Awas wabah Gila

Table of Contents
berdomisili di daerah Jalan Kaliurang dengan sebutan yang terkenal yaitu Rumah Sakit Jiwa Lalijiwo, yang beberapa waktu sempat jadi sablonan di kaos maupun topi yaitu Lulusan Lalijiwo, lalijiwo ini berpenghuni banyak sekali dari berbagai kelas, ada yang bekas pejuang hingga bekas anak sekolah yang karena pusing tidak keterima Sipenmaru *mode jadul on* atau Pertguruan Tinggi Negeri pilihannya kesimbangan jiwanya agak terganggu. Dan akmi warga kampung di dekat RSJ itu yang sekarang namanya lupa aku, akrab dan mengenal para pasiennya, bahkan beberapa tetangga juga hidup dari adanya RSJ itu, salah satunya adalah simbah depan rumahku yang selalu menyediakan pisang untuk konsumsi rutin pasien.

Salah satu pengalaman yang lucu tapi kurasa juga aku mulai ketularan gila adalah ketika ada pasien yang tiap hari bertugas mengambil pisang di depan rumah, orangnya ganteng, tinggi besar mantan PNS katanya, ketika dia sedang memanggul pisang yang berat di atas kepalanya ketika berjalan tiba-tiba celana kolornya itu mlotrok kebawah sendiri sehingga kelihatan deh sampai ke akar-akarnya, dan gilanya.... dia berteriak minta tolong kepada orang-orang untuk menaikan celananya yang mlorot tersebut, kontan aja para ibu-ibu dan cewek-cewek yang ada lari ketakutan dan gilirankulah yang tega menolongnya...wah ketularan edan aku ini, dan dia setelah itu menurunkan pisangnya dan berkata nuwun yo le....walah.

Paling kaget ketika ibuku tiba-tiba teriak..."ada bintang film lewat...", mulanya aku tak tahu tapi lama-lama curiga juga, ketika keluar dari rumah ...wah ternyata ada pasien cewek yang cantik lolos dari tempatnya dan keluar jalan-jalan tanpa busana sepeserpun..., walah celakanya juga ada tetanggaku yang gara-gara sering lihat ...melamarnya dan sampai sekarang berkeluarga, ya ampun wis...sing edan siapa to iki...., dan berbagai macem pengalaman nggilani lainnya adalah ketika kali progo banjir masih nekat turun arung jeram sehingga ketika di pusaran air yang sangat besar perahu karetnya nggak mau keluar sampe kira-kira 2 jam dan kami semua udah pasrah, nembak cewek yang seminggu kemudian diralat, trus pengalaman cium cewek pertama yang hasilnya adalah tamparan maha dahsyat...plaaaak, waduh panase, modaro....

Mungkin karena sejak kecil udah sering main ke Lalijiwo jadi agak kurang waras,ato imun dengan stress sehingga dalam menjalani hidup ini jadi agak rileks, berbeda dengan apa yang kutakutkan saat ini yaitu orang waras yang menyadari dengan waras kekurangan dan gelapnya masa depan sehingga rela menjalani bunuh diri...wih ngeri tenan.

Mengapa terjadi kasus-kasus seperti bunuh diri dari mall, pembunuhan mutilasi, narkoba, dan paling ringan adalah stress yang sering dianggap gila menjadi sesuatu yang rendah gridnya dibandingkan dengan lainnya, karena tidak dekat dengan maut?

Mengapa para sineas dan novelis hanya mengangkat Laskar Pelangi, cuma komedi dan merendahkan pendidikan dengan mengagungkan sistem persekolahan yang hingga saat ini malah berakibat banyaknya murid stress, biaya pendidikan mahal dan bahkan bunuh diri?

Rupanya kegilaan ini telah bertambah gridnya, di tahun 98 sudah banyak orang gila karena krismon, mungkinkah di krismon gelombang kedua ini ( di Rusia orang sudah tidak boleh bicara "krisis" ) sudah lain lagi tingkat kegilaannya. Namun bagaimanapun juga saya tidak berharap yang saya tulis ini akan terjadi.

23 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 23 Desember 2008 pukul 05.26.00 WIB Delete
Konon, gila atau kegilaan itu bedanya tipis dengan cerdas atau kecerdasan.
Konon pula, orang yang kita anggap "gila" (tidak normal), justru menganggap kita-lah yang "gila".
Kalau kita (anggap saja tidak gila) hidup di RSJ yang tempatnya "orang gila" itu, maka mereka menganggap kitalah satu-satunya yang tidak normal.
Disebut gila lantaran tidak normal, tidak lazim, tidak umum, tidak teratur, tidak berperilaku layaknya "orang waras". Tapi, orang (kaum) gila juga punya kenormalan sendiri, punya kelaziman sendiri, punya keumuman sendiri, punya keteraturan sendiri, dan lain-lain. Nah, lo.
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 23 Desember 2008 pukul 16.22.00 WIB Delete
wah.. mas aku tinggal di jogja dimana ya rumah sakit jiwa itu kok gak pernah liat padahal ya suka ke kaliurang :)
Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 23 Desember 2008 pukul 18.27.00 WIB Delete
waduh mas, saya ndak gila lho..semoga ngga ketularan
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 00.34.00 WIB Delete
waduh...kalo bisa jangan sampai ketularan gila dong,he..he...tapi kalo guila karena cinta, ya boleh boleh saja*gubrak!*
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 00.53.00 WIB Delete
@ Ullyanov:
...memang jos, mari kita sambut kegilaan-kegilaan yang konstruktif...
@ Lyla:
Sekarang sudah keren di Jakal km.17 namanya Grasia...
@ mama hilda:
semoga gila tidak mudah menular, mama...
@ Kristina Dian Safitry:
...gleg...memang cinta bisa menyalakan neuron-neuron di otak, jadi berbinar-binar...sehingga ada nuansa...gila juga..kk
Comment Author Avatar
Anonim
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 01.44.00 WIB Delete
oh ya bang ada cerita disini...

ada caleg disini yang gagal jadi caleg, disalah satu partai "warna merah" , dia sudah habisin duit buat jadi caleg di partai itu... ternyata dia gagal jadi caleg.. dia stress bang, malah jadi gila sekarang... kisah nyata disini bang...

kasihan buat caleg-caleg yang sudah habisin duit buat jadi caleg dan akhirnya gak di terima jadi caleg, orang gila makin banyak nh bang.... kalo mereka menang jadi caleg sih modal bisa bertambah 10 kali lipat bahkan lebih, tapi mereka yang kalah... bisa gila kayanya....

* gubrak.... gak nyambung....

tapi paling enak gila karena cinta, semua terasa indah.... ^^
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 07.50.00 WIB Delete
Bener Den, sekarang banyak yg stress, ditempat kami ada caleg yg gagal terpilih akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa. Sawah, kebun sudah habis terjual ternyata tidak terpilih. Ternyata dia tidak siap dengan resikonya
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 10.14.00 WIB Delete
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 12.21.00 WIB Delete
datang mindik mindik biar nggak ketularan gila,...he he hee... ups ketahuan,...kaboorr...!!!
Comment Author Avatar
Anonim
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 18.50.00 WIB Delete
semua segmen di negeri ini rata2 mengalami krisis... jgn sampai deh ikut penyakit kegilaan...
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 20.33.00 WIB Delete
weleh kok ada yang melorot, udah gitu bukannya pisangnya diturunin, malah dia membiarkan pisangnya jadi tontonan.

tentang pendidikan di Indonesia, saya juga sangat prihatin.

sekali lagi saya bilang, gaya penulisanya Mantabs.
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 21.58.00 WIB Delete
mampir liat wabah gila....
Comment Author Avatar
Rabu, 24 Desember 2008 pukul 22.00.00 WIB Delete
+@ perlawanan hati :
huehue...memang kayaknya para caleg yang ngaceng kekuasaan ibaratnya orang beli lotere yang harus dapet...
seperti di http://www.time.com/time/business/article/0,8599,1868468,00.html

+@ Erik :
ya bang...kadang lupa resikonya, setelah kejadian baru kerasa...dan nggak kuat jiwanya...
amanat rakyat kok di sepelekan...

+@ Anang :
wah mas Anang udah dapet contoh nyata, salah satu gunung es korban permainan demokrasi yang salah tafsir...

+@ brigaspad :
jangan takut brigs, gila adalah kesuksesan yang tertunda, sayangnya jarang yang mau waras lagi, katanya.... "enak gila"
hahahahaha....

+@ ifoell :
sedih memang hidup dalam kungkungan otoritas yang kurang pikir panjang...

+@ Seno:
wah...mas di atas batu depan water fall itu hanya manas-manasin dan bikin para juita gigit pisang...hehehehe
Comment Author Avatar
Kamis, 25 Desember 2008 pukul 02.11.00 WIB Delete
ya broo mudah2an semuanya 'waras' mengarungi tahun 2009 yang benar2 gila kuakaaa...
Comment Author Avatar
Kamis, 25 Desember 2008 pukul 08.04.00 WIB Delete
wekekkekeke malah pamer pisang
wew jadi si mbake pny keluarga
syukurlah masih ada org waras yg mau nerima org g waras
jangan jangan penting ayu wkekekekke
Comment Author Avatar
Kamis, 25 Desember 2008 pukul 19.44.00 WIB Delete
Itu gambar apa ya? bentuknya kok aneh...
Comment Author Avatar
Anonim
Kamis, 25 Desember 2008 pukul 21.09.00 WIB Delete
lali jiwo yah :)) hahha mantep rumah sakitnya :D
Comment Author Avatar
Jumat, 26 Desember 2008 pukul 00.52.00 WIB Delete
mudah mudahan saya tetap sehat aja dech
Comment Author Avatar
Jumat, 26 Desember 2008 pukul 11.20.00 WIB Delete
@ Sang Penyamun:
..siap-siap imunisasi untuk pencegahan mas...

@ Ikasmanca Community:
Amin, badan waras pikiran waras...

@ Cebong Ipiet:
..hahaha sing temping....

@ Erik:
Itu gambar transmiter antar neuron di otak kita mas...

@ medanblogger.com:
memang nama yang mewakili...

@ simobiles:
harus mas, buat apa hidup jika....hahahaa
Comment Author Avatar
Jumat, 26 Desember 2008 pukul 16.05.00 WIB Delete
"Lalijiwo ini berpenghuni banyak sekali dari berbagai kelas, ada yang bekas pejuang hingga bekas anak sekolah yang karena pusing tidak keterima Sipenmaru"

RSJ ki emang isine "bekas orang waras" he..he..
Comment Author Avatar
Sabtu, 27 Desember 2008 pukul 03.25.00 WIB Delete
wah serem amat wabahnya neh
Comment Author Avatar
Anonim
Senin, 12 Januari 2009 pukul 02.01.00 WIB Delete
wkakaka.... semoga yang nulin n yang baca gak ketularan gila :)
Comment Author Avatar
Rabu, 14 Januari 2009 pukul 14.54.00 WIB Delete
inilah yg dq khawatirkan pasca pemilu nanti broo