"Apa Karena Kami Miskin Tidak Berhak Masuk?"
Anna bersama 100 warga eks taman BMW yang digusur Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Agustus lalu, kecewa. Keinginannya masuk ke Taman Margasatwa Ragunan untuk melepas kepenatan setelah tergusur ditolak pengelola. “Saya memang miskin. Tapi jangan injak harkat dan martabat saya sebagai manusia,” katanya melanjutkan.
Ia menjanjikan warga hanya ingin berekreasi lantaran korban butuh hiburan. Spanduk-spanduk pun rela ditinggal di luar. Bahkan warga yang umumnya perempuan tua dan anak-anak itu siap membeli karcis masuk. “Apa lagi keberatan Bapak?” kata Hendrik. “Jika warga masuk, Anda jamin wartawan tidak ada yang meliput?” kata Marzuki. Hendrik pun menyergah. “Wartawan mau meliput atau tidak itu bukan urusan saya,” kata Hendrik. “Jadi saudara bisa jamin tidak?” kata Marzuki lagi. “Itu hak mereka,” Hendrik menukas. “Kalau begitu, warga tidak boleh masuk,” tegas Marzuki.
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/29/Metro/krn.20081029.146321.id.html
Komentar
Posting Komentar