Surat Berusia 3.000 Tahun untuk Nabi Daud Ditemukan
JERUSALEM - Baru-baru ini Arkeolog asal Israel berhasil menemukan sebuah teks dalam bahasa Ibrani, yang diduga merupakan surat yang ditujukan kepada Raja Daud, tulisan itu sendiri diperkirakan dibuat pada 3.000 tahun yang lalu.
Penemuan besar ini sendiri merupakan hasil kerja keras dari Professor Yosef Granfinkel dari Hebraw University, Jerusalem. Professor Granfinkel mengatakan bahwa teks yang dia temukan ditulis di biji tembikar. Dia juga mengklaim surat yang dibuat 3.000 tahun lalu tersebut merupakan wasiat yang ditujukan kepada Raja David (Daud).
Teks tulisan tersebut ditemukan oleh para arkeolog dilahan seluas 2,3 hektar yang bernama Elah Fortress, yang berada di Kota Khirbet Qeiyafam, 20 mil sebelah barat daya dari Jerusalem. Para arkeolog mengaku bahwa mereka telah memulai proyek ini sejak Bulan Juni lalu.
Para arkeolog sendiri hingga saat ini masih bekerja untuk memecahkan isi tulisan yang ada di tembikar tersebut, walaupun mereka sudah meyakini ini merupakan surat wasiat untuk Raja Daud. Demikian yang dilaporkan Telegraph, Jumat (30/10/2008).
Bagi Bangsa Yahudi, Raja David merupakan tokoh yang istimewa, ia merupakan raja kedua bagi bangsa tersebut. Keberhasilannya dalam mengalahkan Goliath, yang digambarkan sebagai seorang raksasa, menjadi cerita yang melegenda ke seluruh dunia.
Khierbet Qeiyafam sendiri merupakan medan pertempuran antara David dan Goliath. Jadi kuat dugaan, tembikar yang berisi tulisan untuk Raja Daud tersebut memang asli berasal dari abad 10 sebelum masehi.
"Kronologi dan geografi Khirbet Qeiyafa membuat unik di antara mitologi, sejarah, penulisan sejarah dan ilmu yang berhubungan dengan Raja Daud," ujar Professor Garfinkel.
Dia juga mengharapkan penemuan ini menjadi jalan bagi penemuan-penemuan yang lainnya, untuk mengetahui sejarah kehidupan Raja Daud, dan mencocokannya dengan kitab umat Yahudi. (ahm)
Sumber:
http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/10/31/18/159360/surat-berusia-3-000-tahun-untuk-nabi-daud-ditemukan
Penemuan besar ini sendiri merupakan hasil kerja keras dari Professor Yosef Granfinkel dari Hebraw University, Jerusalem. Professor Granfinkel mengatakan bahwa teks yang dia temukan ditulis di biji tembikar. Dia juga mengklaim surat yang dibuat 3.000 tahun lalu tersebut merupakan wasiat yang ditujukan kepada Raja David (Daud).
Teks tulisan tersebut ditemukan oleh para arkeolog dilahan seluas 2,3 hektar yang bernama Elah Fortress, yang berada di Kota Khirbet Qeiyafam, 20 mil sebelah barat daya dari Jerusalem. Para arkeolog mengaku bahwa mereka telah memulai proyek ini sejak Bulan Juni lalu.
Para arkeolog sendiri hingga saat ini masih bekerja untuk memecahkan isi tulisan yang ada di tembikar tersebut, walaupun mereka sudah meyakini ini merupakan surat wasiat untuk Raja Daud. Demikian yang dilaporkan Telegraph, Jumat (30/10/2008).
Bagi Bangsa Yahudi, Raja David merupakan tokoh yang istimewa, ia merupakan raja kedua bagi bangsa tersebut. Keberhasilannya dalam mengalahkan Goliath, yang digambarkan sebagai seorang raksasa, menjadi cerita yang melegenda ke seluruh dunia.
Khierbet Qeiyafam sendiri merupakan medan pertempuran antara David dan Goliath. Jadi kuat dugaan, tembikar yang berisi tulisan untuk Raja Daud tersebut memang asli berasal dari abad 10 sebelum masehi.
"Kronologi dan geografi Khirbet Qeiyafa membuat unik di antara mitologi, sejarah, penulisan sejarah dan ilmu yang berhubungan dengan Raja Daud," ujar Professor Garfinkel.
Dia juga mengharapkan penemuan ini menjadi jalan bagi penemuan-penemuan yang lainnya, untuk mengetahui sejarah kehidupan Raja Daud, dan mencocokannya dengan kitab umat Yahudi. (ahm)
Sumber:
http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/10/31/18/159360/surat-berusia-3-000-tahun-untuk-nabi-daud-ditemukan
penemuannya mungkin benar tapi org israel suka memanipulasi kebenaran.. :-P
BalasHapussubhanallah sungguh menakjubkan
BalasHapuskalo benar itu adalah sesuatu yang menakjubkan, akan tetapi apa manfaatnya bagi kehidupan manusia belum dapat dipastikan. Dan lagi keabsahan hal ini harus masih ditelusuri oleh pihak lain selain peneliti yang menemukannya.
BalasHapus