadian (peristiwa) yang dialami saudara-saudara kita baik dari Aceh Darussalam (NAD) dengan gelombang sunaminya yang membawa korban hingga ratusan ribu jiwa, dikepulauan Nias dengan gempa buminya, dikepulauan madura dengan angin putting beliungnya dan kebakaran di sana sini begitu pula teror bom dan sebagainya.


    Dengan demikian sepertinya lengkaplah suda dari empat unsur air, api, tanah, dan angin untuk memporakporandakan sebagian daerah tempat tinggal saudara kita baik di luar maupun di dalam negeri.





    Maka untuk itu marilah kita kembalikan kepada Allah. Dimana yang namanya Allah itu adalah utusannya yang akan datang kepada kita semua ialah pemimpin yang dari kamu (dari kalanganmu) yang akan mengumandangkan ayat-ayat Tuhan dengan jelas karena beliaulah yang akan mengembalikan semua kejadian ini kepada Al Qur’an disebabkan Al Qur’an yang akan menjelaskan segala sesuatu bukan sesuatu menjelaskan Al Qur’an baik ilmu syarat, bayan, mantik ataupun nahu



    (Qs, 12:111).


    “Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota sebelum dia mengutus di Ibu Kota itu seorang utusan (Rasul) yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka dan tidaklah kami membinasakan kota-kota melainkan penduduknya melakukan kedzaliman.” (Qs 28:59).





    Melakukan kedzaliman adalah mengingkari (meragukan) dengan apa yang didatangkan oleh Tuhan melalui Utusannya. Dan Allah SWT tidak susah menurunkan sesuatu kepada kita semua baik berupa rezki ataupun anugerah, bencana bahkan seorang Utusan (Rasul, Khalifah, Imam, Pemimpin) sekalipun untuk kesejahteraan umatnya sampai-sampai Tuhan menegaskan kepada kita semua sesuai dengan firmannya:





    “Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka…….” (Qs 14:4)



    Dan untuk menyatakan bahwa kalam Tuhan itu pasti maka Tuhan menegaskan kepada kita semua tentang datangnya seorang Utusan yang bunyinya :





    “Hai Golongan jin dan manusia apakah ada yang datang kepadamu seorang Utusan (Rasul) dari golongan mu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat ku dan memberi peringatan kepadamu tentang pertemuanmu dengan hari ini….” (Qs 6 130)





    Kedatang Utusan tersebut sudah dibarengin dengan berbagai tanda itupun bagi orang yang beriman (percaya) yang dapat menjadikan semua jadi pelajaran tentang apa yang diperumpamakan Tuhan dalam alam semesta ini termasuk muculnya bintang Ahmad (mas) tiga tahun yang lewat dan datangnya gerhana matahari dan bulan yang terjadi satu bulan secara bersamaan yaitu Oktober 2005, munculnya fenomena renkarnasi Budha di Nepal (india) dan Patung Bunda Maria mengeluarkan air mata darah (Italia) beberapa waktu lalu.Diharapkan kita semua akan menyambut gembira atas datangnya Utusan tersebut dan menerima dengan apa yang didatangkan oleh Tuhan sehingga kita tidak membatasi ilmu dan kuasa Tuhan seperti dalam Al Qur’an Tuhan mengatakan :





    “Sesungguhnya telah datang yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan tetapi senantiasa kamu ragu dengan apa yang dibawakannya kepadamu sehingga ketika ia wafat kamu mengatakan : Allah tidak akan mengutus seorang Rasulpun setelahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang yang melampaui batas dan ragu-ragu” (Qs 40:34).





    Padahhal Tuhan mendatangkan Utusan (penyeru, saksi, ,khalifah, pemimpin, dsb) itu atas dari pada permintaan kita sendiri dapat saya contohkan kalaulah bangsa Indonesia 80% mukmin maka sehari semalam kita berdoa dalam surah fatihah ayat 6 dan 7 sebanyak 5 kali yang wajib yaitu tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka. Dengan demikian tentulah Tuhan mengabulkan permintaan hambanya, dikarenakan Allah senantiasa mengabulkan do’a atas orang mukmin tersebut. Namun apakah kita ketika pengabulan itu dilaksanakan mau menerimanya dengan sepenuh hati?, dengan didatangkan-Nya orang (penyeru, ulama, khalifah, pemimpin) tersebut yang mungkin saja tidak sesuai dengan hawa nafsu kita atau kita katakan saja Ia ummi (bodoh) atau hal lain yang mungkin tidak bisa kamu terima. Namun yang pasti Ia akan menjelaskan kepadamu ayat-ayat Tuhan dengan jelas dan terang.




    Bahkan mungkinkah umat Islam akan percaya dengan Al Qur’an yang akan dibacakan dengan jelas dan terang atau bahkan kita akan mengatakan ?!.



    .“Dan apabila dibacakan dihadapan mereka ayat-ayat kami yang terang, niscaya kamu akan melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu, hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat kami dihadapan mereka……” (Qs 22: 72),
    Atau mungkin saja kita mengambil sikap yang seperti ini !.,





    “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami mereka berkata ini adalah dongengan orang-orang dahuhlu kala” ( Qs 68: 15)





    .Yang kami harapkan saudara tidak menjadi orang yang berkata demikian. Dan satu hal yang perlu kami sampaikan bahwa Semua manusia itu adalah khalifah dan diantara khalifah ada yang dilebihkan dari yang lain, dan itu hanya satu orang, namun dari satu orang inilah nanti akan terpancar kepada yang lain dan dari yang lain akan terpancar kepada yang lain pula dan seterusnya dan itulah kekuasaan Tuhan yang motivasinya adalah berdirinya agama yang sebenarnya.



    Seuntai Sabda Rasulullah SAW yaitu “seratus tahun sekali Allah akan menurunkan Mujjadid baru, dimana mujjadid adalah orang yang akan membawakan keislaman sepertiaku ini”. Ini artinya yang terjadi pada Rasulullah SAW kemungkinan besar akan terjadi pula kepada mujjadid tersebut bisa-bisa terusir dari tempat tinggalnya atau mungkin lebih parah dari hal tersebut dapat kita lihat bersama tentang perjalanan beberapa imam dan ahli sufi terdahulu apakah itu syeikh Abdurrauf Singkil (Aceh), imam syafii, hanafi, maliki dan seterusnya yang mereka semua mendapatkan tantangan dalam mendirikan agama Allah ini.





    ﴾٧ ﻣﻮﺮﻟﺍ﴿ ﻥﻮﻠﻔﻏ ﻤﻫ ﺓﺮﺧﻻﺍ ﻥﻋ ﻤﻫﻮ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﺓﻮﻴﺣﻟﺍ ﻥﻣ ﺍﺭﻫﺎﻈ ﻥﻮﻤﻠﻌﻴ





    “Mereka hanya mengetahui yang zhahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.

    ”Begitu pula sekarang ini akan kami kabarkan kedatangan pemimpin itu, namun apakah saudara-saudara sekalian mau untuk mendatanginya atau malah memungkirinya. Dan perlu untuk diterangkan bahwa





    “Muhammad adalah utusan Allah yang bukan bapak dari seorang laki-laki diantara kamu dialah Rasulullah kunci dari segala pembawa berita (Nabi)” (Qs 33: 40).





    Pada jasadnya bisa saja sipolan bin polan apakah itu Muhammad bin Abdullah, Abu bakar, utsman, umar, ali, imam ghazali, hanafi, syafii dan seterusnya, namun pada bathiniah mereka adalah pesuruh Allah pembawa berita (Nabi) dan penerus risalah ketuhanan. Sehingga tidak ada jalan bagi manusia untuk kepada Allah melainkan mendatangi Utusannya dan pemimpin yang dari kamu yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Tuhan dengan terang dan jelas.





    Dan pemimpin telah datang yang i Beliau berasal dari negeri Asia Tenggara tepatnya Indonesia Timur, Propinsi Sumatera Utara Drs Syeikh Al Akhi Al Mukarram Muhammad Zubir Amir Al Kholidi Jum’atul Jabir.



    2. KEKAFIRAN (Keingkaran)





    ﺍﻭﺭﻔﻜ ﻥﻳﺬﻟﺍ ﻻﺍ ﷲﺍ ﺖﻳﺍ ﻲﻔﻞﺪﺎﺠﻳ ﺎﻤ .ﺩﻼﺒﻠﺍ ﻰﻔ ﻣﻬﺑﻠﻘﺗ ﻚﺭﺮﻐﻴ ﻼﻔ





    “Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu” (Qs 40:4)





    Disini akan kami jelaskan kepada saudara-saudara sekalian bahwa yang dimaksudkan oleh Allah itu sudah sangat jelas, dimana sebenar-benar orang kafir itu adalah orang yang mendebat ayat-ayat Allah. Artinya sekarang coba kamu singkirkan sejenak pemikiran kolot (tua) yang selama ini kamu katakan bahwa orang kafir itu adalah orang diluar Islam atau yang sering kamu katakan Amerika, Australi Rusia dan sebagainya, yang pada akhirnya kamu menjadi berbuat anarkis terhadap suatu kaum. Teror-teror yang belakangan ini sangat marak dimedia informasi yang kebanyakan dilakukan oleh oknum yang katanya orang Islam, sangat membuat keadaan menjadi kacau dan resah, dan ini disebabkan oleh ajaran Islam yang sebenarnya belum sampai (baligh) kepada seluruh manusia. Dan ajaran Islam yang sebenarnya mengatakan bahwa kekafiran (keingkaran) itu telah berada didalam jiwa tiap-tiap orang tidak terkecuali orang yang mengatakan dirinya Islam itu sendiri, dikarenakan ketika sampai (baligh) kepadanya ayat-ayat Allah (Al Qur’an) yang disampaikan melalui perantaraan seseorang kebanyakan kamu mendebat bahkan mungkin kamu ingin membunuhnya. Disinilah letak kekafiran tiap-tiap manusia seketika itu juga tidak perduli apakah itu kamu katanya Islam atau bukan Islam yang ketika kamu mengingkarinya maka pastilah (otomatis) kamulah yang kafir itu.





    Bukan saya salahkan pendapatmu tentang kafir itu adalah orang diluar Islam, namun dengan ayat tersebut diatas sangat jelas dan sangat terperinci lagi tentang kekafiran itu sebenarnya, disinilah kita butuh sebuah pemahaman tentang manakah Islam yang sebenarnya (hakikat) Islam, dan mana yang kafir, munafik, setan, bahkan perumpamaan binatang sekalipun oleh Allah, jika kamu orang yang mau berpikir dan mengetahui.





    Pada maujudnya (dzohir) mungkin tubuh itu adalah manusia namun pada sifatnya (Bathiniah) kamu telah memakai yang namanya diluar manusia itu, sehingga kamu sendiri tidak menyadari bahwa kamu sudah keluar dari iman dan Islam, dan itulah hari kiamat (hari didirikannya kebenaran) yang dalam satu riwayat mengatakan bahwa ketika hari itu tiba kamu tidak sadar bahwa ketika itu iman sudah keluar dari dirimu.Keterangan ini akan saya perkuat dengan kalam yang berbunyi:





    “ Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat,” sujudlah kamu kepada adam “,maka sujudlah mereka kecuali iblis ‘,ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir” (Qs 2:34).





    Dan tindakan Bom bunuh diri yang diterapkan beberapa waktu lalu oleh sekelompok kaum itu adalah tindakan bodoh dan tindakan orang yang tidak mengetahui jihad yang sebenar-benar jihad.





    Bagi Allah amat mudah dalam menentukan siapa yang kafir dan siapa yang beriman, siapa yang pantas masuk surga dan siapa yang pantas masuk neraka, nah sekarang keterangan ayat-ayat Allah ini telah sampai kepada saudara, apakah itu langsung atau perantaraan kertas ini. Namun kami tanyakan kepada saudara apakah saudara mau mempercayainya atau sebaliknya?, itu saya kembalikan kepada saudara sekalian. Tapi ingat!.. kekafiran, kemunafikan, dan sebagainya telah berdiri didalam diri saudara ketika saudara mengingkari keterangan dan ayat-ayat Allah.





    ﴾٥٣ ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ﴿ﺎﻨﺑﺭ ﻞﺳﺭ ﺖﺋﺎﺟ ﺪﻗ ﻞﺒﻗ ﻦﻣ ﻩﻮﺴﻧ ﻥﻳﺬﻟﺍ ﻝﻮﻘﻳ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻲﺗﺄﻳ ﻣﻮﻳ ﻪﻠﻳﻭﺄﺘ ﻻﺍ ﻥﻭﺮﻈﻧﻳ ﻞﻫﺍﻭﺮﺴﺧ ﺪﻗ ﻞﻤﻌﻧ ﺎﻨﻛ ﻱﺬﻠﺍ ﺮﻴﻏ ﻞﻤﻌﻨﻓ ﺩﺭﻧ ﻭﺍ ﺎﻨﻟﺍﻮﻌﻔﺸﻴﻓ ﺀﺎﻌﻔﺷ ﻦﻣ ﺎﻨﻠ ﻞﻬﻓ ﻖﺤﻠﺍﺎﺑﻥﻮﺮﺘﻔﻳ ﺍﻮﻧﺎﻛ ﺎﻣ ﻤﻬﻨﻋ ﻞﺿﻭ ﻤﻬﺴﻔﻧﺍ“





    Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (datangnya kebenaran pemberitaan) Al-Qur`an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qu`an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya, sebelum itu (dulu) sungguhlah telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang haq, maka adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (dipalingkan) sehingga kami ber’amal yang lain dari yang pernah kami ‘amalkan?. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan”.





    Bagi siapa saja yang menyebarkan dan memperbanyak Lembaran Berita Besar ini sebanyak-banyaknya sesungguhnya Allah akan memberikan kepadanya syafa’at di dunia sebagai cerminan di Akhirat dan begitu pula sebaliknya maka janji Allah kepada yang menentang dan mengingkari Berita Besar ini adalah azab yang sangat pedih yang tidak pernah didapatnya dari kaum-kaum terdahulu (sebelumnya).

    Al Jabir

    ReplyDelete
  2. sekretaris departemen dakwah
    himpunan pemuda sinar syahid
    dewan pimpinan pusat

    mari sambut kedatangannya:
    penyampai berita
    Eko Hariyanto
    085266665854

    ReplyDelete

Message from the green side