Saturday, November 8, 2008

Daftar Istilah HIV/AIDS

ABSTINENSI (Abstinence)
Puasa, menahan nafsu, yaitu tidak melakukan hubungan seks sama sekali.

AKUT (Acute)
Perkembangan penyakit yang cepat, parah, dan mengancam jiwa. Lawan dari kronis.

ANALOG NUKLEOSIDA (Nucleoside Analogue),
Analog nukleosida adalah senyawa sintetis yang menyerupai salah satu komponen DNA atau RNA; sejenis obat-obatan antiviral (contohnya, acyclovir, AZT). Bila dimasukkan ke dalam DNA virus selama proses penggandaan diri virus itu, senyawa ini bertindak mencegah produksi tiruan virus yang baru. Namun, senyawa ini juga menghambat produksi DNA pada sel-sel yang sehat.

ANTIBODI (Antibody)
Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri, virus atau toksin yang lain.

ANTIBIOTIK (Antibiotic)
Sejenis zat antimikroba yang berasal dari pengembang-biakan
mikroorganisme dan dibentuk secara semi-sintetis. Zat ini bekerja untuk mematikan atau menghambat perkembangan bakteri dan digunakan untuk mengatasi infeksi.

ANTIGEN
Zat asing, semacam bagian dari protein yang dihasilkan oleh bakteri atau virus.

ANTIOKSIDAN (Antioxidant)
Zat yang mencegah terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas. Molekul di dalam tubuh yang teroksidasi bisa mengakibatkan kerusakan sel. Contoh antioksidan adalah vitamin A, C dan E.

ANTIRETROVIRAL (ARV)
Zat atau obat yang digunakan untuk retrovirus seperti HIV, untuk menghambat perkembangbiakannya.

BIOPSI (Biopsy)
Pengambilan dan pemeriksaan jaringan dari pasien hidup untuk menentukan diagnosis (misalnya untuk menentukan apakah ada sel-sel abnormal seperti sel kanker). Tipe biopsi lainnya bisa lebih serius, seperti biopsi otak, yang sangat jarang dilakukan. Biopsi biasanya dilakukan untuk menentukan secara jelas penyebab sebuah penyakit.

DEMENSIA (Dementia)
Kerusakan intelektual kronis (seperti kehilangan kemampuan mental) yang disebabkan oleh rusaknya (organ) otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam kehidupan sosialnya atau dalam merancang tindakannya.

DETOKSIFIKASI (Detoxification)
Mengeluarkan racun yang berasal dari zat-zat adiktif yang dipakai dari dalam tubuh.

DNA, ASAM DEOKSIRIBONUKLEASE (Deoxyribonucleic Acid)
Molekul yang terdapat pada nukleus sel yang menulis sandi-sandi informasi genetik.

DOSIS (Dose)
Aturan pakai obat untuk sekali pakai dalam jangka waktu tertentu.

DOUBLE-BLIND TRIAL
Suatu percobaan klinis di mana peneliti maupun peserta penelitian tidak mengetahui siapa di antara para peserta penelitian yang mendapat plasebo atau obat yang akan diteliti, sehingga diperoleh hasil penelitian yang obyektif tanpa dipengaruhi dugaan-dugaan dokter atau pun pasien.

EFEK SAMPING (Side Effect)
Daya kerja atau efek obat (atau vaksin) yang tidak diharapkan. Istilah ini biasanya berhubungan dengan efek negatif atau yang tidak diharapkan seperti sakit kepala, mual, iritasi kulit atau kerusakan hati.

EPIDEMI (Epidemic)
Menyebarnya penyakit pada banyak orang.

EPIDEMIOLOGI (Epidemiology)
Ilmu yang mempelajari epidemi.

ENZIM (Enzyme)
Sebuah protein yang mempercepat reaksi kimia tertentu tanpa mengubah dirinya sendiri.

HEPATITIS
Radang pada hati.

HETEROSEKSUAL (Heterosexual)
Tertarik pada orang yang jenis kelaminnya berbeda.

HIGH (Puncak)
Disebut juga fly yaitu suatu kondisi pada diri penyalahguna zat yang terjadi karena pengaruh zat yang dipakainya.

HIV (Human Immunodeficiency Virus)
HIV adalah virus RNA yang termasuk dalam golongan retrovirus. HIV merupakan virus yang khas, sebab selain menggandakan diri dalam sitoplasma, ia dapat mengubah bentuk RNA menjadi DNA. Perubahan bentuk dari RNA (bentuk yang mudah untuk dikenal) menjadi DNA (bentuk kode) tidak terjadi pada organisme hidup lainnya, termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, mikroorganisme dan virus atau pun retrovirus lainnya. Ada dua macam HIV, yaitu HIV-1 yang umum terdapat di seluruh dunia, dan HIV-2 yang lebih dikenal di Afrika Barat.

INJECTING DRUG USE, INJECTING DRUG USER (IDU)
Penyalahgunaan atau penyalahguna obat dengan memakai jarum suntik.

INFEKSI OPORTUNISTIK (Opportunist Infection)
Penyakit yang mungkin didapat karena sistem kekebalan tubuh sudah rusak atau melemah. Infeksi oportunistik ini mencakup berbagai penyakit yang disebabkan virus, jamur, atau bakteri. Infeksi oportunistik ini dapat diobati. Selain itu, infeksi ini juga dapat dicegah dengan pengobatan profilaksis.

INTRAVENA (Intravenous, IV)
Penyuntikan atau infus langsung ke aliran darah melalui pembuluh darah agar obat cepat memberikan reaksi.

JARUM SUNTIK (Needle)
Alat yang bentuknya seperti jarum, berlubang di dalamnya untuk memasukkan cairan obat kedalam tubuh.

KONSELING (Counselling)
Kegiatan memberikan pengetahuan, informasi, pemahaman yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi orang tersebut.

KRONIS (Chronic)
Bersifat menahun, tidak secara tiba-tiba.

LESI (Lesion)
Kerusakan, kehilangan jaringan tubuh karena cedera, trauma atau akibat lain.

LIMFOMA (Lymphoma)
Pembengkakan kelenjar getah bening.

MOLEKUL (Molecule)
Bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat-sifat zat tersebut dan secara kimiawi dapat diuraikan menjadi beberapa atom.

MORTALITAS (Mortality)
Proporsi kematian akibat penyakit tertentu.

MUTASI (Mutation)
Perubahan sifat keturunan secara tetap, biasanya karena perubahan pada satu gen.

NARKOTIK (Narcotic)
Obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk dan ketergantungan; obat bius.

NON-NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NNRTI)
Suatu golongan obat-obatan yang dipakai secara kombinasi dengan obat-obatan analog nukleosida. Seperti analog nukleosida, NNRTI menghalangi infeksi HIV ke sel-sel baru. NNRTI menghalangi kerja reverse transcriptase. Beberapa obat yang termasuk jenis ini adalah HBY-097, loviride, nevirapine dan delavirdine.

ODHA
Istilah ini merupakan kependekan dari Orang dengan HIV/AIDS.

ORAL
Berkaitan dengan mulut. Untuk pengobatan berarti diberikan melalui mulut, dalam bentuk pil atau pun cairan.

OVERDOSE
Memakai lebih dari takaran, bisa berakibat fatal.

OPEN-LABEL TRIAL
Percobaan klinis dimana dokter dan peserta percobaan itu mengetahui obat atau vaksin sedang diujicoba.

PALIATIF (Palliative)
Cara perawatan yang meringankan penderitaan pada penyakit atau tahap yang tidak dapat disembuhkan.

PENGURANGAN DAMPAK BURUK NARKOBA SUNTIK (Harm Reduction)
Suatu upaya untuk mengurangi beban dan penderitaan penyalaguna zat, seperti memberikan jarum suntik baru agar mereka bisa terhindar dari penyebaran virus yang ditularkan melalui darah.

PENYEMPROT (Syringe)
Alat menyuntik terdiri dari tabung dilengkapi pengisap dan naf jarum.

PERINATAL
Waktu pada saat dimulainya proses kelahiran sampai proses melahirkan tuntas.

PLASEBO (Placebo)
Zat atau obat yang tidak menimbulkan efek pada tubuh (seringkali berkaitan dengan pil berisi gula). Zat ini diberikan pada salah satu kelompok sebagai pembanding, sementara kelompok lainnya diberikan obat sebenarnya. Hasil dari kedua kelompok itu kemudian diperbandingkan.

PLASMA
Cairan tak berwarna yang menjadi bagian darah, dalam keadaan normal volumenya 5% dari berat badan. Cairan ini bekerja mengantarkan sel-sel darah dan bahan gizi ke seluruh tubuh, membersihkan sisa-sisa metabolis dan mejadi wadah bagi sistem hubungan zat-zat kimia di dalam tubuh.

PROFILAKSIS (Prophylaxis)
Obat yang digunakan oleh seseorang agar dirinya terhindar dari serangan penyakit.

PROTEASE INHIBITOR
Suatu jenis obat (seperti saquinavir, indinavir, ritonavir) yang
menghalangi enzim protease yang digunakan HIV untuk menggandakan diri.

PROTOZOA
Mikrorganisme satu sel, seluruh fungsinya dilakukan oleh sel itu.

RAGI (Yeast)
Nama umum untuk Saccharomyces yakni sejenis cendawan bersel satu, berbentuk bulat lonjong dan memperbanyak diri melalui pembetukan tunas atau pembentukan askospora tetapi tidak membentuk benang-benang miselium. Ragi ada di dalam tubuh kita, dan dalam keadaan normal tidak membahayakan. Namun bila pertumbuhannya tidak terkendali ragi dapat
menimbulkan penyakit (misalnya, penyakit Candida Vulvovaginitis).

REGIMEN
Pedoman mengenai dosis dan cara pakai obat dalam suatu penelitian.

RNA, ASAM RIBONUKLEAT (Ribonucleic Acid)
Molekul yang berkaitan dengan perekaman informasi genetik. Pada retrovirus, RNA juga merupakan pembawa informasi genetik yang digunakan untuk menggandakan virus tersebut.

RESEPTOR (Receptor)
Saraf penerima yang peka terhadap rangsangan pancaindra.

RESISTAN (Resistant)
Sifat tahan atau kebal terhadap suatu obat. Misalnya, setelah lama menggunakan AZT, HIV dapat membuat penggandaan dirinya di dalam tubuh yang tidak bisa lagi diatasi oleh obat ini, dan karena itu disebut resistan terhadap AZT.

RESISTANSI (Resistance)
Kemampuan suatu virus, bakteri, atau jamur untuk menjadi resistan.

SEL CD4 (CD4 Cell)
Sel darah putih yang terbunuh atau tidak berdaya guna lagi selama masa infeksi HIV. Kadar CD4 mencerminkan keadaan sistem kekebalan tubuh yang ada.

SEL PEMBUNUH ALAMI (Natural Killer Cell, NK Cell)
Sebuah tipe limfosit yang tidak dapat membawa pengenal untuk menjadi sel B atau pun sel T. Seperti sel T sitotoksik, sel pembunuh menyerang dan mematikan sel-sel tumor dan melindungi tubuh dari berbagai mikroba penyebab penyakit menular. Disebut “sel pembunuh” karena sel-sel ini tidak membutuhkan stimulasi tambahan untuk mengenali antigen tertentu yang akan diserang atau dibunuh.

SENSITIVITAS (Sensitivity)
Terkait dengan tes HIV, daya menemukan antibodi. Suatu tes dengan sensitivitas tinggi akan sedikit sekali menghasilkan pemeriksaan negatif palsu.

SEROKONVERSI (Seroconversion)
Perubahan antibodi terhadap antigen tertentu. Bila antibodi seseorang terhadap HIV atau vaksin percobaan HIV berubah, maka orang tersebut telah mengalami serokonversi dari antibodi-negatif menjadi antibodi positif.

SISTEMIK (Systemic)
Tersebar di seluruh badan. Obat sistemik biasanya diminum atau disuntikkan.

SITOKIN (Cytokine)
Protein yang digunakan sebagai perantara oleh sel-sel sistem kekebalan. Pusat bagi regulasi normal dari respon kekebalan. Bertindak sebagai pembawa pesan kimia di antara sel-sel. Sel CD8 (sel T-penekan) mengeluarkan sitokin yang tampak menghalangi penggandaan diri HIV pada sel-sel yang terinfeksi, paling tidak hingga tahap lanjut penyakit HIV.

SKRINING (Screening)
Tes atau pemeriksaan untuk mengetahui ada kuman seperti HIV, hepatitis atau sifilis (di darah) atau tidak.

SPESIFISITAS (Specificity)
Terkait dengan tes HIV, daya yang membedakan antibodi HIV dari antibodi lain. Suatu tes dengan spesifisitas tinngi akan sedikit sekali menghasilkan pemeriksaan positif palsu.

SUMSUM TULANG (Bone Marrow)
Jaringan lembut yang terletak pada rongga tulang pipa, terutama tulang belakang, tempat sel darah dibentuk.

SURVEILANS (Surveillance)
Mengumpulkan data epidemiologi tentang penjalaran infeksi untuk dipakai dalam merencanakan dan melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan.

SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP) (Central Nervous System, CNS)
Susunan saraf yang terdiri dari otak dan saraf tulang belakang yang mengatur gerak sadar kita.

TERAPI KOMBINASI (Combination Therapy)
Pengobatan menggunakan dua jenis obat atau lebih. Selain itu juga menggunakan kombinasi dua tipe pengobatan atau lebih, baik secara bergantian atau pun bersamaan.

TERMINAL
Tahap terakhir penyakit sebelum meninggal.

VAGINOSIS BAKTERI (Bacterial Vaginosis)
Penyakit saluran reproduksi dengan gejala keluarnya cairan yang berbau amis dari vagina. Penyakit ini tidak ditularkan lewat hubungan seks.

VAKSIN (Vaccine)
Virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, yang disuntikkan ke dalam tubuh agar kebal terhadap virus atau bakteri yang sesungguhnya.

VIRAL LOAD
Kadar virus HIV di dalam sirkulasi darah.

VIRUS
Mikroorganisme yang menyebabkan dan menularkan penyakit. Tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Virus tidak mampu berkembang atau bereproduksi di luar tubuh tempat ia menetap. Selama penggandaan dirinya, virus mengintegrasikan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel tempat ia menetap tersebut–menjadi sebuah provirus–dan menggunakan mekanisme biologis sel-sel tersebut untuk
mereproduksi partikel virus baru.

WASTING, WASTING SYNDROME
Kehilangan berat badan yang parah pada Odha hingga otot menjadi kisut, yang bisa terjadi meskipun tidak ada infeksi lainnya. Berat badan yang hilang bisa lebih dari 10% dari berat badan semula. Ditambah diare kronis atau rasa lemah yang kronis dan demam hingga lebih dari 30 hari.
Untuk mengatasi sindrom ini diperlukan pengobatan.

ZAT ADIKTIF (Addictive Substance)
Bahan yang lazim disalahgunakan yang menyebabkan ketergantungan, seperti narkotik, alkohol atau sedativa.

sumber http://dimaswibie.wordpress.com/2008/05/02/5/

No comments:

Post a Comment

Message from the green side