Perempuan
Table of Contents

Kemudian urut-urutan klasik menuju Proklamasi Kemerdekaan: pendirian Budi Utomo, Sumpah Pemuda, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan, dan Proklamasi 17 Agustus 1945. Mungkin karena itulah tetralogi Buru karya Sang Begawan Pramoedya Ananta Toer menjadi jauh lebih populer sebagai sumber pengetahuan sejarah. Tetralogi memberikan pemandangan yang kaya dan bermakna tentang kehidupan sosial masyarakat tanah jajahan dan tumbuhnya rasa kebangsaan di kalangan kaum terjajah. Melalui tetralogi ini sejarah tampil sebagai riwayat, bukan sekedar kronik membosankan tentang orang, tanggal, tempat dan kejadian.
Perempuan yang ditampilkan hanyalah Tjoet Nyak Dhien, Marta Christina Tiahahu, dan lebih celaka lagi adalah Ibu Fatmawati yang menjahit bendera pusaka, serta Ibu Kartini yang digambarkan memiliki hobi kirim-kiriman surat dengan Belanda (lagi). Hal ini masih diliputi warna dari kolonialisme itu sendiri yang sangat rasis, berdasarkan kelas dan seksis. Beruntung sedikit saat ini kita pernah memiliki presiden perempuan dan menteri-menteri perempuan yang cerdas, namun itu hanyalah dipermukaan saja dan karena gerakan-gerakan perempuan yang sudah mulai eksis, namun tetep saja masih diinjak dengan "kuota 30 persen".
Segitunya kaum laki-laki menindas perempuan yang telah berlangsung ribuan tahun bahkan sejarawan feminis Gerda Lerner mempelajari wilayah Mesopotamia, peradaban urban pertama di dunia yang berlangsung pada 3000 sebelum masehi, untuk memahami asal usul patriarki. Di wilayah itulah, yang sekarang menjadi Irak, negara-negara mulai berkembang. Negara didefinisikan oleh satu aparat permanen untuk mengumpulkan pajak dan melancarkan perang. Agar negara bertahan masyarakat harus ditata secara hirarkis. Lerner berpendapat bahwa salah satu unsur kunci dalam hirarki ini adalah keluarga patriarkal.
Setiap suami, yang disebut kepala keluarga, diharapkan memimpin keluarganya seperti sebuah negara dalam negara yang lebih besar. Hukum mengakui kewenangan suami atas keluarganya sendiri. Hukum juga membangun institusi untuk memastikan subordinasi seksual perempuan. Misalnya, Hukum Hammurabi (yang pertama kali ditulis pada 1750 SM) menentukan bahwa seksualitas istri adalah hak milik suami. Jadi, kalau istri melakukan perselingkuhan ia akan dihukum mati karena ia sudah melanggar hak eksklusif suami terhadap dirinya. Tetapi para suami bebas untuk melakukan hubungan-hubungan di luar nikah sesuka hatinya dengan perempuan yang belum menikah.
Nah loh, sejarah kita juga mencatat pemberangusan gerakan perempuan yang bergerak maju dengan bingkai "Penumpasan Komunis", yang di buat menjadi sangat ngeri dimana dikabarkan para cewek bahenol itu menyilet-nyilet kemaluan para petinggi militer yang menjadikan kemarahan yang sangat membabi buta dan meninggalkan kepedihan bangsa yang luar biasa.
Akankah kita menyadari betapa perempuan selalu menjadi korban dalam setiap pentas kekerasan, perebutan kekuasaan maupun di dalam rumah tangga. Akankah kemenangan-kemenangan gerakan perempuan saat ini dalam pengesahan UU KDRT, UU Kewarganegaraan dan kuota 30 persen akan berhadapan dengan gerakan fundamental keagamaan yang keblinger dalam bingkai "Kekuasaan laki-laki" yang selalu ereksi melihat perempuan sebagai ajang pertempuran dan pasti dapat dikalahkan.
Bener gak Sur? Hayo ngaku ...hue he
*Penyamun jadi ga kebagian nih... wuehehehe..
@ abang : Cinta... oh cintaaaaa..., keagungan Tuhan ya bang...
@ marsudiyanto: dan sebenarnya kualitasnya juga .. tidak perlu diragukan lagi...
@ Muhammad Qori : mungkin, tapi bisa jadi kita yang salah mengartikannya...
@ Sang Penyamun 160109 : wakakkaa..., cuman ngumpulin kata abang,... harus dilakukan dengan kebaikan sebagai landasannya..., mungkin juga karena faktor perbaikan keturunan...
@ Nb :
boss... bulet-nya masih ada karena ada yang salah dengan kodenya..
coba lihat di css tag penutup list ini ada dua
ul {
margin:0px;
padding:0px;
list-style-type:none;
}
}
seharusnya tag kode penutupnya satu seperti ini
ul {
margin:0px;
padding:0px;
list-style-type:none;
}
jadi perempuan lebih banyak terlena...lebih banyak menerima
Tapi pada dasarnya perempuan lebih cerdik dari pria
bakalan rame nih kalo perempuan yang diomongin...
tapi jangan salah lho...
wanita dijajah pria sejak dulu..
dijadikan perhiasan sangkar madu..tapi itu takkan berlangsung lama..
karna pria bertekuk lutut disudut kerling wanita..
he..he..itukan lagu ..
@ Ullyanov : benar mas, memang perempuan memiliki andil yang lebih sebenarnya..., tapi kenapa muncul perlawanan, malah diinjak-injak dan dilecehkan... aneh ya
@ Kristina Dian Safitry : iya neih butuh saran juga..., sistem kolonialisme sampe yang neo masih nggak berubah juga....
@ Baka Kelana : iya... dari konstruksi otak memang perempuan memiliki kelebihan dalam hal itu..., sebenare udah dari sononya...
@ Dillah : wakakkaa.. bebas ae mas...
@ perlawanan hati : berarti dilarang durhaka sama ibu to mas...
@ Atca : sayang tunduknya kalo ada maunya... hihi..
@ Lyla : laki-laki memang kepalanya keras,.... dua lagi... edan tenan...
@ sawali tuhusetya : ditambah nggak adanya political will dari para pemangku kepentinganya juga mas...
@ nirmana : betul mas, dan membuat semakin sedih dibuatnya...
[kuwur2]
wueeeeh berat duaagh.. si akang.
nge bahas masalah peree' (basa gaulnya perempuan). Tapi kurang ok dweh. untuk menghormati. keknya lebih tepatnya W A N I T A.
wanita sosok idola kaum adam. gmn enga, kita di lahirkan oleh seorang ibu. yang tanpa pamrih mengandung kita slama kurang lebih 9 bulan.
mengenai kedudukan wanita ini klo mao dibhas emang panjang, btul nyang sodara senoaji bilang.
yang pasti kedudukan wanita skarang sudah sederajat. dan patut di hormati.
aniwey off the record
Nah loh, sejarah kita juga mencatat pemberangusan gerakan perempuan yang bergerak maju dengan bingkai "Penumpasan Komunis", yang di buat menjadi sangat ngeri dimana dikabarkan para cewek bahenol itu menyilet-nyilet kemaluan para petinggi militer yang menjadikan kemarahan yang sangat membabi buta dan meninggalkan kepedihan bangsa yang luar biasa.
mantap kali sunatan jaman skarang.
mao dong di sunat cewek bahenol
sayangnya gw dah sunat...T_T wakakakkakaka
Btw, hati-hati dengan sejarah kontemporer... Sejarawan sendiri sering bilang.., "Sejarah itu cerita para pemenang..."
Soal Pram.., Arok Dedes dan Arus Balik juga memaparkan sejarah secara jenius. Arok Dedes of course tentang Ken Arok dan awal berdirinya Singasari. Arus Balik, bersetting cerita Demak di masa-masa awal...
Ok banget pokoke...
nb. Aku iki nang mburine Senoaji..., kok mambu entut yoooo.... Hihihihihi..... :o
udah segitu aja...huehehehe
@itempoeti:weh kowe to mas sing nemu entut ku nuwun yo... sik mengko tak jupuke dewe... rasah pok terke... huahahahahahah
@suryaden:nunut tok, nuwun
ehemmmm, bener neh kang dan sangat jujur dari hati klo saya ndak ereksi melihat jika perempuan bisa lebih maju dan berkembang...hehehe
malah saya lebih senang dengan adanya kompetisi, yang penting menuju kearah yang lebih baik untuk bersama :D
utk mslh RT, meskipun pandangan masih seperti itu jangan memukul rata semuanya karena ada juga kok suami yang tertindas karena istrinya...xixixi...seperti suami taku istri misalnya...wkwkwkwk
mudah2an saya bisa mendapatkan wanita yang bisa diajak seneng dan susah juga, pokoke sama - sama lah biar uenak...wkwkwkwk,
*kok jadi malah curhat*..xixixi
maaf buat kang senoaji...hehehe
EMMOOOOOHHH....
Dok, tolong pasien dengan nick senoaji lepas...
syalalala...
nggak ada yg salah kok kalo laki2 jadi berbagai "kepala" ituuuu....
la kalo aq yang jadi kepala negara, kepala keluarga atau kepala blogger2 seIndonesia apa nggak kacau...
Pengalaman menguatkan sangkaan saya, karena sering saya tertipu oleh sikap feminimnya, tapi ternyata wanita adalah makhluk yg liar dan ganas jika kita beri peluang sedikit saja kebebasan, mmmmh...
Berapa banyak kita liat pemimpin pria yg ternyata hanya bisa jadi kerbau bagi wanita pasangannya?
Sorry cuma pendapat pribadi aja, pisss :)
Aku begitu dekat dengan Perempuan ( Ibuku )
Aku begitu jau dengan Perempuan ( Pendamping hidupku )
Perempuan ooh perempuan
Aku begitu dekat dengan Perempuan ( Ibuku )
Aku begitu jauh dengan Perempuan ( Pendamping hidupku )
Perempuan ooh perempuan
Aku menganggumi Perempuan
makhluk paling seksi ciptaan Tuhan
bagus banget siluet nya...buat koleksi
btw keren nih postingannya, aku harus belajar dari blog ini ...
you comment i follow
Wanita adalah sosok yang sangat kuat. Bagaimana tidak kuat, menggendol kita selama 9 bulan lebih. Melahirkan, kemudian merawat dengan penuh kesabaran (ini juga kekuatan). Betapun beratnya pekerjaan pria, tak seberat pekerjaan wanita.
Saya sangat setuju dengan penyetaraan gender (walaupun ada yang bilang gender tak bisa disetarakan :D). Yang penting tidak kebablasan. Saya juga sedih kalau melihat ada perempuan yang memamerkan auratnya. Walaupun ini adalah haknya (bener g sih). Ada yang bilang, "lho, itu aurat ya boleh2 saja dibuka, yang penting kan bagaimana laki-laki memandangnya." Yah, mungkin bagi sebagian orang yang memang sudah mempunyai kemampuan memandang dan menilai dengan "objektif", itu bukanlah masalah. Namun, apakah semua orang sudah mempunyai pemikiran seperti itu?
Pokoknya setuju dengan penyetaraan gender dalam segala aspek deh, yang penting g kebablasan. Memang agak susah kata "bablas" itu batasannya apa. Saya juga bingung he..he...
Yang jelas, saya sangat menghormati perempuan.
tks sudah membuat postingan ini.
He2.., kurang lebih ada 7 buku Pram yg dah abis saya baca, 4 diantaranya tetralogi Buru..
semoga konsep hak dan kesetaraan bukan jadi alasan perempuan meninggalkan kewajiban utamanya
huehehehe
Tentang wanita. Saya justru merasa kalu sekarang ini dunia sudah di dominasi wanita. Wanita berkuasa.
tapi intinya posting mas suryaden merupakan 'pelajaran positif' bagi setiap laki2 yang rahman untuk lebih menghargai perempuan rahim kita.
@ antown : ada mas istilahe... nylumbat.. wakakka...
@ fuda : salut bro.. idemu itu betul-betul... original... wauahhaa...*sampe nggak bisa tidur*
@ mantan kyai : salam pak mantan, disini MUI dilarang masuk kok pak...
@ elly.s : wuaduh bundaku ini,... kalo nggak ada perempuan ya para lelaki itu nggak bisa mikir... jangan merendah dong...
@ belly wijaya : tapi pendapatmu mencerminkan banyak hal loh mas...
@ dede : ih pagi-pagi dingin loh..
@ gdenarayana: dua orang itu sama-sama lucunya loh mas...
@ Baka Kelana : silahkan mas, kagum ... ah tntusaja ya...
@ Harry Seenthings : wekeke... salam juga mas..
@ Ali Munandar : wah ... selesain dulu UASnya..., tapi untuk refreshing ngeblog halal juga...
@ david :... keajaiban dunia juga...
@ FATAMORGANA : hidup keseimbangan...
@ grubik : weh... bacaanya ... tops...
@ cebong ipiet : betul bong...
@ G : kekeke...
@ indra putu achyar : harus... setuju ..harus mas
@ wahyu : iya mas, kalo nulis kan harus yang dikuasai, kalo enggak bisa ancur ... kan... hehehe
@ dnahdiar :... dahsyat mas sampeyan...
perempuan=aq=baik hati dan tdk sombong, ramah tamah, murah senyum dan gemar menabung.
xixixi
"wanita dijajah pria sejak dulu"
heheee...
nah kalo di media (yg kebanyakan dikuasai oleh kaum maskulin) lain lagi. perempuan sering dianggap korban eksploitasi media sebab dianggap sex sales. yg agak mengherankan gak sedikit pula perempuan yg mau mengeksploitasi seksualitasnya demi uang dan popularitas...halah
Tp ttg kesetaraan gender..wah, saya kira gak ada yg lebih mengerti hal itu daripada org Indonesia, buktinya saat bis atau kereta pramex penuh, tak banyak lagi lelaki yg sedia memberi tempat duduknya pd perempuan - kecuali ia hamil besar dan kepayahan, atau ia secantik Luna Maya :)
Yg jelas, wanita itu tidak selemah yg seringkali menjadi anggapan umum kaum pria ^_^
Wanita punya cita-cita, wanita juga pingin maju, wanita juga bisa membalas jika disakiti, dan banyak fakta lainnya hehe..
Intinya sih, tolonglah pandang kami sebagai makhluk yg setara dengan para pria. Tapi jangan lantas meminta kami utk mengganti genteng bocor ya! Hwakaka.. ^:)^ (worship)
ps: Kalo komen ini bisa masuk, artinya lapieku bener-bener da sembuh, amien..
@suryaden:ngapain ke tempat kang gus kok mangut mangut thok?
Tapi jika Tuhan menciptakan wanita untuk dimengerti dan dilindungi, serta menghadirkan cinta untuk diperjuangkan dan dipertahankan keberadaannya, maka bang andi tidak memiliki alasan lagi untuk lari dari keduanya.
*halah komen apo tuh abang Sur ...?
*btw kalo router jatuh bunyinya gedebug Sur ..hue he
Wah....sempurna banget...kayak kamu tipe gw banget
jarang menemukan wanita yang sempurna seperti kamu
kenalan dunk
@ astrid savitri
"dlm hampir semua undang2 negara - kecuali pd beberapa negara liberal di eropa - hukum memang blm memihak pd perempuan sama sekali."
Sebenarnya kalau menurut gw...itu semua tergantung pada perempuan...seperti anda katakan di beberapa negara liberal...sudah terbukti ..ok
Kenapa di Indonesia tidak....?
Mengingat Firman Tuhan "Tuhan tidak akan merubah nasib sesuatu kaum kecuali kaum tersebut merubah nasibnya" salah nggak ya nulisnya..?
Nah kenapa para perempuan tidak mengampil hikmah dari Firman Tuhan ini..?
Bukankah Megawati bisa jadi Presiden di Indonesi..?
Bukankah para perempuan sudah banyak memegang jabatan posisi penting di Indonesia..?
Tapi mengapa masih banyak perempuan ditindas...merasa ditindas ...?
Jadi kesimpulannya perempuan tidak perlu menunggu hukum memihak padanya...tapi merempuan harus bisa meciptakan salah satu hukum yang membuat perempuan setara dengan pria...Perempuan pasti bisa seperti pria...jadi semua tergantung pada perempuan itu sendiri..
pria tidak bersalah..karena pria punya kesempatan aja menindas pria...jadi jangan berikan kesempatan pada pria
Perempuan itu hebat...konon jaman dahulu perempuan bisa menghancurkan sebua negara...
@Kristina Dian Safitry : ngikut gaya Kristy..he..he..he..
@ Admin : sorry...udach pake format Admin..he..he..he..
wach gimana cara koreksinya...ya
Gw koreksi aja disini...he..he..he..
"pria tidak bersalah..karena pria punya kesempatan aja menindas perempuan...jadi jangan berikan kesempatan pada pria"
Norak ya...
@ kristina: kang gus itu kan kalo ada orang curhat manggut-manggut, tapi jawabannya bikin geleng-geleng... kok bisa ya... (laa mencengangkan sekali dan menakjubkan..., wakakaa....)
katanya emansipasi wanita
tapi ada ungkapan lady fist
bingung
Konon, kami diciptakan untuk melengkapi laki2, konon pula kami adalah produk yang telah disempurnakan karena produk awal ternyata kurang sempurna dan kurang cantik, wakakakaaa... *guyon euy, soalnya pembahasannya berat*.
Bias jender bukan merupakan hal yang aneh saya rasa, karena dunia memang patriakal, entah darimana asal muasalnya, semoga ada yang bisa merunutkan sejarahnya di sini karena bakalan jadi diskusi yang sangat menarik.
Kalau merujuk kitab suci agama saya, maka mmg laki2 diciptakan pertama, dan (setelah disadari bhw dia kurang sempurna dan kurang cantik itu tadi, hwehwehweee) perempuan diciptakan kemudian, walaupun demikian perempuan tidak diciptakan oleh lelaki namun karena dilihat bhw laki2 timpang dan sepi tanpa perempuan, maka inisiatif dari Pencipta untuk memberikan 'teman' sebagai pendamping laki2.
Mungkin, karena dibuat pertama itu tadi, maka ada perasaan bhw ia lebih superior daripada 'temannya' ini yang dibuat kemudian? Sehingga lahirlah tatanan timpang seperti yang sekarang kita alami. Padahal kedudukan harusnya setara namun fungsi yang berbeda, tapi (ada tapinya lagi) ketika tatanan sosial dan budaya bergeser, laki2 tidak lagi menjadi yg utama dalam mencari nafkah karena perempuan juga bisa mencari nafkah dan menjadi tulang punggung perekonomian, maka sebagai ras yang merasa tersaingi, lagi2 laki2 harus membentengi diri, maka lahirlah UU demi UU yang meminggirkan hak-hak 'temannya' ini.
Huhuehueee.. Ini sekedar kata-kata si G, teori si G, boleh didebat boleh dipelototin doang. Yg pasti saya tahu bahwa tidak ada ksempurnaan yang hakiki di dunia, dan gerakan feminisme sudah lumayan berhasil, lihat saja wanita2 bekerja malahan lebih dari suami2 gajinya, dan kemudian terjadi pergeseran peran daam rumah tangga, seiring dengan itu gesekan2 akan terus berlanjut, demikian pula ketidak-adilan dan ketimpangan, karena pada dasarnya manusia memiliki unsur2 chauvinistis dalam jiwa mereka, yg melekat pada ego, nah tatanan bisa normal kalau masing2 individu dari kedua 'ras' ini mau menaggalkan ego-nya. Bisakah?
Kalau bisa, ga akan ada peperangan di dunia ini, ga akan ada perceraian di dunia ini, ga akan ada masalah jender juga.
Eniwei.. gw ngomong apa siy????????????????
*mas Suryaden: peace yo!*
*nambah2 panjang dan banyak komentarnya*
empu = jempol
gitu d kira-kira
beruntung saya hidup di lingkungan dimana pembagian peran laki-laki dan perempuan sedemikian pas... *lingkungan petani*
asal jangan dipaksakan mesti 30 persen..tp kualitas dikesampingkan
jika tidak ada perempuan di dunia ini, gak kebayang deh